Koordinator Save Our Soccer, Akmal Marhali mendorong PSSI untuk segera membentuk tim pencari fakta. Sebagai pengamat sepakbola, dirinya mendapatkan bukti adanya pungutan liar (pungli) seleksi wasit untuk Liga 1 2023/24.
Selain itu, ia curiga adanya mafia wasit di Liga 1 2023/24. Menurutnya, dalam proses seleksi wasit Liga 1 2023/24, ada sejumlah oknum yang memintakan uang dalam jumlah tertentu sebagai ongkos agar bisa dikatrol untuk lolos.
Tes sendiri terdiri dari tiga kategori yakni Tes Fisik (bobot nilai 60), Tes Law of The Games (LOTG) (bobot nilai 20) dan Tes Video (bobot nilai 20). Dari hasil tes LOTG, ada lima wasit Liga 1 yang mendapat nilai sempurna 100 (bobot nilai 20).
Sementara untuk asisten wasit Liga 1 ada tujuh yang mendapat nilai sempurna. Tes LOTG wasit Liga 2 ada tiga yang nilai sempurna dan dua asisten wasit yang dapat nilai 100.
“Sejumlah wasit mengaku diminta uang Rp 500 ribu bila ingin dibantu bisa dapat bocoran jawaban soal. Atau paket Rp 1 juta buat dibantu lolos tes fisik dan tes LOTG. Ini harus diungkap pelakunya dan diberikan hukuman berat,” tegas Akmal Marhali seperti rilisan yang diterima oleh JebreeetMedia.com, Selasa (11/7).
“Ada pungli yang dibarter dengan bocoran kunci jawaban dan bantuan lolos seleksi. Bagian pengumpulan uang dilakukan oleh AP, RM, dan FF serta JN, HD, HC lalu diserahkan kepada AD dan FK. Ini fakta, bukan fitnah,” kata Akmal Marhali.
Akmal Marhali menilai seharusnya seleksi wasit dipimpin langsung oleh dua instruktur dari Jepang yakni Yoshimi Ogawa dan Toshiyugi Nagi. Ia yakin dengan begitu tidak akan ada pungli dalam seleksi wasit Liga 1 2023/24.
Diketahui kedua wasit tersebut merupakan hasil dari kerja sama antara PSSI dengan Japan Football Association (JFA). Akan tetapi, untuk teknis di lapangan peran yang ditugaskan justru lebih banyak diberikan kepada instruktur lokal.
Instruktur lokal yang bertugas adalah Purwanto sebagai Koordinator dengan anggota Alil Rineggo, Jajat Sudrajat, Agus Haryono, Riswanda, Ayi Daud Dakhiri, Fakhrizal Kahar dab Nurwahid.
BUKTI
Selain itu, Akmal Marhali siap mengeluarkan semua bukti adanya kecurangan dan pungli saat seleksi wasit Liga 1 2023/24. Tentu saja dengan adanya pungli dan mafia wasit dapat merusak citra sepak bola Indonesia.
Padahal selama ini PSSI tengah menggaungkan transformasi sepak bola Indonesia. Bahkan sampai harus membatasi suporter untuk bisa hadir di pertandingan tandang timnya.
“SOS sudah mendapatkan sejumlah bukti-bukti pendukung dari kasus ini, bahkan sejumlah wasit siap memberikan kesaksian bila dibentuk Tim Pencari Fakta Independen. Mereka takut di-blacklist bila menyampaikan secara terbuka,” ucap Akmal.
HUKUM BERAT
Akmal Marhali juga sangat mengapresiasi wasit yang siap bersuara terkait dengan adanya pungli dan mafia wasit di sepak bola Indonesia. Selama ini tidak banyak wasit yang berani mengungkap fakta.
Pasalnya yang ia ketahui, banyak pengungkap fakta yang akhirnya dihukum. Tidak sedikit pula yang kariernya hancur karena adanya mafia di sepak bola Indonesia.
“Pak Erick harus segera bertindak karena kalau lambat akan menjatuhkan kredibilitasnya. Hukum seberat-beratnya mereka yang terbukti bersalah dan tak ber-akhlak serta berikan apresiasi kepada para wasit yang berani mengungkapnya,” Akmal menegaskan.
MASALAH BESAR
Akibat dari adanya pungli dan mafia wasit, pertandingan Liga 1 2023/24 pun jadi terbawa. Banyak pertandingan yang berjalan kurang baik akibat kinerja wasit.
Akmal Marhali menilai bahwa para wasit dan asistennya bekerja sangat buruk dan melakukan kesalahan fatal dalam pengambilan keputusan krusial. Oleh karena itu, pungli dan adanya mafia wasit di sepak bola Indonesia merupakan masalah besar.
“Wibawa Ketua Umum PSSI dipertaruhkan bila terjadi pembiaran,” jelas Akmal Marhali.