Leg 2 semifinal pada Rabu (8/5) ini akan memperlihatkan kesiapan Real Madrid untuk sekali lagi menapak ke partai puncak dengan tiga modal besar. El Real bakal memaksimalkan Santiago Bernabeu, pelatih hebat, dan skuad dahsyat untuk mengempaskan Bayern Munchen.
Skor 2-2 di laga pertama di Allianz Arena bisa dibilang menguntungkan Real Madrid. Namun, Los Blancos tetap harus menuntaskan keuntungan itu di depan publiknya. Sejumlah hal mendukung langkah Madrid ke final.
Madrid boleh jadi terdongkrak fakta bahwa mereka sudah dipastikan keluar sebagai kampiun La Liga pada akhir pekan. Moral skuad yang sedang tinggi akan semakin memacu mental juara El Real di ajang yang sudah 14 kali mereka rebut ini.
Madrid menunjukkan performa apik sejak awal musim. Hasil 3-0 atas Cadiz di La Liga, yang terbantu kekalahan Barcelona dari Girona, menjadi kemenangan ke-37 Los Blancos di semua kompetisi.
Los Merengues tampak percaya diri dengan daya gempur mengesankan di lima pertandingan terakhir. Si Putih dapat mencetak dua gol atau lebih pada kelima laga itu.
Jika Madrid tengah memelihara tren kemenangan, Bayern tak berhasil mendongkrak optimisme setelah hasil buruk lagi di Bundesliga pada akhir pekan. Skuad Thomas Tuchel keok 1-3 di tangan Stuttgart. Hasil ini membuat catatan klub Bavaria itu hanya meraih empat kemenangan disertai tiga kekalahan dalam sembilan laga kompetitif terakhir mereka.
Kekalahan dari Stuttgart menambah jeblok catatan tandang Die Roten. Si Merah kebobolan dua atau lebih gol di delapan dari 10 laga tandang mereka di semua ajang. Hasil dari 10 partai luar rumah itu adalah tiga kemenangan dan lima kekalahan.
Akan tetapi, kekalahan dari Stuttgart itu tampak karena Tuchel mengistirahatkan sejumlah besar pemain intinya dari sebelas awal di partai itu. Kebugaran Bayern boleh jadi lebih oke dibandingkan tuan rumah.
View this post on Instagram
Munchen bukan tanpa dukungan sejarah. Catatan duel mereka dengan klub Spanyol tergolong mantap. Raksasa Jerman itu hanya sekali kalah dan bisa tujuh kali menang dari 12 pertandingan terakhir kontra wakil Negeri Matador, baik kandang maupun tandang.
Khusus melawan Madrid menuju partai puncak, Munich juga bisa berpatokan pada sejarah bagus. Bayern bisa melewati raksasa Spanyol itu empat kali dalam tujuh kesempatan berbenturan di semifinal. Akan tetapi, El Real memenangi dua pertemuan terakhir.
Tantangan terbesar Munchen tak ayal terletak pada katedral tuan rumah. Madrid di Bernabeu merupakan tim yang sukar ditaklukkan.
Los Blancos memiliki modal besar lain, yakni Carlo Ancelotti. Tim yang dilatih pria asal Italia itu tak pernah kalah dari sembilan benturan dengan Bayern yang adalah eks klubnya juga. Skuad Carletto bisa menang enam kali kontra Bayern.
Madrid masih belum bisa diperkuat David Alaba. Namun, selain mantan pemain Munchen itu, El Real tidak memiliki masalah cedera pemain. Dari Munchen, cedera beberapa pemain terutama Raphael Guerreiro dan Kingsley Coman mengganggu kedalaman skuad mereka.
Madrid bakal memanfaatkan keunggulan mereka soal kedalaman pasukan tersebut. Jude Bellingham tampil sebagai bintang yang bisa mengubah skor akhir permainan di musim perdananya. Pemain Inggris itu menjadi tambahan luar biasa buat Madrid yang sudah memiliki penggedor yahud seperti Vinicius Junior dan Rodrygo dengan dukungan lini tengah mantap di belakang Bellingham dengan dirigen Toni Kroos.
“Saya percaya diri karena ini Real Madrid. Kami memiliki skuad ini. Saya juga yakin para fan akan membantu kami. Kami pikir kami lebih baik, tapi Tuchel juga akan berpikir demikian. Respek kami untuk Bayern, mereka lebih baik daripada kami di leg pertama,” ucap Ancelotti dikutip AFP.
Carletto mengisyaratkan pula Andriy Lunin akan tampil di bawah mistar, bukan Thibaut Courtois yang akhir minggu lalu tampil setelah sekian lama absen gegara cedera.
Bayern bukan tanpa penghuni skuad mumpuni. Kedatangan Harry Kane membuat lini depan FC Hollywood menakutkan juga. Dukungan pemain Leroy Sane atau Thomas Muller tetap meniupkan ancaman buat Madrid.
Hanya, dengan faktor Bernabeu, El Real akan semakin mudah memaksimalkan kedalaman skuad mereka untuk melaju ke final menghadapi Borussia Dortmund yang lebih dulu lolos. Lagipula, dua finalis senegara bakal lebih membosankan, bukan?