Ketua Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia, Erick Thohir mengklaim jika perhatian publik terhadap persepakbolaan Indonesia belum pernah sebesar saat ini dalam sejarah. Indikator atas klaim dari Erick Thohir adalah besarnya keinginan masyarakat pecinta sepakbola untuk memberikan kontribusi.
Kontribusi dari perusahaan-perusahaan yang telah listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau emiten untuk menjadi donatur adalah salah satu contohnya. Bertempat di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin, (7/8) menjadi tempat diserahkannya bantuan dana peningkatan prestasi bagi persepakbolaan Indonesia
Donasi diterima oleh Erick Thohir dari para perwakilan donatur disaksikan oleh Direktur Utama BEI Iman Rachman. Acara Penyerahan Bantuan CSR tersebut diberikan dalam rangka peringatan HUT ke-45 Pasar Modal.
Dalam acara tersebut juga dilaksanakan penandatanganan nota kesepahaman antara PT Bursa Efek Indonesia dan Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia.
“Saya mengajak teman-teman Yayasan dan PSSI, kita sama-sama untuk mengembangkan semua yang diterima dari rasa kepercayaan luar biasa ini. Dengan hati, para donatur memberikan bantuannya. Saya kira belum pernah ada dalam sejarah persepakbolaan Indonesia,” ujar Erick.
BANTUAN
Erick Thohir mengatakan jika dirinya enggan menelantarkan para atlet sepakbola selepas pensiun. Ia ingin para atlet yang berprestasi dan mengharumkan nama bangsa diperlakukan dengan sangat baik.
Erick Thohir juga berujar kalau para atlet perlu diberi perlindungan. Para atlet juga harus dirawat dan dibimbing kariernya.
“Salah satunya adalah memastikan para pahlawan olahraga kita tidak habis main, mereka dilepas tanpa perlindungan. Padahal mereka pahlawan. Jangan sampai pahlawan jadi seperti ayam aduan, setelah diadu ya sudah,” kata Erick.
Perlindungan kesehatan bagi para atlet sepakbola, ujar Erick Thohir, telah dilaksanakan melalui kerja sama PSSI dengan BPJS Kesehatan. Namun, itu saja tidak cukup.
“Banyak yang harus kita siapkan. Misalnya dalam waktu dekat ada Piala Dunia U-17. Mereka sudah meraih emas di SEA Games. Membiarkan mereka tanpa masa depan, kita berdosa,” kata Erick.
MENSEJAHTERAKAN ATLET
Tidak hanya perlindungan kesehatan, tetapi juga ada untuk mensejahterakan para pesepakbola itu. Salah satunya adalah dari perputaran uang di kompetisi liga atau dari pertandingan timnas.
Sebagai gambaran, kata Erick Thohir, perputaran uang di Liga 1 mencapai Rp9 triliun. Jumlah itu bisa bertambah dua kalinya jika Liga 1 berlangsung penuh.
Lalu, dari satu pertandingan timnas melawan Argentina, terdapat perputaran uang sebesar Rp1 triliun. Sehingga, jika ada 3 kali pertandingan sejenis itu, maka nilainya bisa mencapai Rp 3 triliun.
Erick Thohir juga mengklaim jika perputara uang yang besar di hak siar televisi turut terjadi. Perputaran uang dari hak siar televisi untuk pertandingan Timnas hingga mencapai Rp56 miliar. “Jadi ternyata bisnisnya ada. Nah, jangan sampai bisnis itu tidak nyambung dengan kesejahteraan pemain,” ujar Erick.
DANA UNTUK PSSI
Dalam acara tersebut, PSSI juga mendapatkan dana bantuan yang cukup besar. Dana tersebut diberikan oleh Direktur PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman selepas penandatanganan nota kesepahaman.
Disebutkan oleh Iman Rachman jika dana bantuan yang diberikan oleh pihaknya untuk meningkatkan kegiatan yang dilakukan oleh Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia. Terlebih soal bantuan kepada para atlet yang membutuhkan.
“Mohon diterima pak Ketum (Erick Thohir) walau mungkin jumlahnya tidak genap Rp 20 miliar. Dana bantuan akan disalurkan untuk peningkatan prestasi dan kesejahteraan atlet melalui Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia dan selanjutnya akan disalurkan kepada atlet olahraga lainnya,” ujar Iman Rachman