Pada pekan ke-22 BRI Liga 1 2023/2024, PSSI menciptakan kejutan dengan menugaskan dua wasit asal Jepang, Futoshi Nakamura dan Yusuke Araki, untuk memimpin dua pertandingan secara bersamaan. Nakamura memimpin duel antara Persib Bandung vs Persik Kediri di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, sementara Araki memimpin pertandingan antara Persita Tangerang vs Persikabo 1973 di Indomilk Arena, Tangerang, pada Minggu (10/12/2023) WIB.
Keputusan ini membangkitkan kembali kenangan era Liga 1 2017, ketika PSSI menggandeng wasit asing untuk meningkatkan kualitas perwasitan di Indonesia. Dalam sejarahnya, beberapa wasit asing ternama pernah dipercayakan tugasnya oleh PSSI. Salah satu contohnya adalah Rysbek Shekerbekov dari Kirgizstan, yang memimpin delapan pertandingan dan mencatatkan 40 kartu kuning, tiga kartu merah, dan tiga hukuman penalti.
Namun, kehadiran Nakamura dan Araki menciptakan situasi langka dengan dua wasit asing di lapangan pada hari yang sama. Masing-masing wasit Jepang ini telah membuktikan kredibilitasnya di kancah sepak bola internasional. Nakamura, berusia 45 tahun, telah memimpin lebih dari 130 pertandingan di J1 League, sementara Araki, yang berusia 37 tahun, memiliki pengalaman mentereng di kompetisi internasional seperti Kualifikasi Piala Dunia, FIFA Matchday, dan AFC.
Selain itu, perlu diingat bahwa kehadiran wasit asal Jepang bukanlah yang pertama kali terjadi. Lebih dari dua dekade lalu, seorang wasit Jepang, Keichi Sunakawa memimpin final Liga Indonesia II musim 1995/1996 antara Mastrans Bandung Raya dan PSM Ujung Pandang di Senayan.
Meski demikian, kebijakan PSSI ini tetap menarik perhatian publik, terutama mengingat sejarah kontroversi beberapa wasit asing pada Liga 1 2017. Wasit-wasit seperti Alireza Saghani (Iran), Kris Griffiths-Jones (Australia), dan Shaun Evans (Australia) menjadi sorotan karena keputusan-keputusan kontroversial mereka.
Sementara itu, PSSI berharap kehadiran Nakamura dan Araki dapat memberikan kontribusi positif terhadap kualitas permainan dan perwasitan di BRI Liga 1 2023/2024. Waktu akan menentukan apakah langkah langka ini akan membuahkan hasil positif dan menjadi tren di masa mendatang.