Real Madrid memperkukuh posisi mereka di puncak klasemen La Liga dengan kemenangan atas Sevilla di rumah pada Ahad (25/2). El Real tak meraih hasil itu secara mudah.
Butuh pemain berpengalaman yang masa depannya tidak menentu bagi Madrid untuk meraih tiga poin penting ini. Dua bahasan tak pelak mengarah kepada kesulitan Si Putih membongkar pertahanan keras kepala lawan.
Kehilangan Bellingham
Ketidakhadiran Jude Bellingham menjadi isu besar dalam kiprah Madrid belakangan ini. Jamuan untuk Sevilla merupakan laga ketiga beruntun Los Blancos tanpa gelandang serang Inggris itu.
Sebelum tiga laga absen, Bellingham berandil besar saat Madrid menumbangkan pesaing besar musim ini, Girona. Eks pemain Dortmund itu mengukir dua gol, tapi kemudian ditarik keluar pada menit ke-57 karena cedera.
Di dua laga sebelum pekan ini, Madrid mencatat sekali menang dan sekali imbang. Namun, El Real berkesulitan mencetak gol. Skuad besutan Carlo Ancelotti menang 1-0 atas tuan rumah RB Leipzig di 16 besar Liga Champion dan hanya imbang 1-1 saat melawat ke Rayo Vallecano.
Tekanan buat Madrid membesar karena Barcelona menang besar 4-0 sehari sebelumnya atas Getafe. Keunggulan Madrid masih cukup jauh, tapi sang rival bebuyutan bisa melejit di bagian kedua musim seperti musim lalu.
Nyland dan Ramos
Bellingham masih belum pulih saat Madrid menjamu Sevilla. Ancelotti menduetkan Vinicius Jr. dan Rodrygo di depan. Brahim Diaz di sayap kiri dan Ernesto Valverde di kanan mendampingi Aurelien Tchouameni dan Toni Kroos.
Dengan pakem itu, Los Merengues bisa menguasai permainan. Madrid menorehkan 64 persen penguasaan bola dengan melepaskan 16 tembakan, meski hanya enam yang mengarah ke gawang Sevilla. Pertahanan solid Madrid membuat Sevilla cuma dapat membuat empat percobaan dan sebiji shot on goal.
Kiper Sevilla, Orjan Nyland, menjadi momok dengan lima penyelamatan. Empat di antara aksi apik sang kiper terjadi pada babak pertama.
Kemandekan Madrid di paruh pertama tampak berlanjut di babak kedua. Pertahanan Sevilla yang digalang mantan kapten Madrid, Sergio Ramos, membuat Madrid cuma mampu menghasilkan dua shot on goal di paruh kedua.
Tren kesulitan gol tanpa kehadiran Bellingham tampak berlanjut.
View this post on Instagram
Menit berkualitas Modric
Ancelotti memasukkan gelandang kawakan, Luka Modric, pada menit ke-75 menggantikan Nacho Fernandez. Gelandang Kroasia itu segera memberikan perubahan yang dibutuhkan Madrid.
Tujuh menit setelah masuk, Modric melepaskan tembakan melengkung dari luar kotak penalti. Kali ini Nyland bisa ditaklukkan. Madrid tetap meraup tiga poin di Santiago Bernabeu untuk memperkokoh kedudukan di pucuk klasemen. Keunggulan Madrid menjadi delapan poin dari Barca.
Modric memunculkan dilema tersendiri buat Ancelotti. Eks pemain Tottenham itu baru 11 kali menjadi starter dari total 21 penampilan di liga musim ini.
“Ia menunjukkan bagaimana susahnya saya membangkucadangkan dia. Pemain top, bukan hanya soal gol, tapi juga bagaimana ia berlatih. Ia sangat rendah hati. Saya mengaguminya. Saya tak tahu apakah ia ingin bertahan untuk menjadi pengganti. Kualitas menit bermain adalah yang terpenting,” ucap Ancelotti dikutip AFP.
Dengan kiprah menentukan, Modric segera membuat ramai lagi pembahasan soal kontraknya yang akan berakhir pada akhir musim. Ancelotti mengaku tidak tahu bagaimana masa depan Modric di Santiago Bernabeu. “Keputusan ada di tangannya. Semuanya tergantung dia, begitu pula Kroos dan Nacho,” ucap Carletto.