Sudah seperti serial sinetron, telenovela, atau opera sabun. Begitu mungkin penggambaran relasi PSG dan Kylian Mbappe saat ini dengan konflik yang seperti tidak berujung.
Terakhir, pada Selasa (11/7), PSG memberikan peringatan akan adanya penerimaan buruk para fan terhadap bintang Prancis itu kalau tidak menyelesaikan kekisruhan seputar kontraknya.
PSG ditengarai gusar karena ulah sang penyerang. Pada akhir pekan lalu dalam sebuah wawancara dengan L’Equipe, Mbappe menyebut klub Paris itu merupakan “tim dan klub yang memecah-belah”.
Hubungan kedua belah pihak tengah buruk. Kondisi itu tak pelak berhubungan dengan situasi kontrak. Mbappe menyatakan bahwa ia takkan menanda tangani kontrak baru di Les Parisien.
Di sisi lain, penyerang berusia 24 tahun itu mengatakan pula bahwa ia takkan meninggalkan PSG pada musim panas ini alias akan bertahan untuk musim mendatang. Mbappe baru mau hengkang saat ikatannya di Parc des Princes kedaluwarsa yang berarti pindah tanpa biaya transfer alias gratis.
Pilihan Mbappe itu menjadi sumber perselisihan. Minggu lalu, presiden klub, Nasser Al-Khelaifi, berkata, “Kalau Kylian Mbappe mau bertahan, dan kami ingin dia bertahan, maka ia harus menanda tangani kontrak baru.”
Dasar keharusan itu tak lain karena uang. Al-Khelaifi menyatakan tidak dapat membiarkan pemain terbaik di dunia saat ini tersebut pergi secara gratisan. “Mustahil,” ujar Al-Khelaifi seperti dikutip BBC.
Jika Mbappe tidak menerima ikatan baru yang disodorkanLes Rouge-et-Bleu, pihak klub menyebut penerimaan para suporter bisa buruk.
Hari terakhir Lionel Messi di PSG ditandai dengan protes para fan setelah menjadi jelas bahwa bintang Argentina itu pasti hengkang. Pihak klub meningkatkan keamanan di kediaman Messi, begitu pula Neymar.
View this post on Instagram
Eks direktur olahraga PSG, Leonardo, mendorong Mbappe untuk segera pindah klub. “Saya rasa inilah saatnya bagi Mbappe untuk segera pergi, apa pun yang terjadi. PSG sudah ada sebelum Kylian Mbappe dan akan tetap ada setelahnya. Ia sudah berada di Paris enam musim, dan selama itu lima klub berbeda telah memenangi Liga Champion tanpa Mbappe di sana. Artinya, sangat mungkin memenangi kompetisi itu tanpanya,” ucap eks bek kiri Brasil itu dikutip L’Equipe.
Real Madrid dikabarkan meminati pencetak gol terbanyak PSG sepanjang sejarah itu, tapi mungkin baru musim depan bergerak.