Ketua umum PSSI, Erick Thohir saat ini tengah mendorong adanya pembinaan usia muda. Pembinaan usia muda tersebut sebagai upaya PSSI untuk melahirkan pemain tim nasional di kemudian hari.
Pembinaan usia muda sendiri tidak hanya di kategori laki-laki, tetapi juga perempuan. Bahkan, dalam waktu dekat PSSI akan mengumumkan pembinaan usia muda untuk perempuan yang akan dimulai dari usia sembilan tahun ke bawah.
Selain itu, pria yang juga menjabat sebagai menteri BUMN tersebut berharap pembinaan usia muda tidak hanya dilakukan oleh PSSI, tetapi juga semua pihak yang terlibat di dunia sepak bola. Salah satunya Liga Topskor yang diadakan oleh pihak swasta.
Erick Thohir sangat mengapresiasi pihak swasta yang turut mengembangkan pembinaan usia muda. Pasalnya dalam Liga Topskor tersebut mempertandingkan tim di bawah U-19.
Akan tetapi, ke depannya ia ingin ada sinergiras antara PSSI dan pihak swasta dalam melaksanakan pembinaan usia muda.
“Kemarin kami dorong mulai pembinaan usia muda di perempuan U-9 sampai U-14 yang akan diumumkan segera, tetapi kalau lelaki putra sudah banyak liga pendukung.
“Liga pendukung untuk lelaki seperti Liga TopSkor yang sudah (berjalan) 12 tahun, tinggal bagaimana mengkesinambungkan antara Liga TopSkor, Garuda Select dan EPA, U-16, U-18, dan U-20,” kata Erick Thohir kepada awak media.
“Nah, ini yang memang petanya, sinkronisasi jadwal yang kami lakukan. Kalau ini bisa, ini akan menjadi program berkelanjutan karena tidak mungkin mendapat pemain hebat tidak dari bawah,” lanjutnya.
TELAT
Erick Thohir menjelaskan pentingnya sinergitas dalam melaksanakan pembinaan usia muda. Dengan adanya sinergitas, tentu saja akan sangat membantu PSSI dalam membentuk tim nasional.
Ia juga menyayangkan bahwa para pemain yang tampil di Liga Topskor tidak dapat mengikuti seleksi timnas U-17 Indonesia yang saat ini tengah berlangsung. Pasalnya jadwal seleksi timnas U-17 Indonesia berbarengan dengan kompetisi Liga Topskor.
“Saya rasa kalau ini untuk timnas U-17 (Indonesia) sudah telat, karena kami lakukan percepatan, mencari pemain terbaik, kemarin main di AFF U-16, lalu beberapa pemain terbaik lainnya,” katanya.
“Sudah ada TC di Jakarta yang diikuti 34 anak, tetapi kami merasa tidak cukup. Maka kami cari di 12 kota, sudah di Bandung, Palembang, Bali. Tadi saya baru mendarat, di Bali sudah menseleksi 947, belum lagi di Bandung 187, Palembang 127,” sambungnya.
Dalam seleksi yang sudah berlangsung di tiga kota, para pelatih sudah memilih beberapa pemain yang nantinya akan bergabung bersama timnas U-17 Indonesia. Nanti para pemain yang terpilih akan diseleksi lagi sampai mendapatkan tim terbaik untuk mengikuti gelaran Piala Dunia U-17 2023 di Indonesia.
“Di Bandung dapat empat pemain, di Palembang dua pemain, yang nanti Agustus akan gabung. Untuk di Bali saya belum dapat infonya, masih ada sembilan kota lagi, kalau ini digabung, diseleksi lagi untuk TC atau pemusatan latihan di Jakarta,” tuturnya.
TC DI JERMAN
Nantinya selepas mendapat beberapa pemain, timnas U-17 Indonesia rencananya akan menjalani TC di Jerman. Di saat yang bersamaan juga, PSSI akan menunjuk pendamping untuk Bima Sakti yang nantinya akan berasal dari Jerman.
“Kami ada rencana TC di Qatar, hanya karena udara terlalu panas, jadi kami langsung potong, fokus di Indonesia dan Jerman selama dua bulan,” ucapnya.
“Saat bersamaan itu, akan ada direktur teknik, atau advicer atau pelatih pendamping yang kami sedang kejar tanda tangannya.
“Nanti akan mendampingi Coach Bima selama empat bulan. Nanti datang ke Indonesia, lalu akan full mendampingi di Jerman. Baru nanti kejuaraan dunia juga mendampingi, baru nanti dilihat lagi kelanjutan (kontrak),” tutupnya.