Ketua Umum PSSI Erick Thohir menegaskan akan menindak tegas wasit yang diketahui berbuat curang. Seperti diketahui, sebelumnya Satgas Anti Mafia Bola telah menangkap beberapa wasit yang diketahui menerima uang dari klub.
Wasit yang sudah diketahui identitasnya itu langsung ditetapkan tersangka oleh Satgas Anti Mafia Bola. Hukuman penjara pun sudah menunggu para wasit nakal tersebut.
Dengan hadirnya Satgas Anti Mafia Bola, Erick Thohir berharap tidak ada lagi wasit yang berani main curang. Pasalnya hukuman sudah menanti jika ternyata masih ada yang berani.
“Kalau ternyata wasit masih kotor, kami penjarakan. Tapi kami beri kesempatan. Tapi jangan begini, jangan saling tuduh-menuduh tapi tidak ada bukti,” jelas Erick Thohir.
MANUSIA
Pada gelaran Liga 1 2023/24, banyak pelatih yang menilai jika kepemimpinan wasit kurang baik. Protes pun beberapa kali dilayangkan oleh para pelatih.
Menanggapi hal itu, Erick Thohir tidak menampik jika para wasit beberapa kali melakukan kesalahan dalam mengambil keputusan. Namun baginya kesalahan merupakan sesuatu yang manusiawi.
Erick Thohir juga sudah mendorong agar para wasit bekerja lebih baik lagi. Salah satunya dengan memberikan jaminan kesehatan.
“Wasit itu juga manusia. Kami sudah mendorong wasit. Ada BPJS Kesehatan, terjamin. Belum pernah ada selama berdirinya PSSI,” ujar Erick Thohir.
RANKING
Pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN menyatakan, PT Liga Indonesia Baru akan membuat sebuah gebrakan untuk meningkatkan kualitas wasit. Salah satunya dengan membuat ranking wasit.
Ranking tersebut tentunya akan mendorong para wasit untuk menjadi yang terbaik. Dengan begitu, kualitas para wasit pun akan meningkat.
“Pendanaan untuk wasit per tiupan sudah standar yang bagus kan. Bahkan, PT Liga Indonesia Baru akan membuat ranking wasit,” ungkap Erick Thohir.
LAPOR
Erick Thohir meminta kepada semua pihak untuk segera melapor kepada Satgas Anti Mafia Bola jika menemukan kecurangan. Menurutnya, Satgas Anti Mafia Bola terbuka untuk siapapun yang ingin melapor.
Ia berharap publik memanfaatkan adanya Satgas Anti Mafia Bola dengan baik. Untuk itu, selama ada atau mengetahui indikasi kecurangan, diminta untuk segera melaporkan hal tersebut ke Satgas Anti Mafia Bola agar selanjutnya dapat ditindaklanjuti.
“Buktikan. Sekarang kami sudah punya Satgas Antimafia Bola. Mereka punya hotline. Jadi apa? Saya pun siap dipanggil satgas jika ada kecurangan,” tutur Erick Thohir.
“Sekarang publik diberi akses. Ada laporan, laporkan ke satgas. Apalagi kami sudah bekerja sama dengan kepolisian dan kejaksaan karena mau serius membangun ini. Jadi jangan hanya rumor laporkan. Saya mendorong laporkan,” tutupnya.
ENAM TERSANGKA
Adapun Satgas Anti Mafia Bola telah menetapkan setidaknya enam tersangka dalam kasus match fixing atau pengaturan skor di Liga 2 pada musim 2018 lalu. Para pelaku saat ini sudah ditangani oleh pihak Kepolisian.
Satu Wasit, dua asisten wasit, dan satu wasit cadangan menjadi empat di antara enam tersangka match fixing. Dua sisanya merupakan perantara antara klub dan wasit, yakni LO wasit dan sang pengantar uang.
Keduanya dijerat Pasal 2 Undang-undang 11 tahun 1980 tentang tindak pidana suap jo Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHP ancaman pidana paling lama 5 tahun dan denda sebanyak-banyaknya Rp15 juta.
Lalu untuk keempat wasit yang menjadi tersangka dijerat Pasal 3 Undang-undang 11 tahun 1980 tentang tindak pidana suap jo Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHP ancaman pidana paling lama 3 tahun dan denda sebanyak-banyaknya Rp 15 juta.
“Dari hasil penyidikan, penyidik memperoleh bukti yang cukup. Maka ditetapkan enam orang sebagai tersangka,” kata Kasatgas Anti-Mafia Bola Polri, Irjen Asep Edi Suheri.
View this post on Instagram