Laga perempat final Liga Champions antara Paris Saint-Germain versus Barcelona, Kamis (11/4), menyajikan drama kejar-kejaran lima gol. Tuan rumah takluk 2-3 dari sang tamu.
Barcelona unggul lebih dulu berkat Rapinha (menit 37’). Keunggulan 1-0 Barca bertahan hingga turun minum.
PSG bangkit lewat dua gol cepat di awal babak kedua. Skuat asuhan Luis Enrique cuma butuh tiga menit untuk membalikkan keadaan berkat gol Ousmane Dembele (48’) dan Vitinha (51’).
Saat publik Parc de Princes mulai merasa di atas angin, Barca kembali mengheningkan mereka lewat gol kedua Rapinha (62’) dan gol penentu kemenangan Andreas Christensen (77’).
Di sisa 13+ menit laga, PSG berupaya kembali mengejar dan momen paling mendebarkan adalah kala Vitinha dijatuhkan di kotak penalti (85’).
Wasit Anthony Taylor sempat mengecek VAR. Akan tetapi, ia tetap dengan keputusan awalnya (play-on). Skor 3-2 untuk Barca bertahan hingga akhir laga.
Bagi Barca, ini merupakan pertama kalinya mereka memenangi laga perempat final Liga Champions sejak terakhir kali menang atas Manchester United di April 2019.
Ini juga menandai kemenangan pertama tim Catalan tersebut di fase perempat final Liga Champions sejak ditinggal Lionel Messi.
Rapinha layak menjadi bintang kemenangan karena sukses menjaringkan dua gol. Torehan itu lahir berkat kerja kerasnya di lapangan.
Dilansir Flashscore, striker asal Brasil itu memang tercatat sebagai pemain yang paling sibuk mengancam gawang PSG lewat catatan enam tembakan, 99 sentuhan, dan 34 kali umpan di 1/3 akhir lapangan.
Rapinha juga menjadi pemain pertama Barca yang berhasil mencetak dua gol di fase knock-out Liga Champions setelah Messi di laga semifinal versus Liverpool (Mei 2019).
Sosok lain yang mencuat di kubu Barca adalah Ilkay Gundogan lantaran assistnya berujung dengan gol kemenangan yang dicetak Christensen.
Menurut data Squawka, gelandang asal Jerman itu kini tercatat sebagai pemain yang paling banyak mengkreasi peluang (24 kali) di Liga Champions musim ini.
Sebaliknya, di kubu PSG, Kylian Mbappe justru mati kutu. Ia gagal melepaskan tembakan on-target di laga ini. Padahal, di 12 laga kandang Liga Champions sebelumnya, ia selalu mampu melepaskan tembakan on-target.