Aston Villa meneruskan ketangguhan mereka di Villa Park. Pada Sabtu (9/12), mereka menekuk Arsenal dengan keunggulan tipis. Kemenangan kembali hadir di Villa Park buat The Villans, yang menaikkan kefavoritan si empunya.
Sebuah gol di awal pertandingan cukup untuk mengantar Aston Villa melewati Arsenal di klasemen. Beberapa insiden menampilkan keberuntungan tuan rumah.
Unai Emery pun memperbaiki torehannya menghadapi Arsenal. Pria Spanyol itu kini menghasilkan dua kemenangan dan tiga imbang dari enam pertemuannya dengan klub yang mendepaknya pada 2019 lalu.
Namun, maknanya musim ini bukan sekadar keberhasilan Emery memukul mantan klub. Villa di tangannya tampak siap menjadi penantang gelar.
Start cepat kapten
Memasuki menit ketujuh laga di Villa Park, John McGinn membuka skor. Kapten Aston Villa itu melepaskan tembakan kaki kiri setelah berputar usai menguasai umpan Leon Bailey, si pencetak gol kemenangan atas Manchester City beberapa hari sebelumnya. Bola bersarang di pojok atas gawang tim tamu yang dikawal David Raya.
Gol tersebut menjadi tanda apik yang menegaskan markah lain. Laga kontra Arsenal ini merupakan penampilan McGinn ke-150 untuk Villa di Premier League. Ia pun menjadi pemain ke-20 yang menorehkannya buat Villans.
Bertahan dengan peluang
Setelah gol pembuka, Villa bertahan dengan kedisiplinan tinggi. Meski defensif, Villa masih bisa membuat peluang.
Ollie Watkins memaksa Raya melakukan dua penyelamatan. Salah satu kans sang striker dianulir karena off-side.
Pada paruh kedua, kesempatan bagus Villa untuk menggandakan keunggulan hadir melalui serangan balik. Tembakan Lucas Digne dan Watkins bisa ditangkal Raya.
Tidak hoki VAR
Setelah tertinggal gol cepat tuan rumah, Arsenal menekan. Hingga akhir pertandingan, Martin Odegaard dkk. menggoreskan 61% penguasaan bola.
Pasukan Mikel Arteta mendapatkan sejumlah peluang, tapi gagal berbuah gol di paruh pertama. Eks kiper mereka, Emiliano Martinez, tampil gemilang di babak pertama.
Babak kedua menampilkan beberapa ketidakberuntungan Arsenal. The Gunners mengklaim penalti tak lama setelah restrart saat Douglas Luiz mengenai engkel Gabriel Jesus di dalam kotak penalti. Setelah pemeriksaan VAR, wasit Jarred Gillett tak memberikan penalti.
Si Gudang Peluru melihat pula dua gol mereka dianulir pada babak kedua ini. Gol Bukayo Saka dibatalkan karena off-side.
Drama terakhir terjadi saat injury time kala Kai Havertz mencetak gol. Akan tetapi, pemeriksaan VAR yang cukup lama mendapati pemain Jerman itu handball saat mengendalikan bola sebelum melepaskan tembakan.
Kekalahan ini membuat Gunners turun peringkat ke posisi kedua. Liverpool yang menang atas tuan rumah Crystal Palace beberapa jam sebelum duel di Villa Park ini memuncaki klasemen dengan keunggulan satu poin dari klub London Utara itu.
Penantang gelar
Villa mendaki ke peringkat ketiga dengan jarak satu poin dari Arsenal. Titik itu tidak akan berubah walau Manchester City menang pada Minggu (10/12). City tertinggal lima angka dari McGinn cs.
Hasil ini boleh jadi melesatkan status Villa sebagai penantang gelar. Pada tengah pekan, Douglas Luiz dkk. menundukkan juara bertahan yang juga sempat memuncaki klasemen, Manchester City.
Isyarat kepantasan Villa menjadi favorit adalah ketangguhan. Tripoin ini merupakan yang ke-15 beruntun dihasilkan Villans di rumahnya. Klub kota Birmingham ini menjadi satu-satunya tim di Premier League musim ini yang tidak kehilangan poin dari posisi unggul.
Torehan 35 poin ini merupakan yang terbaik The Villans di Premier League dalam 16 pertandingan. Dengan penghitungan tiga angka buat setiap kemenangan, hanya 1980-81 yang lebih baik. Villa meraih gelar liga terakhir mereka pada musim tersebut. Delapan kemenangan pada awal musim juga menjadi yang pertama dibuat Villans sejak 1932-33.
View this post on Instagram