Mengawali tahun baru 2024, Real Madrid menang tipis 1-0 kala menjamu Mallorca, Kamis (4/1). Gol tunggal kemenangan El Real dicetak bek tengah mereka, Antonio Rudiger (menit 78’).
Raihan tiga poin itu setidaknya memantapkan posisi Madrid di puncak klasemen. Pasalnya, di waktu yang hampir bersamaan, pesaing terdekat mereka, Girona, juga menang (4-3) dari Atletico Madrid.
Madrid dan Girona sama-sama mengoleksi 48 poin, hanya saja, Madrid unggul produktivitas gol (+29) dibanding Girona (+22).
Terasa seperti sebuah kebetulan jika pada akhirnya Madrid bisa menang tipis dari Mallorca, terutama jika berkaca dari Rudiger selaku pencetak gol.
Sejak direkrut dari Chelsea pada pertengahan 2022 silam, Rudiger baru mengemas dua gol untuk Madrid. Nah, kedua golnya tersebut ia cetak kala menjamu Mallorca.
Selain tambahan satu golnya tadi malam, bek Jerman itu juga menyumbang satu gol kala Madrid menjamu lawan yang sama di Santiago Bernabue pada 11 September 2022. Kala itu, Madrid menang telak 4-1 dan gol Rudiger lahir sebagai gol penutup laga.
Rudiger juga layak dielukan publik Santiago Bernabue semalam karena permainan Madrid tak seagresif biasanya.
Sebagai contoh, khusus di babak pertama saja, nilai Expected Goals (xG) anak-anak asuh Carlo Ancelotti itu hanya 0,46. Dilansir Opta, angka 0,46 (xG) tersebut merupakan yang terendah kedua Madrid di kandang sendiri musim ini (setelah 0,28 xG vs Osasuna).
Selain itu, kemenangan tipis juga bukanlah tren yang jamak dicapai Madrid di era Ancelotti. Ini bahkan untuk pertama kalinya di bawah komando pelatih asal Italia tersebut, Madrid mencatatkan kemenangan beruntun 1-0 di dua laga terakhir.
Dalam sesi jumpa pers usai laga, Don Carletto mengaku bahwa timnya memang tampil tak terlalu baik, khususnya dalam memanfaatkan beberapa peluang emas.
“Kami tak bermain pada level terbaik kami. Kami juga tidak terlalu segar dan tak terlalu akurat,” ujar Ancelotti dilansir Football Espana.
Akibat dari permainan yang tak terlalu baik, beberapa pemain Madrid justru terpancing dengan permainan keras lawan. Rodrygo menjadi salah satu korban kartu kuning dari wasit karena kerap melakukan protes berlebihan.
“Kami banyak melakukan protes, agak kebanyakan bahkan menurut saya, dan itu tak bagus. Pemain harus menyadari bahwa mereka tak layak mendapat kartu kuning hanya karena memprotes keputusan wasit,” ujar Ancelotti.
Terkait masalah kartu kuning karena memprotes keputusan wasit ini bukanlah hal baru bagi Ancelotti. Sang pelatih sudah berulang kali mengingatkan para pemainnya untuk tidak melakukan protes secara berlebihan.
Pada awal Desember silam, Jude Bellingham juga pernah kena omel sang pelatih lantaran gelandang asal Inggris melakukan protes secara berlebihan di laga kontra Granada. Kala itu, beberapa media Spanyol bahkan menilai bahwa Bellingham layak dihukum lebih dari sekedar kartu kuning.