Borneo FC berhasil keluar sebagai juara di ajang Elite Pro Academy U-16 setelah mengalahkan Persis Solo. Bermain di Garudayaksa Football Academy, Kabupaten Bekasi, Rabu (6/3) Borneo FC berhasil menang dengan skor 1-2.
Dua gol Borneo FC diboyong oleh Dika Adi Nurdiansyah. Pemain bernomor punggung 94 itu mencetak gol di menit ke-33 dan 39.
Satu-satunya gol Persis Solo dicetak oleh Lockna Janu Syariat di menit 35. Kala itu ia berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1.
Dengan hasil ini Borneo FC pun berhasil menjadi juara untuk pertama kalinya. Musim sebelumnya Persib Bandung yang keluar sebagai juara.
Selepas pertandingan, Pelatih Borneo FC Furqon mengaku sangat bersyukur atas hasil yang didapat. Ia juga mengapresiasi anak asuhnya yang dapat bermain dengan sangat baik.
“Alhamdulillah pertandingan tadi lumayan cukup alot karena lawan juga merupakan tim yang bagus. Bersyukur anak-anak menjalankan apa yang diminta,” katanya selepas pertandingan.
“Hasil ini murni kerja keras pemain. Saya apresiasi setinggi-tingginya. Mereka sudah bekerja keras dan akhirnya bisa mencapai juara,” sambungnya.
Furqon menceritakan awal mula timnya berdiri sampai jadi juara. Ia menjelaskan kalau timnya merupakan hasil dari seleksi mendalam dari Aceh sampai Papua.
Tidak aneh juga jika dilihat dari tim Borneo FC terdapat pemain dari suku yang berbeda-beda. Hal ini lah yang menjadi kunci Borneo FC bisa menjuarai Elite Pro Academy U-16.
“Alhamdulillah kami dari tahap persiapan buka seleksi di berbagai kota dan kita coba mencari yang terbaik. Kami seleksi dari Aceh sampai Papua dan kalau dilihat, tim kami mukanya semua ada dari Aceh sampai Papua,” jelasnya.
Luar biasanya, Elite Pro Academy U-16 menjadi yang pertama untuk Furqon. Di musim pertamanya, ia langsung menjadi juara.
“Sangat luar biasa jujur ini baru ikut dan pegang tim (EPA) dan alhamdulillah bisa juara. Yang saya tahu dua tahun dan musim lalu bubble untuk beberapa seri.
“Dengan sistem home away dan jumlah pertandingan yang banyak sangat bagus untuk pemain dan memainkan layaknya sistem liga. Jadi mereka bisa membuat pemain lebih baik.
Furqon juga terkesima dengan sistem Elite Pro Academy U-16 musim ini. Ia menilai dengan diterapkannya sistem home and away membuat para pemain akan terbiasa jika bisa naik ke level profesional.
Sistem ini juga membuat para pemain bisa berkembang lebih jauh lagi. Terbukti pemain Borneo FC yang bisa tampil bagus dari pertandingan ke pertandingan.
“Kita lihat perkembangan pemain sangat luar biasa karena selalu ada evaluasi, walaupun sangat melelahkan.
“Kita harus seperti itu karena di Liga 1 pun seperti itu jadi pemain bisa terbiasa jika main untuk Liga 1. Semoga ke depannya terus berlanjut seperti ini,” tuturnya.
Furqon juga tak menampik kalau kehadiran Jacksen F Tiago di kubu Borneo FC dapat berdampak baik kepada pemain. Diketahui kalau Jacksen F Tiago ditunjuk menjadi Direktur Akademi Borneo FC.
“Sangat luar biasa, beliau datang di pertengahan, datang dengan gairah yang baru dan aura yang baru. Kita merasakan dampaknya juga.
“Sangat luar biasa, efek ke pemain lebih termotivasi terutama di latihan karena di-push untuk tampil baik dengan adanya coach Jacksen,” ungkapnya.
Sementara itu asisten pelatih Persis Solo, Muhammad Abu Yamin mengatakan kalau anak asuhnya banyak melakukan kesalahan yang mahal. Menurutnya kesalahan yang dibuat berbuah menjadi gol.
“Belum bisa menampilkan penampilan yang terbaik. Ada beberapa hal yang miss. Itulah sepakbola. Kesalahan sedikit bisa mengakibatkan kerugian untuk tim.
“Contohnya gol pertama dari briefing siapa zona, man-to-man, kalau mereka bikin harus seperti gimana. Ternyata tidak sesuai planning karena ada pemain yang miss akhirnya dihukum oleh Borneo,” ucapnya.
Kesalahan yang berbuah gol tidak hanya satu, tetapi dua gol. Untuk itu, ia meminta maaf kepada seluruh masyarakat dan pendukung yang harus pulang dengan hanya menjadi juara kedua.
“Begitu juga gol kedua, satu datang satu jauh, tapi yasudah menurut kami sudah hasil yang terbaik buat kami dan bisa jadi bahan evaluasi buat tim pelatih.
“Untuk EPA tahun ini khususnya U-16, kami melihat walaupun di U-16 ketara banget taktikal kedua tim. Bisa dilihat gaya bermainnya seperti apa.
“Selanjutnya saya minta maaf kepada masyarakat dan suporter tidak bisa memberikan hasil terbaik,” tutupnya.
Dengan hasil ini Borneo FC berhak atas hadiah senilai Rp 200 juta. Berbeda dengan Persis Solo yang membawa pulang uang senilai Rp 100 juta.
Selain itu, pemain Borneo FC, Dika Adi Nurdiansyah menjadi pemain terbaik di kompetisi tersebut. Ia juga berhak pulang dengan membawa hadiah senilai Rp 15 juta.
View this post on Instagram