Tanpa gol menjadi hasil akhir lawatan Barcelona ke Coliseum Alfonso Perez, kandang Getafe, pada Ahad (13/8) petang. Yang banyak bermunculan adalah kartu. Namun, Xavi Hernandez merasakan kegusaran besar kepada wasit bukan cuma karena diusir.
Tercatat 10 kali kartu kuning keluar dari saku Cesar Soto Grado, wasit yang menengahi pertandingan pekan pertama La Liga ini. Lebih lanjut, tiga kartu merah juga ia ganjarkan, dua di antaranya buat Barca, termasuk buat pelatih, Xavi Hernandez.
Raphinha menerima kartu kuning kedua pada menit ke-42, enam menit setelah yang pertama. Sayap Brasil itu diusir karena menyikut Gason Alvarez. Pada menit ke-57, giliran penyerang Getafe, Jaime Mata, yang mendapatkan kartu kuning kedua.
Xavi menjadi orang ketiga yang menerima kartu merah. Pelatih Barcelona itu mesti pindah dari tepi lapangan setelah memprotes sang pengadi.
“Saya berkata bahwa ia membiarkan terlalu banyak pelanggaran. Itulah alasannya mengusir saya. Tidak ada lagi yang dikatakan. Saya berkata demikian di masa lalu dan mereka menghukum saya karenanya,” tutur Xavi seperti dikutip Football Espana. Getafe membuat 20 pelanggaran, sementara Barca 11 buah.
Mantan pengatur serangan hebat itu mengaku kepemimpinan wasit di laga ini tidak sesuai dengan kesepakatan pengembangan relasi antara pengadil dan pelatih.
“Kami mengadakan pertemuan dengan para wasit. Perubahan pertama yang mereka bilang akan dibuat adalah mereka akan lebih memahami pelatih dengan tekanan yang kami rasakan di lapangan. Namun, tidak begitu yang terjadi. Saya jadi tidak mengerti,” ucap pelatih berusia 43 tahun itu.
Sosok yang pernah melatih klub Qatar, Al-Sadd, itu masih meradang keesokan harinya. Xavi bahkan menyorot La Liga.
“Kalau laga seperti ini hasil La Liga, maka memalukan. Saya paham mengapa orang tak lagi menonton sepak bola kami,” sungut Xavi seperti dikutip Goal.
Xavi menyorot insiden yang juga membuatnya berang. Sebuah potensi penalti buat Blaugrana diabaikan wasit karena Gavi dianggap handball dalam prosesnya.
“Keputusan handball Gavi mengada-ada. Dalam pertemuan, mereka berkata bahwa akan memutuskan handball untuk yang jelas saja, dan handball Gavi tidak tegas tapi mereka tetap memutuskan. Mereka bilang akan lebih sedikit memakai VAR, dan saya tidak tahu apakah VAR membantu atau tidak. Pertemuan itu menjadi tidak ada gunanya,” lanjut Xavi.
Xavi semakin meluapkan emosinya di tepi lapangan saat pelanggaran terhadap Abde Ezzalzouli di depan kotak penalti Getafe. Xavi gusar karena wasit tidak memberkan pelanggaran dan memberi kartu merah kepada pemain Getafe. Kartu merah malah melayang ke arah pelatih Barca itu.
Xavi diperkirakan akan menemani Barca di pinggir lapangan untuk dua pertandingan. Sanksi itu dapat lebih panjang, bisa lima hingga 10 laga lagi, kalau La Liga tidak menerima cerocos sang manajer setelah laga di Getafe.
Dalam rangka mempertahankan gelar, hasil kacamata di Getafe menjadi awal yang tidak muulus buat Barca. Rival utama, Real Madrid, membuka musim dengan kemenangan meyakinkan 2-0 atas tuan rumah Bilbao sehari sebelumnya. Rekrutan baru El Real, Jude Bellingham, mengukir gol resmi pertamanya di dalam debutnya itu.
View this post on Instagram