Timnas Thailand yang sudah terlebih dahulu lolos ke putaran dua Kualifikasi Piala Dunia 2026, melangsungkan laga FIFA Matchday menghadapi Georgia. Bermain di Stadion Mikheil Meskhi, Georgia, Kamis (12/10) timnas Thailand kalah dengan skor telak 8-0.
Georges Mikautadze menjadi pencetak gol terbanyak pada pertandingan tersebut dengan empat gol (24′, 37′, 41′, 56′ pen). Ada juga Zuriko Davitashvili yang mencetak brace (9′, 43′). Lalu Luka Lochoshvili (12′) serta pemain terbaik Serie A Italia musim 2022/23, Khvicha Kvaratskheilia (66′) yang masing-masing mencetak satu gol.
Kekalahan yang didapat timnas Thailand atas Georgia menjadi yang terbesar kedua sepanjang sejarah tim. Kekalahan terbesar Thailand selama ini didapat dari Britania Raya di Olimpiade 1956 di Australia.
Saat itu Thailand kalah dari Britania Raya dengan skor 9-0. Atas kekalahan tersebut, saat itu Thailand gagal melaju ke perempat final Olimpiade 1956.
Pelatih Thailand, Mano Polking mengakui timnya sangat kepayahan saat menghadapi Georgia. Terlebih banyak pemain yang tidak bisa bergabung pada FIFA Matchday kali ini.
Diketahui para pemain Thailand banyak yang absen karena harus mematangkan persiapan dengan klubnya masing-masing. Nama-nama seperti Chanathip Songkrasin, Theerathon Bunmathan, Supachok Sarachat, hingga Teerasil Dangda, absen membela Gajah Perang.
“Kami sendiri berharap bisa melakukan yang lebih baik dari ini. Tapi seperti ini, pemain-pemain yang kami panggil kali ini banyak yang baru pertama kali mendapat kesempatan bermain untuk timnas,” kata Mano Polking dari THSport.
“Ada banyak pemain baru. Hasilnya seperti ini. Namun saya rasa saya tidak menyalahkan para pemain kami,” sambungnya.
APRESIASI
Meskipun kalah dengan jumlah yang sangat besar, Mano Polking tetap mengapresiasi para pemainnya. Ia menilai Elias Dolah dan kawan-kawan tetap tampil habis-habisan.
Pria berdarah Brasil-Jerman itu meminta anak asuhnya untuk melupakan kekalahan atas Georgia. Pasalnya masih ada pertandingan lain selepas menghadapi Georgia.
“Semua orang yang bermain dan datang bersama kami hari ini telah melakukan yang terbaik. Semua orang mencoba yang terbaik.
“Kami harus mempersiapkan diri dengan baik untuk pertandingan berikutnya,” jelasnya.
BELAJAR
Pada pertandingan menghadapi Georgia, Mano Polking menegaskan anak asuhnya mendapatkan pelajaran yang sangat berharga. Terlebih lagi soal memperkuat lini pertahanan.
Mano Polking menyebutkan bahwa anak asuhnya cukup lengah dalam bertahan. Akibat kelengahan itulah, gawang timnas Thailand banyak kebobolan.
“Ini adalah pertandingan penting untuk dipelajari para pemain, karena kami bertemu tim kuat seperti Georgia. Kami berbicara sebelum pertandingan tentang perubahan haluan Georgia yang cepat,” ucap Mano Polking.
“Dan itu tim yang bagus. Di babak pertama kami melakukan banyak kesalahan dan dihukum karena kesalahan. Kita harus belajar bersama,” lanjutnya.
PERSIAPAN
Setelah melawan Georgia, Thailand bakal kembali melanjutkan tur Eropanya. Mereka akan bersua tim peringkat 115 dunia, yakni Estonia.
Thailand akan melawan Estonia di Le Kok Arena pada 17 Oktober 2023. Di hari yang sama timnas Indonesia akan melangsungkan pertandingan di kandang Brunei Darussalam.
“Semoga Georgia beruntung untuk pertandingan berikutnya. Bagi kami, kami akan bekerja keras untuk bangkit dan tampil baik,” ujarnya.
“Semua orang mencoba yang terbaik. Kita harus mempersiapkan diri dengan baik untuk pertandingan berikutnya melawan Estonia,” tutupnya.
View this post on Instagram