Dua favorit kampiun Liga Champion musim ini, Manchester City dan Real Madrid , memulai kiprah di 16 besar dengan kemenangan penting pada Selasa (13/2). Kemenangan tandang akan memudahkan langkah mereka ke perempat final.
City dengan duet De Bruyne dan Foden
Kekuatan Man. City tampak menjadi berlipat ganda setelah Kevin de Bruyne sembuh. Sejak merumput lagi usai lama absen karena cedera, gelandang serang asal Belgia itu telah mengemas lima assist di liga.
Di laga ini, De Bruyne memberikan sumbangan awal berupa gol pembuka pada menit ke-10. Eks pemain Chelsea itu memanfaatkan operan Phil Foden.
Di depan publik Parken Stadium, FC Kobenhavn kembali tampil tangguh seperti saat mengempaskan Manchester United dan Galatasaray di fase grup. The Lions menyamakan skor pada menit ke-34 lewat Magnus Mattsson.
Akan tetapi, The Cityzens memperlihatkan kekuatan yang membuat mereka disegani hingga bisa meraih tiga gelar musim lalu. Semenit memasuki injury time babak pertama, Manchester Biru kembali memimpin, kali ini melalui Bernardo Silva. Penyedia assist adalah De Bruyne.
City menikmati bertahannya dominasi mereka bahkan setelah unggul di sepanjang babak kedua. Sampai akhir duel, tuan rumah besutan Jacob Neestrup hanya bisa mencatatkan 25 persen penguasaan bola dan membuat sebiji tembakan ke gawang.
Cityzens menghasilkan selusin shot on goal, dan akhirnya menunjukkan kelebihan dalam ketajaman lagi di bagian akhir laga. Dua menit injury time, kerja sama Foden dan De Bruyne kembali menghasilkan gol. Kedua pemain bertukar peran dibandingkan dengan gol pertama.
“Hari ini sempurna. Para pemain bersabar menanti momen yang tepat. Penampilan yang sangat baik. Saya sungguh merasa bangga. Gol ketiga akan sangat memudahkan kami. Semoga kami bisa menuntaskannya di kandang dan lolos ke fase berikutnya,” ucap Pep Guardiola dikutip BBC.
Kalaupun ada kekurangan buat City dalam lawatan ke Kopenhagen, itu adalah cedera yang dialami dua gelandang serangnya, Jack Grealish dan Silva.
“Sepertinya cedera otot yang dialami Jack Grealish. Ia merasakannya saat berguling di rumput. Sangat disayangkan. Ia membantu kami memainkan tempo yang tepat.
Madrid berjuang tanpa Bellingham
Real Madrid mengukir pula kemenangan tandang penting di perdelapan final ini. Di Red Bull Arena, rumah RB Leipzig, jagoan Liga Champion dari Spanyol itu dapat mengatasi kehilangan bintang baru mereka musim ini, Jude Bellingham. Gelandang produktif itu absen karena cedera engkel.
Start kuat Leipzig hampir berbuah gol saat laga baru memasuki menit kedua. Namun, pemeriksaan VAR menganulir gol sundulan Benjamin Sesko karena Benjamin Henrichs dinilai off-side dan mengganggu kiper El Real, Andriy Lunin.
Madrid berbalik memperlihatkan start mantap pada babak kedua. Saat paruh kedua baru berlangsung tiga menit, Brahim Diaz mengukir gol mengesankan. Menguasai operan Dani Carvajal, Diaz melewasti sejumlah pemain Leipzig sebelum melesatkan tembakan melengkung yang bersarang di pojok atas gawang lawan.
Gol eks pemain Milan itu menjadi gol tunggal dalam laga ketat dengan penguasaan bola yang berimbang. Madrid menghasilkan 51 persen penguasaan.
Tekanan Leipzig berbuah enam tembakan ke gawang di babak kedua, dua kali lipat dari yang dihasilkan di paruh kedua. Kegemilangan kiper Lunin dengan setengah lusin penyelamatan di babak kedua memastikan kemenangan krusial.
“Laga ini sejujurnya bisa berakhir imbang. Ini adalah laga terbaik Lunin sejak saya melihatnya,” ucap Carlo Ancelotti memuji pemain terbaik di laga itu.
Mana yang lebih baik?
Melihat skor, akan mudah menilai bahwa hasil Man. City lebih oke daripada yang diraih Real Madrid. Namun, Madrid boleh jadi menghasilkan kemenangan yang lebih rumit. Diaz dapat mencuat pada momen yang tepat, terutama saat Bellingham absen.
Leipzig juga terbilang lebih baik bila dibandingkan Kobehavn, terbukti dari penguasaan bola yang beda tipis dengan El Real. Kemenangan Madrid bisa dikatakan lebih baik daripada City.