Barcelona harus menunda keinginan menjadi tim pertama yang melaju ke perdelapan final Liga Champion. Kekalahan dari Shakhtar Donetsk di Volksparkstadion, Hamburg, pada Selasa (7/11) semestinya tidak berlanjut walau dicerca pelatih sendiri.
Gol lawan yang mengopi gaya mereka, dan kesusahan menembus lini belakang lawan. Simak beberapa hal dari Hamburg yang membuat Xavi gusar terhadap permainan timnya walau harapan masih besar juga.
Dominan tapi mandek
Hari laga keempat awalnya tampak berjalan sesuai rencana Barcelona. Seperti di kebanyakan laga, klub Catalan itu unggul dalam penguasaan bola. Hingga laga usai, penguasaan bola Barca sebesar 64 persen. Hanya, permainan operan khas mereka kerap mandek di sepertiga lapangan depan.
Blaugrana juga membuat lebih banyak peluang. Akan tetapi, efisiensi masih menjadi kekurangan pasukan Xavi Hernandez. Barca hanya membuat satu tembakan ke arah gawang lawan. Shakhtar besutan Marino Pusic, membuat sembilan tembakan, empat di antaranya ke target.
Start cepat, Shakhtar efisien
Laga berlangsung dalam tempo cepat segera setelah sepak mula. Barca mendapat peluang lewat Ilkay Gundogan, tapi kans yang lebih baik lalu dihasilkan Shakhtar melalui Mykola Matviyenko. Namun, tembakan Matviyenko mengarah tepat ke kiper Marc-Andre ter Stegen.
Saat Barcelona tampak nyaman, Shakhtar memanfaatkan kelengahan tamu mereka sesaat sebelum jeda. Pada menit ke-40, melalui pergerakan operan apik yang biasanya datang dari Barca, klub Ukraina itu memimpin. Serangan berujung dengan gol sundulan Danylo Sikan menyambut umpan Giorgi Gocholeishvili.
Tumpul dan terancam
Usai turun minum, Barcelona segera menggebrak. Ferran Torres menghasilkan peluang bagus, tapi tembakan melengkungnya dari sayap kiri masih melayang tipis di atas mistar gawang Shakhtar.
Saat bernapsu menyamakan skor, kubu tamu hampir kebobolan. Ter Stegen mesti bekerja keras mencegah Sikan mencetak gol keduanya setelah sebuah serangan balik.
Xavi mengganti empat pemain sekaligus pada menit ke-59. Pedri, Joao Felix, Alejandro Balde, dan Lamine Yamal masuk untuk menaikkan daya gempur Barca. Fermin Lopez menyusul pada menit ke-81. Namun, Barcelona tetap berkesulitan menembus pertahanan Shakhtar.
Klub Donetsk yang menggelar laga di Hamburg itu bahkan hampir mengukir gol kedua pada menit ke-87. Namun, tembakan melengkung pemain berusia 18 tahun, Newerton, dianulir karena off-side.
Shakhtar, yang menampilkan sembilan pemain Ukraina di laga ini, bisa bertahan sampai tujuh menit injury time.
Soal mental
“Ini merupakan salah satu laga terburuk kami yang saya ingat dalam beberapa tahun terakhir. Kami harus paham bahwa momennya tidak bagus. Ini soal mental. Namun, kami masih tergantung hasil kami sendiri dan bisa lolos saat menjamu Porto di laga berikutnya,” ucap Xavi dikutip AP.
“Seluruh tim telah bekerja keras untuk hasil ini. Saya berterima kasih kepada para suporter untuk dukungan mereka petang ini,” tutur gelandang Shakhtar, Georgiy Sudakov. Volksparkstadion terisi 50 ribu penonton di laga ini.
Belum aman, tapi kans masih lumayan besar
Barcelona masih berada di puncak klasemen Grup H dengan sembilan poin. Tiga poin membawa Shakhtar menapak ke tempat ketiga dengan koleksi enam angka. Kemenangan di laga lain di grup yang dicatat Porto menempatkan klub Portugal itu di peringkat kedua juga dengan sembilan poin seperti Barca.
Barca masih memiliki kesempatan memastikan kelolosan ke fase gugur untuk pertama kali dalam tiga tahun terakhir. Di laga berikutnya pada 28 November, Blaugrana akan menjamu Porto. Di Do Dragao pada bulan lalu di pertemuan pertama, Barca bisa menang 1-0.
View this post on Instagram