Real Madrid pulang dari Mestalla pada Sabtu (2/3) dengan rasa frustrasi. Selain tertahan usai menyusul dua gol lawan, gol kemenangan digagalkan peluit tanda akhir pertandingan.
Drama di Mestalla bisa dibilang terbagi ke dalam tiga bagian besar. Apa saja?
Jago kandang, unggul 2 gol
Valencia boleh saja hanya beredar di papan tengah, tapi mereka menciptakan status jago kandang. Los Ches belum pernah kalah di Mestalla sejak September.
Laga ini juga menjadi yang pertama dilakoni Valencia usai insiden kebakaran yang memakan setidaknya 10 korban jiwa di kota mereka pada 23 Februari lalu.
Hugo Duro membawa Valencia memimpin pada menit ke-27. Duro menggoreskan gol ke-12 dirinya musim ini dengan meneruskan sodoran deras Fran Perez.
Tiga menit berselang, Valencia semakin bergemuruh. Roman Yaremchuk menyerobot operan Dani Carvajal ke arah Andriy Lunin sebelum melewati kiper Madrid itu untuk menceploskan bola ke gawang kosong.
Balasan Vini
Saat injury time babak pertama memasuki menit kelima, Vinicius Jr. mengukir gol pertama Madrid setelah kiper Giorgi Mamardashvili gagal menantisipasi umpan Carvajal. Gol ini menjadi yang pertama dibuat Vinicius setelah perlakuan rasis dan kartu merah di tempat yang sama pada Mei silam. Vini merayakan gol itu dengan mengangkat kepalan tangannya di depan pendukung tuan rumah.
Madrid segera menggebrak untuk menyamakan kedudukan. Jude Bellingham dan Toni Kroos hampir bisa mencetak gol kedua El Real.
Vinicius kembali memberikan balasan untuk lawan. Penyerang asal Brasil ini menyundul masuk bola umpan Brahim Diaz ke tiang jauh.
Valencia mendapat hadiah penalti saat Nacho ditengarai melanggar Duro. Namun, tinjauan VAR membatalkan keputusan itu.
View this post on Instagram
Bagian akhir: cedera, peluit, dan kartu merah
Enam menit memasuki injury time, Bellingham berpikir bahwa dirinya mencetak gol kemenangan. Namun, wasit Gil Manzano telah meniupkan peluit tanda berakhirnya duel sebelum umpan dilepaskan ke arah gelandang Inggris itu.
Para pemain dan staf Los Merengues mengerubungi Manzano. Bellingham diganjar kartu merah dalam protes tersebut. Padahal eks pemain Dortmund mesti absen di beberapa pertandingan sebelumnya karena cedera.
“Sesuatu yang belum pernah saya alami sebelumnya telah terjadi. Setelah bola disapu lawan, kami menguasai bola lagi. Ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Tak ada lagi yang bisa saya tambahkan. Kami terusik karena kartu merah Bellingham karena ia tidak mengucapkan penghinaan. Ia hanya frustrasi.
“Akan benar jika wasit meniupkan peluit saat kiper Valencia menyapu bola. Namun, ia membiarkan permainan berlanjut dan kami menguasai bola. Saya pikir ia melakukan kesalahan,” ucap Carlo Ancelotti dikutip AFP.
Bagian akhir laga sebelumnya diliputi pula dengan cedera kaki parah gelandang Valencia, Mouctar Diakhaby, usai bertabrakan dengan Aurelien Tchouameni. Diakhaby mesti keluar dengan ditandu, diikuti wajah kengerian pemain-pemain di lapangan.
Hasil ini memperpanjang catatan tak terkalahkan El Real di La Liga menjadi 21 partai. Satu poin dari Mestalla membuat Madrid unggul tujuh poin dari peringkat kedua, Girona. Namun, klub Catalan itu masih menyimpan satu laga.