JebreeetmediaJebreeetmedia
    What's Hot

    Preview Burnley vs Man. United: Jatah Santapan Empuk Setan Merah di Tengah Masa Krisis

    September 23, 2023

    Kalahkan RANS Nusantara FC, Persis Solo Raih Kemenangan Tandang Pertama di Liga 1 2023/24

    September 22, 2023

    Komentar Bernardo Tavares Usai Timnya Kalah Besar oleh Wakil Vietnam di AFC Cup

    September 22, 2023
    Facebook Twitter Instagram
    • Sepakbola Internasional
    • Bulutangkis
    Facebook Twitter Instagram
    JebreeetmediaJebreeetmedia
    • Home
    • Sepakbola Internasional
      • Liga Inggris
      • Liga Italia
      • Liga Spanyol
      • Liga Champion/Europa
      • Timnas Mancanegara
    • Sepakbola Nasional
      • Liga 1
      • Timnas
    • Bulutangkis
    • Jebreeet
      • Jebreeet Talk
      • Jebreeet Tips
    • Tranmere Rovers
    • Merchandise
    JebreeetmediaJebreeetmedia
    Home»Sepakbola Nasional»Liga 1»Respons PSSI Soal Kericuhan di Semarang, Ingatkan FIFA Sudah Berkantor di Indonesia
    Liga 1

    Respons PSSI Soal Kericuhan di Semarang, Ingatkan FIFA Sudah Berkantor di Indonesia

    Jebreeet MediaBy Jebreeet MediaAugust 22, 2023No Comments3 Mins Read
    Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Exco PSSI, Arya Sinulingga saat diwaancarai di GBK, Jumat (19/5)
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

    PSSI melalui Arya Sinulingga merespons kericuhan yang terjadi di Semarang antara suporter Persib Bandung dan suporter PSIS Semarang di pekan kesembilan Liga 1 2023/24, Minggu (20/8). Kericuhan tersebut sempat membuat tribun timur di Stadion Jatidiri, Semarang terlihat dipenuhi banyak orang yang mencoba melerai kericuhan kedua kubu suporter.

    Kejadian itu juga sempat terlihat di televisi saat pertandingan berlangsung. Bahkan, asap sempat keluar dari tempat kericuhan kedua suporter.

    Walaupun tidak menimbulkan korban jiwa, namun hal tersebut tentu saja tidak bisa dibenarkan. Seakan tragedi Kanjuruhan tidak cukup untuk mengingatkan kisah tragis sepak bola Indonesia.

    Menurut Arya Sinulingga, PSSI sangat menyayangkan terjadinya kericuhan. Padahal pihaknya juga sudah menerepakan peraturan jika suporter lawan dilarang hadir di stadion.

    “Kami menyayangkan kejadian di Semarang. Kami semua harus bersama-sama bekerja sama dari seluruh elemen sepakbola baik itu PSSI, PT LIB, klub, dan suporter,” kata anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga di forum wartawan, Senin (21/8).

    TRANSISI

    Ditambah lagi saat ini PSSI tengah dalam masa transisi untuk menjadi lebih baik lagi. Untuk itu, kericuhan yang terjadi di Semarang dapat mencoreng sepak bola Indonesia.

    Pria berusia 52 tahun itu meminta kepada suporter agar bersabar dan menahan diri untuk tidak melakukan kunjungan ke stadion tim lain. Ke depannya ia berharap agar tidak ada lagi kericuhan yang terjadi di sepak bola Indonesia.

    “Keputusan transisi oleh PSSI setelah mendapatkan arahan FIFA bahwa penonton tandang itu tidak boleh datang harus sudah dilakukan sama-sama. Seluruh suporter juga harus tahan diri supaya tidak datang ke kandang lawan,” ujar Arya.

    FIFA

    Selain itu, yang membuat kompetisi harus berjalan lancar tanpa adanya kerusuhan adalah karena FIFA. Arya Sinulingga menyatakan jika saat ini FIFA sudah berkantor di Indonesia.

    Untuk itu, apa pun yang terjadi dengan sepak bola Indonesia tentu saja akan sampai ke FIFA. Ia meyakinkan jika ingin membangun kompetisi yang baik, maka semua pihak harus bekerja sama.

    “Harus diingat, FIFA sudah ada di Indonesia. Mereka berkantor di Indonesia dan melihat semua kejadian. Sangat transparan bagi mereka dengan apa yang terjadi,” imbuh Arya.

    “Ayolah teman-teman suporter, klub, PT LIB, dan kami harus bersama-sama untuk mengubah diri. Tidak bisa saling menyalahkan.

    “Mari kita membuat sadar bahwa masih ada kejadian seperti ini. Ini jelas bukan karena larangan suporter tamu,” paparnya.

    BADAN HUKUM

    Selain itu, Arya Sinulingga menegaskan perlu adanya perubahan dalam hal suporter. Sesuai dengan transformasi sepak bola Indonesia dan Undang-Undang (UU) Republik Indonesia (RI) Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan Pasal ke-55, nantinya suporter perlu berbadan hukum.

    Diperlukannya suporter berbadan hukum agar dapat meminimalisir sesuatu yang tidak diinginkan. Salah satunya yaitu kericuhan antar suporter.

    “Sebab, itu menjadi bagian dari transformasi sepak bola Indonesia dan sesuai dengan undang-undang. Nanti semua suporter itu akan direkomendasikan oleh klub-klubnya.

    “Jadi, tanpa langkah-langkah awal ini, maka kita tidak bisa memajukan sepak bola,” tutup Arya Sinulingga.

    Arya Sinulingga FIFA Persib Bandung PSIS Semarang PSSI
    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Jebreeet Media

    Related Posts

    Kalahkan RANS Nusantara FC, Persis Solo Raih Kemenangan Tandang Pertama di Liga 1 2023/24

    September 22, 2023

    Komentar Bernardo Tavares Usai Timnya Kalah Besar oleh Wakil Vietnam di AFC Cup

    September 22, 2023

    TC Timnas Resmi Dibangun di IKN, Luasnya Capai 34,5 Hektare

    September 22, 2023

    Ciptakan Sepak Bola Indonesia yang Bersih, Satgas Anti Mafia Bola Hidup Kembali

    September 21, 2023
    Add A Comment

    Leave A Reply Cancel Reply

    Editors Picks

    Preview Burnley vs Man. United: Jatah Santapan Empuk Setan Merah di Tengah Masa Krisis

    September 23, 2023

    Kalahkan RANS Nusantara FC, Persis Solo Raih Kemenangan Tandang Pertama di Liga 1 2023/24

    September 22, 2023

    Komentar Bernardo Tavares Usai Timnya Kalah Besar oleh Wakil Vietnam di AFC Cup

    September 22, 2023

    Selalu Buat Gol di 12 Laga Beruntun, Romelu Lukaku Cetak Sejarah di Liga Europa

    September 22, 2023
    Jebreeetmedia
    Facebook Twitter Instagram YouTube
    • Home
    • Sepakbola Internasional
    • Bulutangkis
    • Jebreeet
    © 2023 Jebreeetmedia. . Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Maintained by kreasiMAYA

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.