Pelatih Timnas U-17 Indonesia Bima Sakti mengakui ada prospek di timnya untuk ke depan selepas melakukan laga uji coba perdana, Rabu (27/9). Timnas U-17 Indonesia kalah tipis 0-1 dari TSV Meerbusch U-17, di lapangan TSV Meerbusch.
Dalam laga itu pertandingan berjalan sengit. Menit awal Indonesia memulai laga dengan pola permainan cepat. Hasilnya 10 menit pertama sudah ada empat peluang tercipta dari para pemain Indonesia. Salah satunya tendangan bebas dari Zidan yang dihalau kiper lawan.
Arkhan Kaka sempat membuat peluang melalui sundulannya, namun masih melebar. 35 menit laga berlangsung, kedua tim masih kesulitan dalam membongkar pertahanan lawan. Skor 0-0 menutup babak pertama.
Memasuki babak kedua, Bima Sakti mengganti seluruh pemain. Di babak kedua tim lawan sudah mulai serangan dengan agresif.
Pemain belakang Indonesia melakukan pelanggaran seusai menahan peluang dari lawan di kotak penalti. Gol akhirnya tercipta pada menit ke-42 melalui tendang penalti. Skor 1-0 untuk keunggulan TSV Meerbusch U-17, menutup laga yang berlangsung dengan durasi 2×40 menit itu.
“Para pemain luar biasa, cara main baik. Meskipun harus adaptasi dulu, secara umum kita punya prospek yang bagus. (Pemain) jangan down, jangan merenung. Ini semua proses yang harus dijalani,” ucap Bima Sakti, Kamis (28/9).
FOKUS
Selain itu, Bima Sakti meminta anak asuhnya untuk melupakan hasil kekalahan di laga uji coba. Menurutnya ia tidak melihat hasil, yang terpenting proses bermain anak asuhnya.
Bima Sakti menilai anak asuhnya sudah bermain bagus. Untuk itu, agar permainannya lebih baik lagi, ia ingin para pemainnya hanya memfokuskan diri kepada sepak bola.
“Pemain jangan terpengaruh dengan hasil ini, tatap terus (ke depan). Jangan fokus ke hal yang lain, mereka harus tetap bergerak maju, tetap berproses,” jelas Bima usai laga.
“Jangan pikirkan kekalahan ini, pemain harus tetap belajar untuk kedepannya. Fokus latihan lagi,” sambungnya.
EVALUASI
Adapun kata Bima Sakti, tujuan dari diadakannya uji coba adalah untuk melihat sejauh mana anak-anak asuhnya berkembang dan bisa belajar sepak bola modern dari Jerman. Maka dari itu, Bima Sakti tidak terlalu mementingkan hasil di sebuah laga uji coba.
Selepas melawan TSV Meerbusch U-17, timnas U-17 Indonesia akan menjalani beberapa laga uji coba. Sampai akhirnya nanti mereka tampil di Piala Dunia U-17 2023 pada November mendatang.
“Tujuan lain adalah mengevaluasi tim, selama kami latihan di Jerman. Dari situ kami bisa mengetahui kelemahan dan kekurangan kami serta kelebihan yang harus dipertahankan dan bahkan diperkuat lagi,” tutupnya.
ADAPTASI
Sebelumnya Bima Sakti menegaskan bahwa para pemainnya sudah cukup beradaptasi dengan cuaca di Jerman. Diketahui jika para pemain sudah berada di Jerman lebih dari satu minggu.
Berkat waktu yang sudah cukup lama di sana pula, para pemain sudah tidak menemui kendala dalam menerapkan arahan dari pelatih. Padahal cuaca di Jerman cukup rendah, bahkan hampir mendekati nol derajat celcius.
Sejauh ini, materi latihan timnas U-17 Indonesia difokuskan dalam hal menyerang. Baru setelah menyerang dianggapnya sudah cukup, akan lanjut ke materi selanjutnya.
“Karena kita latihan di suhu 8-9 derajat celcius, tapi Alhamdulillah para pemain cepat beradaptasi,” kata Bima Sakti.
“Kita banyak latihan menyerang selama seminggu ini, untuk minggu depan kita akan mantapkan satu lawan satu dan bagaimana satu lawan satu butuh support dari pemain gelandang,” ungkap Bima Sakti.
View this post on Instagram