Timnas U-17 Indonesia harus takluk dari Korea Selatan dalam laga persahabatan di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Rabu (30/8). Pertandingan antara timnas U-17 Indonesia melawan Korea Selatan berakhir dengan skor 0-1.
Pemain Korea Selatan, Baek Gaon menjadi pencetak gol satu-satunya pada pertandingan tersebut. Gol Baek Gaon terjadi pada pertengahan babak kedua, tepatnya pada menit ke-66.
Meskipun mengalami kekalahan, timnas U-17 Indonesia sebetulnya sudah bermain cukup baik. Bahkan di babak pertama, pertahanan timnas U-17 Indonesia sulit untuk ditembus.
Pelatih timnas U-17 Indonesia, Bima Sakti tetap mensyukuri hasil anak asuhnya meski kalah dari Korea Selatan. Pelatih berusia 46 tahun itu berujar jika anak asuhnya sudah menyulitkan tim sekelas Korea Selatan yang merupakan tim kuat di Asia.
“Pertama, syukur Alhamdulillah kita bisa melalui pertandingan hari ini melawan level nya di atas kita. Seperti yang kita tahu Korea finalis di Piala Asia kemarin lawan Jepang, dari segi taktik, dan dari segi game, alhamdulillah bisa berjalan walaupun kita kalah. Terima kasih kepada pemain,” jelasnya selepas pertandingan.
PERKUAT PERTAHANAN
Bima Sakti sendiri sebetulnya tidak kaget jika anak asuhnya bermain sangat baik saat melakukan pertahanan. Pasalnya selama persiapan pertandingan, ia banyak menerapkan strategi untuk memperkuat pertahanan.
Namun demikian, akan berbeda jika berbicara soal Piala Dunia U-17. Dia bersama pelatih lainnya akan melakukan diskusi untuk memperkuat strategi serta memperbaiki lini yang dirasa masih kurang.
“Kita memang fokus ke defense. Kita kemarin kebobolan dua gol di Solo, ya memang, kelihatanya mudah, tapi perlu chemistry antar pemain. Itu yang jadi fokus kita.
“(Arkhan) Kaka juga baru bergabung tadi malam. Kita butuh latihan lagi. Masih ada waktu uji coba di Jerman. Saya dengan coach Frank (Wormuth) dan coach Indra (Sjafri) juga, berdiskusi apa yang bisa kita perbaiki,” ungkapnya.
SALAH PASSING
Dalam pertandingan menghadapi Korea Selatan, timnas U-17 Indonesia bisa saja menahan imbang finalis Piala Asia edisi sebelumnya itu. Hanya, terlalu banyak kesalahan yang dilakukan para pemain.
Bima Sakti juga mengakui bahwa anak asuhnya terlalu banyak melakukan kesalahan individu yang seharusnya bisa diantisipasi. Oleh karena itu, ia bersama dengan konsultan timnas U-17 Indonesia, Frank Wormuth akan membuat program latihan sebelum berangkat ke Jerman.
“Memang saya menyampaikan, sudah disampaikan pak Erick (Thohir) juga banyak kesalahan tidak perlu dan kesalahan individu. Itu yang jadi evaluasi ke depan, karna kalau mau main counter attack harus memikirkan suapa yang lari siapa yang ke depan.
“Kita masih akan membuat latihan lagi ke depan, dibantu dengan coach Frank (Wormuth). Masih ada waktu seminggu sebelum ke Jerman. Kita latihan di Jakarta, kita susun (program latihan) sama Frank,” ucapnya.
PROMOSI DEGRADASI
Sebelumnya Bima Sakti sudah menegaskan jika pertandingan melawan Korea Selatan menjadi salah satu ajang seleksi pemainnya. Timnas U-17 Indonesia yang menjalani pemusatan latihan di Jerman pada September mendatang, akan segera menerapkan pencoretan di dalam tim.
Jumlah pemain yang awalnya terdapat 33 pemain, akan dipangkas menjadi 26 sampai 28 pemain. Setelahnya Bima Sakti akan menyisakan dua slot untuk pemain diaspora atau pemain keturunan berpaspor Indonesia.
“Ya, memang ada 33 pemain, dan kita akan berangkat ke Jerman dengan membawa 26 sampai 28 pemain, dan saya sisakan dua slot untuk (pemain) diaspora karena akan ada dua pemain yang dilihat langsung oleh Frank di Belanda,” jelasnya.
“Tapi yang penting dia harus punya paspor, dan kualtiasnya harus bagus. Untuk Piala Dunia, kita harus melihat juga pemain yang di luar,” sambungnya.
FONDASI TERBENTUK
Bima Sakti menyatakan jika sebetulnya ia sudah bisa melihat fondasi timnya untuk ajang Piala Dunia U-17. Meski begitu, ia memastikan jika pemain yang ada saat ini masih memungkinkan untuk berganti.
Belum lagi akan ada tahap seleksi berikutnya yang dilaksanakan di Jerman. Untuk itu, diterapkannya pergantian banyak pemain pada laga melawan Korea Selatan menjadi salah satu cara Bima Sakti dalam memastikan pilihan pemainnya.
“Saya tadi di babak pertama melihat, berjalan baik. Sebenarnya saya mau ganti semua, tapi saya lihat situasi dan kondisi jadi harus berganti bertahap, untuk yang main pertama dan kedua, itulah yang akan jadi tulang punggung tim kita,” tuturnya.
View this post on Instagram