Assosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) beberapa waktu lalu sempat mengeluarkan daftar klub yang masih memiliki tunggakan pembayaran kepada para pemain. Dalam daftar tersebut, terdapat sembilan klub, dengan total kewajiban sebesar Rp 5.447.593.540.
Dari total kewajiban yang ada, PSPS Riau tertulis paling banyak menunggak. Total tunggakan yang harus dibayarkan PSPS Riau kepada pemain adalah Rp 1.591.000.000
Setelah PSPS Riau, ada nama Persikab Kabupaten Bandung dalam daftar yang dikeluarkan APPI. Tunggakan yang dimiliki Persikab Kabupaten Bandung tertulis sebesar Rp 1.313.210.000.
Dituliskan oleh APPI bahwa Persikab Kabupaten Bandung memiliki tunggakan kepada 16 pemain. Total pemain yang ada adalah pemain yang berkompetisi di Liga 2 2022/23 bersama Persikab Kabupaten Bandung.
Usai dikonfirmasi kepada manajemen Persikab Kabupaten Bandung, dijelaskan bahwa sebetulnya total tunggakan yang ada tidak sebesar itu. Pasalnya pihaknya dan para pemain telah melakukan kesepakatan.
Dalam kesepakatan itu disebutkan manajemen hanya memenuhi kewajibannya dalam membayar pemain sampai bulan September saja. Selanjutnya tidak dihitung lagi karena tidak adanya kompetisi.
Begitu juga dengan memenuhi hak pemain, Manajemen Persikab Kabupaten Bandung sudah membayar para pemain sesuai dengan angka yang disepakati. Dengan demikian, permasalahan tunggakan yang dimiliki Persikab Kabupaten Bandung dikatakan oleh manajemen sudah selesai.
Disebutkan kesepakatan sudah terjalin sejak Liga 2 2022/23 dihentikan karena adanya force majuere atau sebuah keadaan darurat. Seperti diketahui, Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022 lalu membuat kompetisi Liga 2 2022/23 dihentikan.
Saat itu, pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya memakan 135 korban jiwa. Sejak saat itu kompetisi dihentikan, termasuk Liga 2 2022/23.
Setelah satu bulan lebih, nasib Liga 1 2022/23 justru lebih jelas dibandingkan Liga 2 2022/23. Pada saat itu dipastikan bahwa Liga 1 2022/23 kembali digelar pada 5 Desember 2022.
Kembali jalannya Liga 1 2022/23, justru tak dibarengi dengan Liga 2 2022/23. Lewat surat putusan PSSI dengan nomor surat 253/UDN/205/I-2023 menegaskan untuk menghentikan Liga 2 2022/23. Adapun akan kembali digelar, namun pada musim berikutnya.
Berawal dari penghentian itulah akhirnya Manajemen Persikab Kabupaten Bandung melakukan kesepakatan dengan para pemain. Manajemen tim berjulukan Laskar Dalem Bandung itu juga memastikan pihaknya sudah melakukan pembayaran kepada para pemain.
“Jadi kan ada force majeure pada 1 Oktober 2022 saat Tragedi Kanjuruhan. Semua pemain, official telah sepakat untuk pembayaran gaji sampai bulan September.
“Semua sudah dilunasi dan pemain sudah sepakat untuk melakukan pencabutan tuntutan ke APPI,” jelas manajemen Persikab Kabupaten Bandung, Selasa (10/10).
Bukti-bukti pembayaran juga dipegang oleh Manajemen Persikab Kabupaten Bandung guna memastikan pihaknya telah membayar hak para pemain.
“Ya, ada bukti transfer kalau semua pemain sudah sepakat. Gaji semua sudah ditransfer, sampai September sama-sama sepakat,” tegas manajemen Persikab Kabupaten Bandung.
Penyelesaian pembayaran hak pemain juga dikonfirmasi oleh para pemain Persikab Kabupaten Bandung. Mereka menyatakan bahwa manajemen telah membayarkan kewajibannya kepada para pemain.
“Jadi setelah adanya Force Majeure kan kompetisi dihentikan. Jadi dihitungnya hanya sampai September saja. Waktu itu pemain juga sudah sepakat,” ucap pemain.
“Nah, yang kemarin itu tunggakan bulan Agustus dan September saja karena Oktober sudah tidak ada kompetisi jadi tidak dihitung. Jadi sudah beres, sudah dibayarkan juga,” tandas pemain.