Wiljan Pluim telah diumumkan secara resmi oleh Borneo FC sebagai pemain baru Pesut Etam. Kemarin (9/10), klub lama Pluim yakni PSM Makassar juga sudah mengumumkan bahwa pemain yang identik dengan nomor 80 itu telah resmi berpisah dengan klub yang sudah ia bela sejak 2016.
Keadaan finansial yang tidak menguntungkan di kubu PSM disinyalir menjadi alasan kuat Pluim dan PSM mesti mengakhiri kerja sama. Masalah keungan di tubuh PSM sepat terkuak ketika pelatih kepala, Bernardo Tavares kedapatan melelang barang-barangnya ke publik.
Sinyal cerainya Pluim dan PSM juga terlihat dengan tidak didaftarkannya Sang Pemain di ajang AFC Cup jelang laga kontra Haipong FC (21/9). Posisi Willie (sapaan akrab Pluim) telah digantikan oleh pemain asal Timor Leste yakni Joao Pedro.
Sering tak terlihat lagi bersama skuat PSM, rumor hengkangnya Pluim dari Juku Eja pun kian santer. Sebelumnya, Persib Bandung ramai dikaitkan akan mendatangkan Pluim untuk menggantikan Levy Madinda yang akan habis masa peminjamannya.
Bukan Persib, Pluim ternyata bergabung dengan Borneo FC, peserta Liga 1 yang memiliki enam pemain asing. Kedatangan Pluim ke Samarinda jelas akan menggusur satu posisi pemain asing di skuat Borneo FC.
Jika melihat di lapangan tengah, Borneo FC kini memiliki dua pemain asing yang bakal terusik dengan kedatangan Pluim. Kei Hirose (Jepang) dan Jelle Goselink (Belanda) boleh jadi salah satunya akan tersingkir dari skuat Pieter Huistra di putaran kedua nanti.
Holland Connection
Masuknya Pluim ke Borneo FC tentu memperkental koneksi Belanda di tubuh Pesut Etam. Selain pelatih asal Belanda yakni Pieter Huistra, ada juga Stefano Lilipaly dan Diego Michiels yang merupakan pesepakbola kelahiran Belanda serta Jelle Gosselink yang masih terikat kontrak hingga kini.
Di Borneo, Pluim akan diikat kontrak selama 1,5 musim. Ini artinya kontrak pemain asal Belanda itu akan berakhir pada akhir musim 2024/2025.