Salah satu aspek yang menjadi tolok ukur kualitas kompetisi ada di playing time atau waktu efektif bermain. Makin tinggi angka actual playing time pada rata-rata pertandingan di kompetisi, maka bisa dibilang kualitas kompetisi tersebut makin bagus.
Sebagai operator kompetisi Liga 1 2023/2024, PT Liga Indonesia Baru (LIB) menyadari betul hal itu. Manajer High Performance Unit (HPU) PT LIB, Ricky Nelson menerangkan bahwa pihaknya selalu berkonsentrasi dan konsisten melakukan pemantauan terhadap perkembangan statistik playing time pada pertandingan Liga 1 2023/24.
“Kami akan terus berkomunikasi dengan klub untuk berusaha maksimal menaikkan kualitas kompetisi. Dalam hal ini, fokus kami lebih ke aspek teknis. Selalu ada report kepada klub secara keseluruhan. Termasuk soal playing time,” terang Ricky.
Lebih lanjut Ricky Nelson juga menjelaskan, dari hasil statistik yang dikelola oleh tim HPU, playing time rata-rata pertandingan BRI Liga 1 2023/24, berada di angka 40-45 menit. Angka tersebut menjadi yang tertinggi dibandingkan musim sebelumnya.
“Perhitungan itu kami lakukan di semua laga Liga 1 2023/24 hingga pekan ke-24. Angkanya tidak semua sama. Namun, rata-rata berada di angka 40-45 menit. Sebagai perbandingan, pada AFC berada di angka 50-55 menit,” jelas Ricky Nelson.
Dari catatan HPU hingga pekan ke-24 Liga 1 2023/24, jika dihitung secara keseluruhan, average playing time Liga 1 2023/24 berada di angka 40 menit, 26 detik. Pada musim sebelumnya, angka playing time Liga 1 berada di bawah 40 menit.
“Angka ini meningkat dibandingkan dengan musim lalu yang playing time-nya berada di 39 menit, 43 detik,” sebut Ali Bagus Antra Suantara, Direktur Utama Lapangbola.
Masih pada catatan playing time musim ini, statistik pada highest average per pekannya berada di angka 41 menit, 59 detik. Angka tertinggi playing time per match-nya terjadi pada pertandingan Bhayangkara FC menghadapi Persebaya Surabaya yang mencapai 57 menit.
Sedangkan playing time terendah berada di angka 36 menit, 53 detik. “Angka terendah ini di pekan ke-24 dan hanya terjadi pada satu pertandingan,” tegas Ricky.
Lebih lanjut Ricky juga juga menginformasikan bahwa berbagai macam usaha telah dilakukan klub dan LIB untuk terus menaikkan angka playing time. Salah satunya dengan pendekatan pada sport science.
Jenis pendekatan sport science yang telah digunakan oleh semua kontestan Liga 1 2023/24, salah satunya adalah rompi GPS yang diproduksi oleh Catapult dan Fitogether. Alat ini biasanya dipakai oleh pemain saat latihan dan pertandingan.
“Alat tersebut sangat membantu untuk memantau kondisi pemain. Dalam skala luas, alat itu sangat membantu dalam meningkatkan level kompetisi yang nantinya bermuara ke timnas. Itu dibuktikan, pada hasil pemantauan kondisi para pemain timnas, rata-rata bagus,” terang Ricky.
Pelatih Barito Putera, Rahmad Darmawan mengakui adanya pendekatan sport science dengan menggunakan alat bantu GPS terbukti sangat membantu timnya. “Alat bantu GPS sangat membantu pelatih melihat hasil latihan lalu memutuskan program berikutnya harus seperti apa volume dan intensitasnya.
“Alat ini juga membantu melihat kualitas pemain dalam pelaksanaan latihan. Terakhir untuk mengevaluasi program latihan dan pelaksanaan latihan terhadap pemain,” sebut Rahmad Darmawan.
Sementara itu, terkait playing time di Liga 1 2023/24, PT LIB menunjukkan apresiasi yang positif terhadap kepedulian yang ditunjukkan pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong.
“Kami mengapresiasi masukan atau saran dari Coach Shin Tae-yong tentang pentingnya perhatian pada playing time. Dalam hal ini, LIB dengan terbuka menerima masukan untuk meningkatkan kualitas kompetisi secara keseluruhan.
“Kami akan selalu kooperatif dengan kepentingan timnas. Contohnya, baru saja coach Nova Arianto juga meminta data minute of play dari para pemain U16 kepada LIB. Sekali lagi, ke depannya kami akan sangat terbuka,” sebut Sabina Katya, public relation LIB.
View this post on Instagram