Rans Nusantara FC resmi menjadi tim terakhir yang harus terdegradasi ke Liga 2 di musim depan. Kepastian tersebut didapat usai Rans Nusantara FC kalah dari PSM Makassar dengan skor 3-2.
Gol PSM Makassar dicetak oleh Yacob Sayuri di menit 43’dan 45+1′ serta satu gol lagi dari Adilson Silva di menit 80′. Sedangkan gol Rans Nusantara FC dicetak Kushedya Hari Yudo di menit 62′ dan Evandro Brandao lewat titik putih di menit 90+2′.
Di babak pertama, Rans memang punya kans unggul lebih dulu pada menit ke-23 setelah mendapat hadiah penalti. Namun, Mitsuru Maruoka sebagai algojo gagal, sepakannya melebar ke sisi kanan gawang PSM.
PSM justru berbalik unggul lewat dua gol cepat Yakob Sayuri di penghujung babak pertama. Rans sempat membuka asa lewat gol Kushedya Hari Yudo menit ke-62, namun diperlebar lagi oleh Adilson Silva menit ke-80.
Di injury time babak kedua, Rans mendapat hadiah penalti dan dieksekusi menjadi gol oleh Evandro. Namun hingga peluit panjang dibunyikan Rans gagal menambah gol hingga skor ditutup 3-2 untuk PSM.
Pelatih Rans Nusantara FC Alfredo Vera sangat menyayangkan timnya gagal unggul lebih dahulu. Padahal ia yakin jalamnya pertandingan akan berbeda jika mereka berhasil unggul terlebuh dahulu.
“Pertandingan tadi babak pertama kita sempat bisa untuk lewat penalti, cuma ya kita tidak tahu kenapa, tapi ya ini tidak bisa masuk gol,” kata Alfredo usai laga.
“Ya kita harus dengan konsentrasi, mungkin pemain sudah. Kita semua tahu situasi tim seperti apa. Walaupun kita berusaha menjadi lebih (baik),” tutup Alfredo.
Di sisi lain pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares mengaku sedih dengan apa yang terjadi dengan Rans Nusantara FC. Ia pun memberikan doa terbaik untuk lawannya itu.
“Saya ingin Rans bisa kerja keras untuk kembali lagi ke Liga 1 untuk musim depan. Dan saya berharap yang terbaik kepada mereka,” kata Bernardo usai laga.
Meskipun ia merasa sedih, tetapi ia menguatkan Rans Nusantara FC untuk terus menjadi lebih baik lagi. Pelatih asal Portugal itu tidak bisa berbicara banyak selain mendoakan Rans Nusantara FC.
“Pada saat saya salami mereka semua tadi, banyak pemain yang sedih, banyak pemain yang menangis. Sayangnya inilah sepakbola akan ada yang menang akan ada yang kalah. Dan musim depan mereka akan pergi,” ujarnya.
Bernardi Tavares sendiri berharap kalau Rans Nusantara FC dapat kembali cepat ke Liga 1. Menurutnya para pemain dan staff terlihat sangat bangga bermain untuk Rans Nusantara FC.
“Sangat sedih melihat sebuah tim terdegradasi, saya melihat banyak pemainnya, staf dan pelatihnya bermain dengan bangga,” jelasnya.
“Beginilah sepakbola, satu kubu bisa menang dan satu kubu bisa kalah. Jadi saya berharap Rans Nusantara bisa membuat musim yang bagus untuk kembali ke Liga 1,” tutupnya.
Sementara itu pemilik Rans Nusantara FC Raffi Ahmad mengapresiasi para pemain, staff dan pelatih yang sudah berusaha keras untuk bertahan di Liga 1. Meskipun pada akhirnya mereka harus terdegradasi, Raffi Ahmad ya tetap mengapresiasi semuanya.
“Salam hormat. Terima kasih untuk semua. Memang tim kami yang belum bisa maksimal, kami memang harus ikhlas RANS degradasi, memang sudah takdir,” tulis Raffi Ahmad melalui Instagram pribadinya.
“Kami tetap bangga bisa menjadi bagian dari keluarga besar sepakbola Indonesia liga 1 musim 2022-2024. Salam hormat untuk semua insan sepakbola dan seluruh tim.
“Maju terus olahraga Indonesia. Salam olahraga, jaya jaya jaya. Doakan kami bisa comeback suatu saat. Pembelajaran berharga buat kami. Terima kasih Rans Nusantara,” tutup Raffi Ahmad.
Hasil tersebut memaksa Rans Nusantara FC untuk terdegradasi ke Liga 2. Mereka menjadi tim terakhir yang terdegradasi setelah Bhayangkara FC dan Persikabo 1973 yang lebih dulu memastikan turun ke Liga 2.
View this post on Instagram