Persita Tangerang dan PSS Sleman menyuguhkan pertandingan yang penuh dengan drama pada lanjutan BRI Liga 1-2023/24 pekan ke-26. Meskipun berakhir dengan skor imbang 3-3, pertandingan ini meninggalkan berbagai cerita menarik, terutama terkait gol bunuh diri yang dilakukan oleh kapten tim Persita, Muhammad Toha.
Divaldo Alves, pelatih Persita, dengan tegas menanggapi insiden tersebut dalam sesi konferensi pers setelah pertandingan. Ia memastikan bahwa dalam timnya, semua adalah saudara yang selalu mendukung satu sama lain. “Pertama yang kita pegang selama di Persita Tangerang itu satu. Bahwa kita semua bersaudara. Tadi soal gol bunuh diri tadi Toha, sikap kita seperti saudara, berarti kita sangat suportif,” ujarnya.
Alves menambahkan bahwa sikap suportif ini penting untuk memastikan Toha tidak mendapatkan hujatan berlebihan. “Kita semua dalam tim selalu mendukungnya, dan harapan saya tetap support Toha, support untuk tim, demi masa depan,” imbuhnya.
Meskipun Pertandingan berlangsung dengan intensitas tinggi, Persita berhasil mencetak tiga gol melalui Ezequiel Vidal (menit ke-26), Irsyad Maulana (menit ke-44), dan Ramiro Fergonzi (menit ke-60). Namun, PSS Sleman mampu memberikan perlawanan sengit dengan menyamakan kedudukan sebanyak tiga kali. Gol-gol dari Esteban Vizcarra (menit ke-33), Ajak Riak lewat titik putih (menit ke-53), dan gol bunuh diri Toha (menit ke-84) membuat pertandingan semakin dramatis.
Dalam analisisnya, Alves menyebut bahwa pertandingan melawan PSS Sleman berjalan dengan cukup keras, terutama karena Persita harus bermain tandang di hadapan suporter lawan. Namun, ia tetap bangga dengan perjuangan timnya. “Tim kita berjuang hari ini, karena posisi kita di klasemen mengharuskan kita untuk berjuang. Semua pemain telah berjuang di dalam dan luar lapangan, semua staf, dan seluruh tim bekerja sangat istimewa pada laga hari ini,” terangnya.
Sementara itu, dari kubu PSS Sleman, pelatih Risto Vidakovic juga memberikan apresiasi yang tinggi untuk perjuangan anak asuhnya. “Saya sangat bangga dengan para pemain di pertandingan kali ini karena mereka memberikan segalanya. Menurut saya, hasil ini sangat penting karena sebelumnya saya bilang laga kali ini akan berlangsung sulit karena Persita berjuang keluar dari zona degradasi,” ujarnya.
Vidakovic juga menyoroti kebanggaannya terhadap semangat juang tinggi para pemain, terutama dalam situasi sulit seperti tertinggal gol. “Kami hari ini juga kebobolan tiga gol, tentu tidak mudah bagi kami untuk bisa bangkit. Kami tertinggal lalu bangkit kembali untuk menyamakan kedudukan menjadi tiga sama. Yang paling penting saya bangga dengan pemain yang berjuang sampai akhir dan pemain yang bisa mengendalikan situasi di lapangan,” lanjutnya.
Dengan hasil imbang ini, Persita Tangerang kembali menggeser posisi Arema FC di peringkat ke-15 klasemen sementara dengan raihan 27 poin. Selanjutnya, pada pekan ke-27, Persita akan menjamu pemimpin klasemen, Borneo FC, di Indomilk Arena pada hari Sabtu (2/4) sore pukul 15.00 WIB. Meskipun gagal meraih kemenangan, pertandingan ini meninggalkan kesan yang mendalam bagi kedua tim dan para suporter. Drama, semangat juang, dan sportivitas tetap menjadi bagian penting dalam dunia sepakbola yang memikat ini.