Pelatih Timnas U-17 Indonesia, Bima Sakti mengaku senang dengan pemusatan latihan yang dilakukan di Solo. Terhitung timnas U-17 Indonesia sudah ada satu pekan di Solo.
Setelah melangsungkan pemusatan latihan di Solo, timnas U-17 Indonesia akan kembali ke Jakarta. Rencananya Welber Halim Jardim dan kawan-kawan akan kembali ke Jakarta hari ini, Senin (14/8).
Selama pemusatan latihan di Solo, timnas U-17 Indonesia melangsungkan satu laga uji coba menghadapi tim lokal. Tim yang dihadapi oleh timnas U-17 Indonesia adalah Persis Solo U-17.
Pada pertandingan tersebut timnas U-17 Indonesia berhasil menang dengan skor 3-0 atas Persis Solo U-17. Kemenangan tersebut menjadi yang pertama untuk timnas U-17 Indonesia selama beberapa kali melangsungkan laga uji coba.
“Di sini Alhamdulillah dan kita juga merasakan lapangan, tempat latihan kemudian akses kita semuanya selalu dibantu, mudah-mudahan ini juga menjadikan motivasi kami nanti di Piala Dunia,” kata Bima Sakti, Senin (14/8).
“Kita juga berharap nanti Piala Dunia di Solo bisa berjalan lancar. Kami juga mengucapkan terima kasih Kota Solo juga memberikan kontribusi besar buat perjalanan timnas U-17.”
DIASPORA
Sebelumnya Bima Sakti membawa 29 pemain ke Solo. Dari jumlah pemain yang ada, empat di antaranya adalah pemain diaspora.
Bima Sakti juga rencananya akan melakukan evaluasi terkait pemain sehingga nantinya akan ada pengurangan pemain. Jika nantinya para pemain diaspora dirasa tidak memenuhi ekspektasi maka bukan tidak mungkin sang pemain dicoret.
“Di sini ada Welber yang berasal dari Sao Paulo U-17. Posisinya bek kanan. Lalu, ada Igor dari Belanda, Althaf dari Amerika Serikat, dan Aaron dari Australia,” kata Bima Sakti.
“Saat ini, ada empat pemain diaspora yang mengikuti TC Timnas Indonesia U-17 di Solo. Rencananya kami akan melihat sesuai dengan kebutuhan tim,” lanjutnya.
KUALITAS
Mantan pemain Persema Malang itu menyebutkan jika tidak semua pemain diaspora memiliki kualitas yang baik. Bahkan sudah ada beberapa nama yang dicoret olehnya karena tidak sesuai dengan yang diinginkannya.
Pelatih berusia 46 tahun itu menyebutkan jika beberapa pemain diaspora memiliki kemampuan di bawah pemain lokal. “Mereka yang jelas punya kualitas ya,” ujar Bima Sakti.
“Namun, ada beberapa pemain yang kualitasnya sama, bahkan di bawah pemain lokal kita. Dari awal saya sudah mengatakan kalau kualitasnya sama, saya akan memilih pemain kami,” katanya.
Bima Sakti sendiri memiliki beberapa kriteria untuk para pemain diaspora. Kriteria yang paling utama tentunya memiliki kemampuan di atas rata-rata dari para pemain lokal.
Untuk itu ia akan memulangkan pemain yang dinilainya tidak lebih baik dari para pemain lokal. “Namun, kalau kualitasnya jauh di atas pemain lokal dan kontribusinya besar buat tim, kami akan beri kesempatan.
“Tapi kalau kualitasnya di bawah ya buat apa? Mending kami pilih pemain yang sudah dididik di SSB dan akademi di Indonesia,” ujarnya.
KESEMPATAN
Sebagai pelatih, Bima Sakti tentunya sangat terbuka kepada pemain diaspora. Ia akan tetap menggunakan pemain diaspora selama sang pemain dibutuhkan olehnya.
Bima Sakti menyebutkan jika pemain diaspora memiliki hak yang sama dalam hal memperkuat timnas U-17 Indonesia. Untuk itu ia membukakan pintu lebar kepada para pemain diaspora yang ingin seleksi di timnas U-17 Indonesia.
“Dari empat pemain diaspora ini, ada beberapa pemain yang bagus, ada juga beberapa pemain yang kualitasnya di bawah. Yang paling penting kami sudah memberikan kesempatan buat mereka,” ujarnya.
“Itu hak mereka juga karena mereka memiliki keturunan Indonesia. Sebab, ibu dan bapaknya orang Indonesia, jadi kami harus memberikan kesempatan,” tambahnya.
View this post on Instagram