Timnas Indonesia berhasil mencetak sejarah dengan meraih kemenangan melawan Vietnam di rumahnya sendiri setelah 20 tahun tidak diraihnya. Terakhir kali timnas Indonesia menang melawan tuan rumah di Vietnam adalah pada tahun 2004.
Kemenangan terakhir timnas Indonesia diraih di ajang Piala AFF. Uniknya, skor yang tercipta sama dengan hasil di hari ini, Selasa (26/3).
Ya, timnas Indonesia berhasil mengalahkan Vietnam dengan skor 3-0. Ketiga gol timnas Indonesia dicetak oleh Jay Idzes (9′), Ragnar Oratmangoen (23′) dan Ramadhan Sananta (98′).
Berkat hasil itu, butuh satu kali kemenangan lagi untuk timnas Indonesia memastikan diri lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Tidak hanya itu, jika timnas Indonesia berhasil lolos, mereka juga secara otomatis mendapatkan tempat di Piala Asia 2027.
Dengan bisa lolos ke putaran ketiga, tidak salah jika dikatakan kalau Piala Dunia 2026 semakin dekat. Pasalnya jika di putaran ini Indonesia bisa menjadi juara grup atau runner-up grup, maka akan mendapatan tiket ke Piala Dunia 2026. Adapun jika gagal di putaran ketiga bisa lanjut sampai putaran kelima.
Untuk putaran ketiga, akan diikuti 18 tim yang merupakan juara dan runner-up grup dari 9 grup yang berkompetisi di putaran kedua. 18 tim yang tersedia akan dibagi dalam tiga grup di putaran ketiga ini.
Di putaran ketiga, sebanyak 6 tim juara dan runner-up grup akan mendapatkan tiket langsung ke putaran final Piala Dunia 2026. Sedangkan 6 tim yang berada di posisi 3 dan 4 tiap grup di putaran ketiga akan maju ke putaran keempat.
Lalu putaran keempat nantinya akan ada 6 tim yang dibagi dalam dua grup yang akan memainkan format setengah kompetisi di tempat netral. Dua tim juara grup di putaran keempat ini akan lolos ke putaran final Piala Dunia 2026.
Sedangkan, dua tim runner-up grup di putaran keempat akan bermain di putaran kelima dan saling berhadapan dengan format dua leg. Pemenang dari duel ini akan mendapatkan kesempatan berlaga di playoff intercontinental merebut satu tiket ke putaran final Piala Dunia 2026.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir pun mengakui sangat bangga dengan perjuangan timnas Indonesia. Ia menyanjung para pemain yang mengeluarkan seluruh kemampuan yang dimiliki di laga tersebut.
“Alhamdulillah kita berhasil meraih tiga poin di kandang Vietnam. Mental dan ketenangan para pemain tentu patut mendapatkan apresiasi,” ujar Erick Thohir.
Erick menyampaikan kemenangan ini bukan sekadar tiga poin semata. Erick menilai hal ini merupakan kemenangan bersejarah.
“Terakhir kita menang di Vietnam itu saat Piala AFF yang namanya masih Piala Tiger pada 2004. Ini menjadi bukti perubahan baik dari sisi kualitas dan mental bertanding yang mengalami peningkatan signifikan,” ucap Erick.
Erick memuji mental bertarung para penggawa Garuda yang tak gentar bermain di kandang lawan. Kendati begitu, Erick berpesan bahwa perjuangan Indonesia belum selesai. “Kita tetap fokus untuk menghadapi dua pertandingan selanjutnya di bulan Juni untuk lolos ke babak berikutnya” ujar Erick.
Erick menyampaikan timnas kini berada di peringkat kedua dengan tujuh poin atau unggul empat poin dari Vietnam. Hanya cukup meraih satu kemenangan dari dua laga terakhir saat menjamu Irak dan Filipina di Jakarta.
“Masih ada dua laga terakhir, laga hidup mati untuk kita bisa lolos. Tetap fokus untuk kembali meraih hasil terbaik di dua laga berikutnya,” ucap Erick.
RAGNAR ORATMANGOEN
Pemain timnas Indonesia, Ragnar Oratmangoen tengah berbunga-bunga usai menjalani debut bersama tim Garuda. Terlebih lagi ia bisa membaur cukup cepat dengan rekan setimnya.
