Indonesia takluk 1-3 dari Jepang di laga penutup Grup D Piala Asia 2024, Rabu (24/1). Seperti biasa, suara-suara miring dan komentar negatif langsung bermunculan.
Gaungnya lebih keras dari pujian dan apresiasi, khususnya di media sosial. Gak heran, kan netizen maha benar.
Kualitas permainan skuat Samurai Biru memang masih di atas Garuda Muda. Hal itu tercermin dari data statistik laga.
Dilansir Flashscore, Jepang sangat mendominasi lewat persentase penguasaan bola 71% berbanding 29%. Alhasil, peluang yang diraih juga jomplang. Kalau Jepang bisa melepaskan 14 tembakan, Indonesia cuma sanggup melepas tiga tembakan.
Merah-Putih beruntung karena dari 14 tembakan Jepang itu, cuma berujung dua gol yang diborong Ayase Ueda (menit 6’ dan 52’). Satu gol lainnya hasil bunuh diri Justin Hubner (88’). Indonesia bahkan masih bisa mencuri satu gol lewat Sandy Walsh (90+1’).
Bagi netizen yang maha benar dan mereka-mereka yang selalu sketis ke timnas, kalah ya kalah. Jadi, harus ada yang disalahkan. Ya pelatihnya, ya pemainnya, ya pengurus PSSI-nya, semuanya kena.
Biar lebih puas lagi, masing-masing mengumandangkan opininya. Semua jadi paling tahu dan paling jago. Sah-sah aja sih.
Namun, ada satu fakta yang rasanya cukup untuk meng-counter itu semua, yakni soal jumlah kebobolan. Jumlah tiga gol Jepang yang bersarang ke gawang Ernando Ari, justru termasuk yang paling sedikit jika berkaca pada jumlah gol Jepang di laga-laga terdahulu mereka.
Di lima laga sebelum bersua Indonesia, cuma di saat menghadapi Irak, Jepang mencetak gol lebih sedikit dibanding ke Indonesia, yakni satu gol (kalah 1-2).
Di empat laga lainnya, Indonesia masih lebih beruntung karena Jepang empat kali membobol gawang Vietnam (4-2), enam kali membobol gawang Jordania (6-1), lima kali membobol gawang Thailand, dan lima kali membobol gawang Suriah (5-0).
Bahkan jika ditarik lebih jauh ke belakang, dalam 13 laga terakhir, jumlah tiga gol kebobolan Indonesia masih merupakan yang terbaik ketiga setelah Irak dan Tunisia (kebobolan dua gol).
Selebihnya, Jepang selalu berhasil mencetak lebih dari tiga gol. Selain empat laga yang sudah tertera di atas, Negeri Matahari Terbit itu juga sempat menang 4-1 vs Kanada, 4-2 vs Turki, 4-1 vs Jerman, 4-1 vs Peru, dan 6-0 vs El Savador.
Tanpa bermaksud mengarahkan pembaca ke soal bursa taruhan, pasaran Indonesia vs Jepang di rumah-rumah taruhan manca negara juga di luar perkiraan.
Sebelum laga, hampir semua pasaran memberikan voor tiga gol untuk Jepang. Berhubung skor akhir hanya berselisih dua gol, maka mereka-mereka yang bertaruh dan memasang Jepang dipastikan boncos! Penampilan Jordi Amat dkk. setidaknya mampu merusak pasaran.
Masih gak malu ngata-ngatain timnas kalah 1-3 dari Jepang?
===
*BOKS DATA*
*13 Laga Terakhir Jepang (Berdasarkan jumlah gol Jepang)*
- vs Irak : 1 gol (1-2) – Piala Asia, 19 Januari 2024
- vs Tunisia: 2 gol (2-0) – Uji coba, 17 Oktober 2023
- vs Indonesia: 3 gol (3-1) – Piala Asia, 24 Januari 2024
- vs Vietnam: 4 gol (4-2) – Piala Asia, 14 Januari 2024
- vs Turki: 4 gol (4-2) – Uji coba, 12 September 2023
- vs Kanada: 4 gol (4-1) – Uji coba, 13 Oktober 2023
- vs Jerman: 4 gol (4-1) – Uji coba, 10 September 2023
- vs Peru: 4 gol (4-1) – Uji coba, 20 Juni 2023
- vs Suriah: 5 gol (5-0) – Uji coba, 21 November 2023
- vs Myanmar: 5 gol (5-0) – Uji coba, 16 November 2023
- vs Thailand: 5 gol (5-0) – Uji coba, 1 Januari 2024
- vs Jordania: 6 gol (6-0) – Uji coba, 9 Januari 2024
- vs El Savador: 6 gol (6-0) – Uji coba, 15 Juni 2023.