Pelatih timnas U-17 Indonesia, Bima Sakti mengatakan jika perkembangan timnya sudah lebih baik dari sebelumnya. Pernyataannya tersebut dikatakan saat memimpin timnas U-17 Indonesia berlatih di Lapangan ABC, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (26/8) pagi.
Timnas U-17 Indonesia saat ini masih terus melakukan pemusatan latihan (TC) di Jakarta sebagai ajang persiapan menjelang Piala Duni U-17 2023 di Indonesia. Sebelumnya timnas U-17 Indonesia juga sudah melakukan TC di beberapa daerah di Indonesia.
Untuk latihan kali ini, para pemain difokuskan dalam memperbaiki passing dan taktik dalam bermain. Latihan tersebut diterapkan Bima Sakti sebelum menjalani laga persahabatan hari rabu mendatang, (30/8).
Nantinya timnas U-17 Indonesia akan menjalani laga persahabatan melawan Korea Selatan. Stadion Patriot Candrabhaga akan menjadi venue dilangsungkannya pertandingan tersebut.
“Kami persiapan untuk mempersiapkan hari rabu lawan Korea Selatan. Ini pertandingan bagus buat kami, untuk mengukur lagi kualitas kami dan level kami sampai di sana,” kata pelatih Bima Sakti setelah memimpin latihan.
“Materi hari ini kami banyak latihan passing, lalu ada taktik sedikit. Kami ingin agar pemain punya modal jelang lawan Korea Selatan di hari Rabu,” lanjutnya.
PROMOSI DEGRADASI
Laga persashabatan melawan Korea Selatan akan menjadi ajang seleksi pemain sebelum timnas U-17 Indonesia terbang ke Jerman. Bima sakti menjelaskan bahwa dirinya akan tetap menerapkan sistem promosi dan degradasi untuk para pemain timnas U-17 Indonesia saat ini.
Sejauh ini ada 32 pemain yang berlatih dengan timnas U-17 Indonesia. Nantinya jumlah tersebut akan dikurangi menjadi 26 pemain. Itu artinya akan ada enam pemain yang dipulangkan.
“Ya, tentu kami akan tetap menerapkan promosi dan degradasi pemain, karena waktu tinggal sedikit dan juga saat nanti TC di luar negeri (Jerman) juga yang ikut tidak bisa banyak,” tambahnya.
TC DI JERMAN
Dengan jumlah 26 pemain yang tersisa, Bima Sakti akan membawa seluruh pemain tersebut untuk melangsungkan TC di Jerman pada September hingga Oktober 2023 nanti. Namun, angka tersebut dipastikan akan bertambah saat sudah berada di Jerman.
Bima Sakti menyatakan jika dirinya akan menyisakan dua slot untuk pemain diaspora atau pemain keturunan. Dengan begitu, saat berada di Jerman, jumlah pemain yang ada menjadi 28 pemain.
“Ya pasti apalagi nanti kami akan memberikan kesempatan lagi pas TC di luar negeri. Makanya kami ada slot juga dua pemain untuk kami diberi kesempatan yakni pemain diaspora yang ada di luar negeri,” jelasnya.
SIAPKAN NAMA
Saat ini dikatakan oleh Bima Sakti sudah ada beberapa pemain diaspora yang akan dipanggil dan diseleksi olehnya dan tim pelatih. Dengan waktu yang cukup panjang selama di Jerman, akan cukup untuknya memanggil beberapa pemain diaspora.
Dijelaskan pula jika nantinya ada pemain diaspora yang dirasa kurang cocok, maka dirinya akan memanggil pemain lain. Sebaliknya, jika sudah cocok maka akan dipertahankan.
“Sudah ada, ada beberapa pemain yang akan kami lihat nanti. Oleh sebab itu kami berikan slot dua pemain, mereka akan kami beri kesempatan seminggu kami lihat,” ucap Bima.
“Kalau memang bagus kami pertahankan kalau tidak kami ganti lagi pemainnya,” tambahnya.
Untuk pemain diaspora yang dipanggil, kebanyakan berasal dari Belanda. Pemanggilan pemain tersebut tidak akan menjadi kendala karena Belanda dan Jerman memiliki jarak yang cukup dekat.
“Dan dari segi akomodasi kan lebih dekat, kalau dari Belanda ke Jerman,” terangnya.
DIBANTU FRANK WORMUTH
Dalam pemilihan pemain diaspora, Bima Sakti akan dibantu oleh konsultan timnas U-17 Indonesia asal Jerman, Frank Wormuth. Frank Wormuth akan menilai apakah pemain tersebut sudah layak bermain untuk timnas U-17 Indonesia atau belum.
Adapun syarat pemain diaspora yang akan dipanggil oleh Bima Sakti adalah pemain yang memiliki paspor Indonesia. Tanpa memiliki paspor Indonesia maka sang pemain tidak akan mendapat kesempatan seleksi di timnas U-17 Indonesia.
“Yang paling penting juga sekarang dengan adanya Frank, beliau akan membantu kami, yang selama ini kami hanya melihat video melihat rekomendasi saja,” tutur Bima.
“Tapi ini kami Frank akan nanti lihat pemainnya, langsung misalnya di Belanda ada pemain keturunan, dan dia memiliki paspor yang pasti,” tegasnya.
“Karena kalau mengurus naturalisasi lagi butuh waktu. Mereka perlu punya paspor Indonesia dan Frank akan melihat langsung, dan Frank akn melihat sesuai dengan kebutuhan tim,” pungkasnya.
View this post on Instagram