Laga semifinal leg kedua antara Real Madrid menjamu Bayern Munich, Kamis (9/5), memasuki menit 81 kala pelatih Carlo Ancelotti melakukan penggantian pemain.
Don Carletto memasukkan dua pemain depan sekaligus, yakni Joselu dan Brahim Diaz. Keduanya menggantikan Rodrygo dan Federico Valverde. Keputusan itu tak lepas untuk mengejar ketertinggalan 0-1 dari Bayern berkat gol Alphonso Davies (menit 68’). El Real tertinggal agregat 2-3.
Strategi Ancelotti manjur. Saat laga memasuki menit-menit akhir (88’), Madrid berhasil menyamakan kedudukan lewat gol Joselu. Ia sukses menyambar bola muntah hasil tembakan Vinicius Junior.
Belum cukup sampai di situ, Joselu makin menggebrak publik Santiago Bernabue berkat gol penentu kemenangan yang lahir tiga menit kemudian (90+2’). Giliran umpan tarik Antonio Rudiger yang berhasil diteruskannya ke gawang. Kemenangan makin dramatis lantaran gol kedua Joselu tersebut harus lebih dulu disahkan lewat tayangan VAR.
Skor 2-1 (agregat 4-3) untuk Madrid bertahan hingga akhir laga. Los Blancos lolos ke final Liga Champions untuk keenam kalinya dalam 11 musim terakhir.
Beragam rekor baru pun diukir Joselu. Menurut Opta, ia menjadi pemain pengganti tertua (34 tahun, 42 hari), yang mampu mencetak dua gol di fase knockout Liga Champions.
Selain itu, Joselu juga mencatatkan rasio gol per menit terbaik (1 gol setiap 54 menit) di antara seluruh pemain yang setidaknya sudah tampil lebih dari 100 menit di ajang Liga Champions musim ini.
Penampilan cemerlang Joselu dini hari tadi memang melambungkan namanya. Apalagi, tak sedikit yang mempertanyakan keputusan Madrid kala merekrut striker kawakan berusia 34 tahun itu sebagai pemain pinjaman dari Espanyol di awal musim ini. Apalagi, transfer peminjaman tersebut disertai dengan opsi pembelian di akhir musim ini.
Nyatanya, Joselu berhasil membuktikan kapasitasnya. Ia menjadi bagian penting dari perjalanan mulus Madrid musim ini.
Secara keseluruhan, Joselu sudah mengemas 17 gol di semua ajang. Bersama Rodrygo yang juga sudah mengoleksi jumlah gol serupa, keduanya hanya kalah subur dibanding Jude Bellingham (22 gol) dan Vinicius Junior (21 gol).
View this post on Instagram
Yang lebih menarik lagi, Joselu justru punya catatan rata-rata gol per menit tampil lebih baik dibanding tiga rekannya tersebut. Pasalnya, Joselu “cuma” melahap 1.910 menit tampil sepanjang musim ini. Catatan itu bahkan menempatkannya di peringkat 14 dalam hal menit bermain. Ada 13 rekannya di Madrid yang lebih lama merumput di lapangan musim ini.
Bandingkan dengan tiga pengemas gol terbanyak Madrid lainnya yang mendapat jatah menit bermain lebih banyak, seperti Bellingham (3.379 menit tampil), Vinicius (2.814), atau Rodyrigo (3.414).
Pada dasarnya, Ancelotti memang lebih menyiapkan Joselu sebagai super-sub. Pelatih asal Italia itu 46 kali menyertakan nama Joselu di skuatnya. Dari total 46 laga tersebut, cuma sekali Joselu benar-benar menjadi penghangat bangku cadangan alias tidak dimainkan.
Di 45 laga lainnya, 16 kali Joselu menjadi starter dan 29 kali tampil sebagai pemain pengganti. Jadi, bukan sebuah kebetulan jika Ancelotti kembali melakukan formula serupa di laga dini hari tadi. Instingnya jalan dan Joselu kembali sukses membayar kepercayaan tersebut.