PT Liga Indonesia Baru (LIB) baru saja membeli beberapa perangkat untuk penerapan Video Assistant Refferee (VAR) di Liga 1 2023/24. Rencananya PT LIB akan menerapkan VAR di Liga 1 2023/24 pada bulan Februari mendatang.
Uang yang dikeluarkan untuk membeli peralatan VAR pun tidak tanggung-tanggung. Chief of Busness PT LIB, Budiman Dalimunthe menyampaikan bahwa pihaknya harus mengeluarkan uang lebih dari Rp 100 miliar.
Budiman Dalimunthe menyebutkan kalau VAR tersebut merupakan investasi yang baik untuk sepakbola Indonesia. Dengan adanya VAR diharapkan Liga Indonesia bisa lebih baik dari sebelumnya.
“VAR angkanya lebih dari Rp 100 miliar. Maaf, investasi kami soal sepak bola bukan main-main,” kata Budiman.
Dalam pengadaan alat VAR, PT LIB tidak sendirian. PT LIB telah bekerjasama dengan Hawk-Eye Innovations sebagai penyedia dan instruktur alat VAR.
Bersama dengan Hawk-Eye Innovatiuons, sejauh ini PT LIB juga telah mengadakan beberapa kali pelatihan VAR. Saat ini pelatihan VAR sudah memasuki fase ketiga tahap 2 yang tengah berlangsung sejak 4-19 Desember 2023.
Kerjasama kedua belah pihak juga memiliki batas kontrakn. Dikatakan kalau kontrak tersebut akan berjalan dalam empat musim.
Nantinya alat VAR akan disimpan di beberapa stadion. Namun demikian, kepemilikian alat-alat VAR adalah milik PT LIB bukanlah klub.
“Pasti mempunyai operator atau federasi kecuali LED, itu memang punya klub. Kami menyesuaikan saja karena ada perhitungan sendiri, kalau ada investasi lagi, kami tambah,” tambah Budiman.
Adapun jumlah pembelian alat VAR yakni sebanyak 15. Jumlah tersebut memiliki rincian dua permanen dan 13 lainnya mobile. PT LIB juga sedang mempertimbangkan stadion mana yang akan digunakan untuk alat VAR permanen.
“Ya, sekarang kami ada 15 VAR, 13-nya mobile. Tiganya itu nanti mungkin di Solo, Bali, dan Bandung, tetapi masih memungkinkan,” kata Sabina Katya selaku Humas PT LIB.
Mengetahui Liga 1 2023/24 akan menerapkan VAR, pelatih Bali United, Stefano Cugurra menyambutnya dengan baik. Ia mengatakan dengan adanya VAR maka kualitas kompetisi bisa terangkat.
“Tergantung nanti siapa yang ambil keputusan di dalam VAR, mudah-mudahan saat terjadi, bikin lebih bagus Liga Indonesia,” kata Teco, Jumat (7/12).
Teco sapaan dari Stefano Cugurra berharap penerapan VAR di Liga 1 2023/24 bisa lebih baik dibandingkan dengan di negaranya, Brasil. Bukan tanpa alasan, di negaranya pengambilan keputusan dari VAR bisa menghabiskan waktu yang sangat lama.
Untuk itu, Stefano Cugurra meminta Indonesia tidak meniru apa yang dilakukan oleh Liga Brasil. Akan sangat baik baginya jika pengambilan keputusan dari VAR berlangsung dengan singkat. Dengan begitu permainan setiap klub tidak terganggu.
“Di negara saya, di Brasil kadang-kadang pengambilan keputusan lama sekali. Bisa sampai delapan menit, jadi sangat buruk kalau pemain sudah tunggu lama.
“Mudah-mudahan orang-orang Indonesia sudah terlatih sehingga tidak mengulur-ulur waktu bermain,” ujarnya.
View this post on Instagram