Pemain timnas Indonesia, Ragnar Oratmangoen mengaku sudah tidak sabar untuk bisa segera beraksi di atas lapangan bersama tim Garuda. Hal tersebut kemungkinan baru bisa terlaksana saat timnas Indonesia menghadapi Vietnam di Hanoi, Selasa (26/3).
Sebelumnya Ragnar Oratmangoen diharapkan bisa beraksi saat timnas Indonesia menjamu Vietnam di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Kamis (21/3). Namun, karena proses menjadi warga negara Indonesia (WNI) nya sempat tersendat, membuat ia tidak bisa didaftarkan di laga perdana.
Oleh sebab itu, kemungkinan Ragnar Oratmangoen baru bisa dimainkan di laga kedua. Seperti diketahui kalau timnas Indonesia akan menghadapi VietnamĀ dua kali di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Untuk yang pertama diselenggarakan di SUGBK, Kamis (21/3) malam WIB. Baru lima hari kemudian bermain di Stadion Nasional My Dinh, Hanoi, Vietnam.
Ragnar Oratmangoen juga diharapkan bisa menjadi jawaban dari kebutuhan timnas Indonesia di lini depan. Pasalnya Pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong memang membutuhkan pemain di lini depan yang bisa memecah kebuntuan.
Pemain berusia 26 tahun itu pun menegaskan kalau dirinya siap dimainkan di posisi mana pun. Terpenting baginya ialah bisa memberikan kontribusi untuk tim.
“Saya suka bermain di posisi nomor 10. Saya juga bisa bermain di sayap kiri, dan saya juga bisa bermain sebagai second striker.
“Bagi saya sendiri, tidak masalah saya bermain di posisi manapun. Selama saya bisa bermain dengan bagus sebagai sebuah tim dan tahu apa yang harus dilakukan saat memegang bola, maka posisi saya di atas kertas tidak ada masalah” buka Oratmangoen saat ditemui awak media di Media Day yang digelar PSSI di Hotel Fairmont, Selasa (19/3).
Bahkan ia juga siap dimainkan di posisi penyerang tengah. Baginya di mana pun Shin Tae-yong menempatkannya, ia siap memberikan seluruh kemampuannya untuk Indonesia.
“Jika saya dimainkan sebagai striker nantinya, maka saya harus melakukannya. Pelatih yang akan menentukan di mana kita bermain dan pelatih yang tahu apa yang terbaik untuk tim.”
“Bagi saya sendiri, saya tidak masalah bermain sebagai striker. Saya hanya berharap bisa membantu tim ini,” sambungnya.
Selain itu, Ragnar Oratmangoen menceritakan rasa bahagianya bisa berada di Indonesia ketika bulan Ramadan. Momen tersebut menjadi hal baru di dalam hidupnya.
Sebagai seorang muslim yang besar di Eropa, ia jarang bertemu banyak orang yang berkeyakinan sama dengannya. Bahkan di dalam klubnya sendiri, tidak pernah mayoritas beragama muslim.
Suasana tersebut berbeda dengan di timnas Indonesia. Pasalnya di timnas Indonesia mayoritas pemainnya beragama muslim.
“Ya ini hal yang bagus, saya sudah dengar bahwa di tim ini banyak yang muslim, jadi bagi saya ini adalah suasana baru.
“Biasanya saya berada di tim yang hanya ada mungkin 2-4 pemain yang menjalankan ibadah puasa ramadan. Jadi ini adalah hal yang spesial,” ujarnya menambahkan.
Tidak sampai situ saja, pemain yang saat ini tengah dipinjamkan ke Fortuna Sittard di Eredivisie itu sangat jarang mendengarkan azan di Belanda. Oleh karena itu, ia senang berada di Indonesia karena selalu bisa mendengarkan azan di setiap jam salat datang.
“Ya, saya pertama kali mendengarnya saat di tempat latihan. Saya mendengar azan saat latihan dan menurut saya itu indah sekali. Saya senang bisa mendengar azan dan merasakan suasana ini,” kata pemain yang berstatus mualaf tersebut.
View this post on Instagram