Close Menu
JebreeetmediaJebreeetmedia
    What's Hot

    Barca Academy Camps Jakarta: Wadah Baru Bakat Muda Sepakbola Indonesia

    May 22, 2025

    Perjalanan Karier Penuh Liku Shafira Ika, dari Lapangan Bulu Tangkis Sampai ke Kapten Timnas Putri Indonesia

    May 22, 2025

    Alejandro Garnacho Bikin Ulah (Lagi) Gegara Kzl Cuma Main Sebentar di Final, Ruben Amorim Sudah Pegang Alasan

    May 22, 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram
    • Sepakbola Internasional
    • Bulutangkis
    Facebook X (Twitter) Instagram
    JebreeetmediaJebreeetmedia
    • Home
    • Sepakbola Internasional
      • Liga Inggris
      • Liga Italia
      • Liga Spanyol
      • Liga Champion/Europa
      • Timnas Mancanegara
    • Sepakbola Nasional
      • Liga 1
      • Timnas
    • Bulutangkis
    • Jebreeet
      • Jebreeet Talk
      • Jebreeet Tips
    • Tranmere Rovers
    • Merchandise
    JebreeetmediaJebreeetmedia
    Home » Bima Sakti Ungkap Alasan Tak Menurunkan Amar Rayhan Brkic di Laga Menghadapi Ekuador
    Sepakbola Nasional

    Bima Sakti Ungkap Alasan Tak Menurunkan Amar Rayhan Brkic di Laga Menghadapi Ekuador

    Jebreeet MediaBy Jebreeet MediaNovember 11, 2023No Comments3 Mins Read
    Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Pemain timnas U-17 Indonesia, Amar Rayhan Brkic. (Foto: IG Amar)
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

    Pelatih timnas U-17 Indonesia, Bima Sakti mengaku tidak bisa menurunkan pemain keturunanya, Amar Rayhan Brkic di laga perdana Piala Dunia U-17 2023 menghadapi Ekuador. Timnas U-17 Indonesia kala itu berduel melawan Ekuador di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jumat (10/11).

    Awalnya pemain Hoffenheim itu diplot menjadi salah satu penggedor serangan timnas U-17 Indonesia. Namun, hal tersebut urung terjadi karena sang pemain mengalami gangguan pencernaan.

    Terlihat selama pertandingan, Amar Rayhan Brkic hanya berada di bangku cadangan saja. Berbeda dengan pemain keturunan Indonesia-Brasil Welber Jardim yang diturunkan sejak menit pertama.

    “Amar kalau kita boleh ini, kemarin dia sakit diare dua hari, dua hari tidak latihan, tidak mungkin kita pasang, tidak mungkin kita paksakan juga. Ileh sebab itu kondisinya takut lebih memburuk lagi,” ujar Bima Sakti usai Indonesia vs Ekuador.

    Menurut Bima Sakti, hal serupa normal terjadi kepada pemain yang baru datang ke Indonesia, seperti halnya Amar Rayhan Brkic. Pemain kelahiran 11 Juni 2007 itu memang masih beradaptasi dengan cuaca dan makanan Indonesia.

    Amar Rayhan Brkic baru bergabung bersama timnas U-17 Indonesia di awal bulan November lalu. Hal itu lah yang membuat sang pemain masih butuh adaptasi baik cuaca maupun makanan di Indonesia.

    “Karena Amar di Eropa datang ke sini. Kalau kita orang Indonesia, walaupun kita kemarin lima minggu di Jerman, tapi kita mungkin kembali lagi ke kebiasaan kita lagi, dengan masakan, makanan,” ucap Bima.

    Kejadian serupa juga sempat menimpa Welber Jardim dan konsultan pelatih timnas U-17 Indonesia, Frank Wormuth saat pertama datang ke Indonesia. Namun, saat ini keduanya sudah beradaptasi dengan Indonesia sehingga sudah tidak terjadi hal serupa.

    Bima Sakti pun berharap ke depannya Amar Rayhan Brkic bisa segera mengatasi adaptasinya sehingga bisa diturunkan di laga selanjut. Pada laga kedua nanti, timnas U-17 Indonesia akan menghadapi Panama. Pertandingan akan kembali digelar di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Senin (13/11).

    “Nah, Amar dari luar, itu juga terjadi sama Welber [Jardim] dulu pertama-tama, termasuk coach Frank [Wormuth].

    “Coach Frank juga begitu kondisinya, ya memang kalau dari Eropa mungkin butuh adaptasi. Semoga Amar bisa lebih baik nanti saat persiapan melawan Panama, mungkin kita bisa coba,” kata Bima menambahkan.

    Sebelumnya Amar Rayhan Brkic sempat mengeluhkan cuaca panas di Indonesia. Hal tersebut membuat dirinya tidak perform dalam sesi latihan.

    Amar yang lahir dan besar di Jerman itu sempat mengalami pusing lantaran cuaca panas di Indonesia. Maklum saja, cuaca Indonesia berbeda dengan di Jerman. Jerman cuacanya lebih dingin, sedangkan Indonesia yang berada di daerah tropis memiliki cuaca panas.

    “Latihan pertama di Jakarta sangat sulit buat saya. Setelah latihan, kepala sakit sedikit-sedikit, tapi kondisi cuaca di Surabaya, sedikit lebih panas. Saya dan tim terus berusaha untuk lebih baik,” ungkap Amar.

     

    View this post on Instagram

     

    A post shared by JEBREEETmedia (@jebreeetmedia)

    Amar Rayhan Brkic Bima Sakti Ekuador piala dunia U-17 2023 Timnas U-17 Indonesia
    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email

    Related Posts

    Perjalanan Karier Penuh Liku Shafira Ika, dari Lapangan Bulu Tangkis Sampai ke Kapten Timnas Putri Indonesia

    May 22, 2025

    PSSI Resmi Menunjuk Simon Tahamata sebagai Kepala Pemandu Bakat

    May 22, 2025

    Guard of Honour di Malam Perpisahan De Bruyne: 10 Tahun, 16 Trofi, 108 Gol, 177 Assist, dan 846 Peluang

    May 21, 2025

    Kabar Bahagia untuk Timnas Indonesia, Kevin Diks Sudah Mulai Berlatih Pasca Cedera

    May 21, 2025
    Add A Comment
    Leave A Reply Cancel Reply

    Editors Picks

    Barca Academy Camps Jakarta: Wadah Baru Bakat Muda Sepakbola Indonesia

    May 22, 2025

    Perjalanan Karier Penuh Liku Shafira Ika, dari Lapangan Bulu Tangkis Sampai ke Kapten Timnas Putri Indonesia

    May 22, 2025

    Alejandro Garnacho Bikin Ulah (Lagi) Gegara Kzl Cuma Main Sebentar di Final, Ruben Amorim Sudah Pegang Alasan

    May 22, 2025

    Tottenham yang Kampiun Liga Europa, Gimana Nasib Ruben Amorim dan Ange Postecoglou?

    May 22, 2025
    Jebreeetmedia
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    • Home
    • Sepakbola Internasional
    • Bulutangkis
    • Jebreeet
    © 2025 Jebreeetmedia. Maintained by kreasiMAYA. Hak cipta dilindungi oleh undang-undang.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.