Persita harus puas bermain imbang 1-1 saat menjamu Persebaya Surabaya di lanjutan kompetisi Liga 1 musim 2023/24, pada hari Jumat (23/3) di Indomilk Arena. Pekan ke-25 Pendekar Cisadane harus berhadapan dengan Bajul Ijo, dimana kemenangan menjadi target utama tim asuhan Divaldo Alves.
Babak pertama kedua tim tampil agresif dengan mengandalkan beberapa serangan balik dari sisi sayap. Percobaan pertama datang dari Rifky Dwi Septiawan, dimana tendangan kerasnya masih bisa ditepis oleh Andhika Ramadhani.
Persebaya juga tak tinggal diam, Muhammad Iqbal memberikan percobaan kepada Kurniawan Kartika Ajie yang sigap membendung tendangan mantan pemain Persita itu. Muhammad Toha juga melepaskan tendangan dari luar kotak penalti dan kembali bisa ditangkap oleh penjaga gawang Persebaya.
Pendekar bisa membuka keunggulan di penghujung babak pertama. Ketika tendangan bebas Bae Sin Yeong gagal dibendung oleh pemain Persebaya Surabaya, Paulo Henrique dan membuat bola mengalir masuk ke gawangnya sendiri.
Di babak kedua Persita memiliki sejumlah peluang salah satunya datang dari Mario Jardel dan Hassan Nader. Namun peluang keduanya masih belum berbuah hasil.
Tim tamu bisa menyamakan kedudukan di menit ke-75, setelah Paulo Henrique mampu memanfaatkan umpan dari Kasim Botam dan membuat skor menjadi sama kuat 1-1.
Persita mengejar gol kemenangan di sisa pertandingan, dengan usaha dari Ambrizal Umanailo dan Jack Brown belum bisa memecah kebuntuan.
Tambahan satu poin tak membawa posisi Persita berubah di urutan ke-15 klasemen sementara dengan 27 poin. Saat ini Pendekar hanya unggul 3 poin dari Arema FC di batas atas zona degradasi.
Di laga selanjutnya atau pekan ke-26, Persita akan menghadapi tuan rumah PSS Sleman pada hari Selasa (27/2) di Stadion Maguwoharjo.
ADIL
Pelatih Persita Tangerang, Divaldo Alves menilai kalau hasil tersebut terbilang adil. Pasalnya kedua tim bermain cukup baik, terbukti hasil imbang yang terjadi.
“Kita tahu bahwa Persebaya adalah tim kuat juga, secara individu mereka merupakan kumpulan para pemain berkualitas tinggi. Tapi saya kira ini bukan hasil yang kami inginkan, tapi ini adil,” kata Divaldo pada konferensi pers usai pertandingan.
Hasil ini tidak mengubah posisi Persita dalam klasemen liga yang tetap menghuni posisi ke-15 dengan 27 poin, setelah memainkan 25 pertandingan.
Pada pertandingan kontra Persebaya, Divaldo Alves memainkan penyerang asal Argentina, Ramiro Fergonzi dalam posisi melebar. Dalih sang pelatih adalah pemainnya itu suka berlari di tepi lapangan.
“Fergonzi termasuk pemain yang banyak berusaha, kemudian ia merupakan seorang petarung, dia banyak berlari. Semua dapat melihat dia mengalami sakit, tapi tetap berjuang untuk tim,” jelasnya.
“Memang dia mengorbankan dirinya untuk tim, dan kenapa saya taruh dia di posisi itu, saya lihat itu karakteristiknya dia, dia suka berlari,” tutur sang pelatih.
Satu-satunya gol Persita Tangerang dalam pertandingan ini tercipta akibat kesalahan Paulo Henrique yang memasukkan bola ke gawang sendiri. Meski mengakui ada keberuntungan dalam prosesnya, Divaldo Alves tidak berkecil hati.
“Walaupun itu gol bunuh diri, tapi kami menyerang, kami naik, kami berjuang untuk dapat gol itu. Terus ada beberapa peluang milik kami,” pungkasnya.
KECEWA
Sementara itu, Pelatih Persebaya Surabaya Paul Munster memuji Paul Henrique. Pemain asal Brasil itu menjadi penyelamat Persebaya Surabaya berkat golnya.
Paul Munster tidak peduli Paulo Henrique sempat mencetak gol bunuh diri. Yang terpenting baginya sang pemain bisa mencetak gol ke gawang lawan.
“Saya melihat gol (bunuh diri) itu. Itu adalah kekacauan yang dilakukan banyak pemain, termasuk kiper. Tapi sayangnya itu masuk (ke gawang Persebaya). Dan pada babak kedua ia (Henrique) mencetak gol.
“Secara mental dia kuat, ia mencetak gol, sebab ia tahu ia harus mencetak gol. Itulah tugasnya sebagai seorang penyerang. Itu adalah situasi yang disayangkan saat terjadi kekacauan dalam situasi bola mati,” ucap Munster.
Paul Munster juga mengaku tidak puas dengan hasil yang didapat tim asuhannya. Hasil tersebut menjadi yang kedelapan untuk Persebaya Surabaya di musim ini.
Meski demikian, pelatih asal Irlandia Utara itu merasa tim asuhannya telah bermain sekuat tenaga untuk dapat membawa pulang kemenangan. Ia juga berpendapat bahwa anak-anak asuhnya tampil agresif untuk membalikkan kedudukan.
“Kami mencetak satu gol, tapi kami berusaha untuk mencetak gol kedua. Sayangnya kami telah berusaha mati-matian, kami terus menekan.
“Namun Anda dapat melihat kami terus menekan, itu penting. Sehingga para penggemar dan orang-orang dapat melihat bahwa mereka berusaha mencetak gol,” katanya.
View this post on Instagram