Jagat media sosial di Indonesia sempat dihebohkan soal suporter Vietnam yang menyalakan kembang api di sekitaran hotel atau tempat latihan timnas Indonesia. Narasi yang dibawakan mengatakan kalau hal tersebut merupakan sikap balas dendam untuk mengganggu istirahat para pemain timnas Indonesia.
Usut punya usut, ternyata hal tersebut tidak pernah terjadi. Manajer timnas Indonesia Sumardji memastikan kalau berita yang tersebar merupakan tidak benar.
Sumardji mengatakan kalau rombongan timnas Indonesia tidak pernah tahu adanya kembang api yang mengganggu saat istirahat di hotel. Pasalnya tidak ada satu pun pemain yang melihat atau merasakan adanya gangguan dari kembang api tersebut.
Oleh karena itu, Sumardji menegaskan kalau berita tersebut adalah hoax. Alasannya karena para pemain, staff atau pelatih timnas Indonesia tidak pernah mengalami gangguan kembang api selama berada di Vietnam.
“Adanya pemberitaan bahwa hotel timnas diserang kembang api itu adalah tidak benar alias hoax. Di sini kami semua tenang adem-adem dan situasinya sangat baik, kondusif,” kata Sumardji.
“Di samping itu, oleh panitia juga dijaga sehingga tidak ada hal yang membuat kami risau,” sambungnya.
Adapun kemungkinan kembang api terjadi pada saat latihan. Akan tetapi, sekali lagi, para pihak yang terlibat di timnas Indonesia tidak pernah menyadari adanya kembang api tersebut.
Justru menurut Sumardji kemungkinan kembang api tersebut berjarak jauh dari posisi timnas Indonesia berada. Tidak menutup kemungkinan juga kalau kembang api yang dimaksud berasal dari pasar sebagai hiburan untuk rakyat.
“Kemungkinan berkaitan dengan adanya pemberitaan di media sosial, pada saat latihan itu ada kembang api, itu kami sama sekali tidak tahu dan yang terjadi mungkin itu di pasar rakyat untuk hiburan,” ungkapnya.
Sejauh ini, timnas Indonesia dipastikan dalam kondisi yang baik. Kegiatan serta persiapan masih terus dilangsungkan.
“Tetapi, kami sama sekali pada saat latihan tidak memperhatikan dan juga tidak melihat sehingga kami tidak merasakan tekanan apa-apa dari suporter Vietnam. Semuanya situasi dan kondusif dan anak-anak pun dalam kondisi yang cukup baik pada saat latihan,” tutupnya.
Sebelumnya, timnas Indonesia sudah memulai latihan perdana setiba di Hanoi, Vietnam pada Sabtu (23/3) malam WIB. Para pemain diberikan menu latihan untuk pemulihan kondisi seusai menempuh perjalanan udara yang panjang.
Skuad Garuda akan menghadapi Vietnam dalam pertandingan keempat Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Duel ini dilangsungkan di Stadion My Dinh, Hanoi pada Selasa (26/3).
Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong megatakan kondisi terkini skuad asuhannya. Dia menyebut ada beberapa pemain yang kondisinya tidak ideal.
“Kondisi pemain tidak begitu baik, ada beberapa pemain yang kondisinya cukup parah,” kata Shin Tae-yong seusai latihan di lapangan komplek Stadion My Dinh, Hanoi.
Di tengah kondisi para pemain yang tidak baik, Shin Tae-yong bersyukur Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menerbangkan skuad dengan pesawat charter. Karena itu membuat pemain bisa nyaman menempuh perjalanan udara.
“Untungnya diberikan fasilitas pesawat charter oleh Pak Erick Thohir, jadinya kami bisa naik pesawat lebih nyaman. Tapi sekali lagi, ada beberapa pemain yang kondisinya tidak cukup baik,” ujarnya.
Sayangnya untuk menghadapi Vietnam kali ini, skuad Garuda harus kehilangan beberapa pemain. Nadeo Argawinata dan Marc Klok yang mengalami cedera.
“Untuk Nadeo kita putuskan untuk tidak dibawa. Posisinya digantikan oleh Ernando. Dan yang kedua adalah Marc Klok, dia juga mengalami cedera jadi tidak kita bawa,” ujar Shin Tae-yong.
Pelatih asal Korea Selatan itu juga menambahkan, Sandy Walsh tidak ikut dalam skuad untuk main melawan Vietnam kali ini karena harus menjalani hukuman akumulasi kartu kuning.
View this post on Instagram