Jika acuannya gelar juara, Robert Lewandowski terbilang sukses menjalani musim perdananya di Barcelona. Namun, secara jumlah gol, produktivitasnya menurun jauh.
Lewandowski tetaplah Lewandowski. Insting dan ketajamannya tak lagi diragukan. Bermodalkan itu, ia bisa melalui musim perdananya di Barca dengan mulus.
Torehan 23 gol Lewandowski berpengaruh besar dalam menghadirkan gelar juara La Liga musim lalu. Keberhasilan itu terasa makin spesial karena sudah sejak 2019, Barca terakhir kali juara.
Lewandowski juga mengoleksi 10 gol lain di luar La Liga. Rinciannya, 2 gol di Copa del Rey, 2 gol di Supercopa Spanyol, 1 gol di Liga Europa dan 5 gol di Liga Champions. Jadi secara keseluruhan, Lewandowski mengoleksi 33 gol.
Kerennya lagi, catatan 33 gol itu menjadikan Lewandowski sebagai top skor Barca musim lalu. Ia bahkan jauh meninggalkan dua pesaing terdekatnya yang cuma mengoleksi 10 gol, Rapinha dan Ansu Fati.
Dua andalan lini depan Barca lainnya, Ousmane Dembele (8 gol) dan Ferran Torres (7 gol), bahkan cuma menempati peringkat empat dan lima.
Dari fakta di atas, Lewandowski layak dianggap superior. Namun, jika berkaca pada pencapaian individunya di Bayern Munich, ketajaman bomber timnas Polandia itu justru terbilang menurun.
Sebagai contoh, pada musim terakhirnya di Bayern (2021/22), Lewandowski mencetak 35 gol dari total 34 penampilannya (khusus di La Liga). Ia berarti rata-rata mencetak satu gol tiap kali tampil.
Musim sebelumnya (2020/21) bahkan lebih dasyat lagi. Bermodalkan 41 gol, ia mencetak sejarah sebagai pemain dengan torehan gol terbanyak dalam satu musim Bundesliga. Sebelumnya, rekor tersebut dipegang Gerd Mueller yang mampu mendulang 40 gol di musim 1971/72.
Jadi, jika berkaca pada jumlah gol Lewandowski di dua musim terakhir bersama Munich, maka torehan 23 golnya di La Liga musim lalu terasa kurang nendang. Terlepas dari Bundesliga dan La Liga punya karakter permainan dan tantangan tersendiri.
Sebagai pemain yang dianggap sumber gol, Lewandowski sudah menyuguhkan bukti nyata. Ia bahkan layak dianggap superior jika mengacu pada jomplangnya koleksi gol pemain Barca lainnya.
“Barcelona punya potensi yang luar bisa. Meski berhasil menjalani musim pertama di Barca dengan mulus, saya menyadari bahwa saya masíh bisa melakukan yang lebih baik lagi, terutama di Liga Champions,” ujar Lewandowski kepada Marca.
Hanya saja, fakta bahwa jumlah gol Lewandowski musim lalu masih kalah banyak dibanding koleksinya bersama Bayern di dua musim terakhir, juga patut menjadi perhatian.
Apalagi, Lewandowski bakal memasuki usia ke-35 para akhir Agustus ini. Kecepatan, daya tahan, dan staminanya pasti sedikit-banyak tergerus seiring bertambahnya usia.
Untuk sekedar kembali menjadi top skor Barca di musim depan rasanya bukan hal yang sulit bagi Lewandowski. Namun, untuk bisa menyamai – atau setidaknya mendekati – torehan golnya di era Bayern, rasanya bakal menjadi hal yang sulit terealisasi.