Mimpi liar Girona untuk menjuarai La Liga musim ini, terus berlanjut. Barcelona menjadi korban teranyar mereka.
Kiprah cemerlang Girona sejak awal musim memang mengejutkan banyak pihak. Tidak sedikit bahkan yang masih menyangsikan.
Senin dini hari waktu Indonesia, (11/12), giliran sekitar 40.000 penggemar Barcelona di Camp Nou yang dipaksa menerima kenyataan tersebut. Mereka pulang dengan kepala tertunduk usai menyaksikan tim kesayangannya dibantai 2-4 dari Girona.
Kombinasi dua pemain Ukraina, Viktor Tsygankov dan Artem Dovbyk, menjadi awal petaka. Dari sebuah skema serangan balik, umpan silang Tsygankov berhasil diteruskan Dovbyk untuk menjadi gol pembuka laga (menit 12’).
Barca sempat menyamakan kedudukan lewat gol Robert Lewandowski (19’). Namun, Girona kembali memimpin di pengujung babak pertama lewat aksi solo-run Miguel Gutierrez (40’).
Tertinggal 1-2 membuat Xavi menginstruksikan para pemainnya tampil lebih agresif dan terbuka di babak kedua. Beragam peluang lahir dari Rapinha, Ilkay Gündoğan, Joao Felix. Hanya saja, tak satupun berujung gol.
Demi menambah daya gedor, Xavi bahkan sampai memasukkan tiga pemain segar sekaligus di pertengahan babak kedua yakni Alejandro Balde, Lamine Yamal, dan Ferran Torres.
Di tengah gempuran Barca, Girona justru memperbesar keunggulan menjadi 3-1 berkat gol serangan balik Fernandez Falery (80’).
Skuat Blaugrana belum patah arang. Serangan bombardir mereka sempat melahirkan gol Gundogan (90+2’) guna memperkecil ketertinggalan menjadi 2-3.
Bahkan, satu menit setelah gol Gundogan, Barca punya peluang bersih untuk menyamakan kedudukan. Sayang, sundulan Lewandowski tak begitu akurat meski striker Polandia itu terbebas dari kawalan lawan.
Saat Barca sudah benar-benar lengah di detik-detik akhir, Girona akhirnya menutup pesta kemenangan indah menjadi 4-2 lewat striker pengganti, Christian Stuani.
Kemenangan Girona ini termasuk sarat makna karena menjadi kemenangan perdana mereka atas Barcelona sepanjang sejarah.
Berkat raihan tiga poin dari Camp Nou, Girona juga sukses menyalip Real Madrid guna menempati puncak klasemen sementara. Koleksi poin mereka unggul dua poin dari skuat Carlo Ancelotti.
Tahta itu layak ditempati Girona, terutama jika berkaca pada penampilan gemilang mereka sejak awal musim. Pasalnya, Daney Blind dkk. sudah mendulang 13 kemenangan serta cuma menelan satu kekalan dan dua hasıl imbang dari 15 laga yang telah mereka jalani.
Berkat raihan 41 poin tersebut, Girona juga menjadi satu-satunya tim di lima liga top Eropa yang sejauh ini sudah mengoleksi 40+ poin.
Sebaliknya, kekalahan ini membuat Barca terlempar dari peringkat tiga besar. Mereka dilengserkan Atletico Madrid yang menang 2-1 atas Almeria.
Kurang beruntungnya bintang-bintang Blaugrana dalam mengoptimalkan peluang menjadi salah satu penyebab kekalahan ini.
Dilansir Opta, Lewandowski dkk. sebenarnya melepas 11 tembakan on-target ke gawang Girona. Di kancah La Liga, jumlah tersebut merupakan jumlah tembakan on-target terbanyak yang pernah dikreasikan tim tuan rumah.
Kiper Girona, Paulo Gazzaniga, menjadi pahlawan karena berhasil melakukan sembilan penyelamatan dari 11 peluang Barca. Situs Whoscored memberikan nilai 7,5 atas aksi-aksi gemilang kiper berdarah Argentina yang pernah memperkuat Southampton dan Tottenham Hotspur tersebut.