PSIS Semarang akan menjamu PSM Makassar pada Liga 1 2023/24 pekan ke-14. Nantinya pertandingan akan digelar di Stadion Jatidiri, Semarang, Sabtu (30/9).
Dalam pertandingan kali ini Pelatih PSIS Semarang, Gilbert Agius sudah mengantongi gaya bermain PSM Makassar. Meski demikian, Pelatih asal Malta itu mengakui tidak mudah bisa mengalahkan PSM Makassar.
Selain statusnya sebagai juara bertahan, PSM Makassar merupakan tim selalu menyulitkan lawannya. Belum lagi skill individu para pemainnya terbilang cukup bagus.
“Jadi bertanding lawan PSM memang tidak mudah. Mereka bermain cukup agresif mereka bermain direct ball dan mengandalkan fisik untuk bermain,” katanya saat konferensi pers, Jumat (29/9/2023).
“PSM merupakan tim kuat dan kompak dengan permainan langsung dan fisik. Tidak mudah menghadapi tim semacam ini,” sambungnya.
SUDAH SIAP
Meski sadar tidak sulit mengalahkan PSM Makassar, Gilbert Agius mengatakan jika para pemainnya sudah siap bertarung. Ia yakin anak asuhnya juga akan mempersulit PSM Makassar di laga nanti.
Bermain di depan publik sendiri akan membuat motivasi para pemain semakin tinggi. Untuk itu ia yakin bisa mengamankan tiga poin di rumah sendiri.
“Namun PSIS sudah mempersiapkan diri menghadapi PSM supaya mereka juga besok bermain cukup sulit saat lawan PSIS. Dan perlu diingat lagi, game plan PSM di musim lalu yang menghasilkan mereka bisa juarai kompetisi,” tegasnya.
RESPEK
Sementara itu Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares lebih mengalihkan perhatiannya kepada wasit yang bertugas. Sebelumnya pelatih asal Portugal itu sempat melakukan protes kepada wasit yang bertugas di pertandingan sebelumnya.
Bernardo Tavares menilai wasit menjadi salah satu alasan kenapa timnya bisa kalah menghadapi Borneo FC. Pasalnya saat itu wasit memberikan hadiah penalti kepada Borneo FC.
“Saya sudah tahu siapa yang akan menjadi wasit pada pertandingan besok. Saya ingin mengingatkan satu hal, berikan respek untuk PSM Makassar,” kata Bernardo Tavares.
ADIL
Pelatih juara bertahan Liga 1 Indonesia itu menyebut pertandingan menghadapi PSIS Semarang akan dipimpin oleh wasit yang sama saat PSM ditahan imbang Persija Jakarta pada Juli lalu. Ia pun mengharapkan kepemimpinan wasit yang adil.
Sebelumnya Bernardo Tavares menjadi salah satu pelatih yang cukup keras kepada wasit. Bahkan tak jarang ia mengomentari kepemimpinan wasit yang dinilainya tidak adil dalam memimpin pertandingan.
“Dalam sepak bola, ada tiga hasil yang bisa kita raih. Kita bisa kalah, imbang, atau menang. Entah itu kalah, imbang atau menang, kita harus bisa merasa hasil ini terasa adil,” kata Bernardo Tavares.
“Sedangkan pada laga terakhir saat kami bermain away, hasilnya tidak fair. Borneo FC mendapatkan penalti dan kami harus mengalami kekalahan,” tambahnya.
View this post on Instagram