“Saya senang berada di sini. Pekan ini berjalan sangat baik bersama tim. Awalnya saya rasa ini adalah hal yang baru tapi pada akhirnya kami bisa bersatu dan membuat tim ini lebih baik,” kata Ragnar.
“Komunikasi kami juga berjalan sangat baik, kami rutin berkomunikasi antar pemain di tim. Kami juga menuntut satu sama lain untuk bisa di level yang lebih tinggi,” sambungnya.
Ragnar Oratmangoen juga mempersembahkan gol yang dicetaknya untuk masyarakat Indonesia. Ia pun percaya dengan penampilan seperti ini, timnas Indonesia akan semakin lebih baik lagi.
“Kami mencoba untuk saling membantu dan menurut saya ini adalah langkah yang baik, pertandingan yang bagus.
“Gol untuk kita. Menurut saya kita melakukannya dengan baik sekarang, tapi selanjutnya harus saling menyemangati dan bekerja keras,” paparnya.
SHIN TAE-YONG
Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong akhirnya bisa membuktikan perkataannya yang ingin memutus rekor buruk timnya yang tidak pernah menang selama 20 tahun di Vietnam. Menurutnya, kunci dari keberhasilan timnya memutus rekor buruk tersebut tak lain karena usaha keras dari pemainnya.
“Ya, selama 20 tahun tidak pernah menang ya lawan Vietnam di Hanoi. Seperti yang dibicarakan di interview kemarin untuk rekor itu memang harus dipecahkan dan hari ini kami pecahkan rekor buruknya,” kata Shin Tae-yong.
“Apalagi pemain lebih rileks tanding hari ini. Tapi untuk Vietnam karena kalah di Indonesia jadi ini mungkin pertandingan yang sulit bagi mereka, dan kami pun terus kerja keras semaksimal mungkin hingga akhirnya kami dapat keberuntungan juga,” sambungnya.
Pelatih asal Korea Selatan itu juga mengapresiasi pemain debutan yang sukses bermain cukup baik di lini tengah. Pemain yang dimaksud ialah Thom Haye.
“Ivar memang kondisinya tidak baik jadi kami ganti dengan Thom [Haye]. Saya sangat puas atas penampilan Thom Haye, dia bisa memberikan 100 persen,” ujar Shin Tae-yong.
DIPECAT
Selepas kalah dari timnas Indonesia, pelatih Vietnam Philippe Troussier langsung dipecat oleh Federasi Sepakbola Vietnam (VFF). Pemecatan itu tak lain karena hasil buruk yang selama ini diterima oleh Vietnam.
Dimulai dari SEA Games 2023 sampai Kualifikasi Piala Dunia 2026, Vietnam selalu kesulitan berprestasi. Bahkan, di Piala Asia 2023 kemarin, mereka harus tersingkir karena kalah dari timnas Indonesia.
Hasil itu membuat Philippe Troussier mendapatkan tekanan dari masyarakat Vietnam. Barulah saat ini, ia resmi meninggalkan kursinya setelah hasil buruk di Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang membuat mereka kesulitan bisa lolos ke babak selanjutnya.
“Dalam pertemuan (selepas laga) VFF dan pelatih kepala timnas Vietnam Philippe Troussier, mencapai kesepakatan untuk mengakhiri kontrak mulai 26 Maret 2024,” dilansir dari media Vietnam, Soha.
“Pelatih Philippe Troussier juga mengucapkan terima kasih atas dukungan positif dari para pemain, klub, VFF serta fans. Pelatih Philippe Troussier pun meminta maaf kepada fans Vietnam karena prestasi tim yang tidak sesuai ekspektasi.
Meski demikian, VFF ternyata harus membayar kompensasi kepada Philippe Troussier. Kompensasinya pun tidak sedikit, mencapai puluhan miliar rupiah.
“Jika pelatih ini segera dipecat, VFF harus segera mengganti sisa gajinya selama hampir 30 bulan. Belum lagi syarat-syarat lain dalam kontrak kedua belah pihak. Jumlah kompensasinya bisa mencapai 45 miliar VND (Rp 28 miliar),” tulis Soha.
View this post on Instagram