Timnas U-23 Indonesia harus rela melepaskan mimpi tampil di Olimpiade 2024. Pada pertandingan penentu di babak playoff Olimpiade 2024, timnas U-23 Indonesia kalah dari Guinea dengan skor 0-1.
Satu-satunya gol Guinea tercipta berkat eks pemain Barcelona, Ilaix Moriba. Pemain yang saat ini bermain untuk Getafe itu mencetak gol melalui titik putih di menit 29.
Pertandingan sendiri berjalan cukup berimbang. Baik timnas U-23 Indonesia maupun Guinea saling melancarkan serangan satu sama lain.
Meskipun begitu, tidak ada serangan berbahaya yang tercipta selama 20 menit pertama. Adapun serangan berbahaya tercipta saat Guinea menciptakan gol ke gawang timnas U-23 Indonesia.
Berawal dari serangan balik, Guinea berhasil mendapatkan tendangan penalti di menit 27. Ilaix Moriba yang menjadi algojo berhasil menuntaskan tugasnya dan membuat Guinea unggul 1-0.
Pada menit ke-33 Guinea hampir saja menambah keunggulan setelah mendapatkan tendangan bebas di dekat kotak penalti timnas U-23 Indonesia. Beruntung tendangan Osman Kamara masih melebar tipis dari gawang timnas U-23 Indonesia.
Sembilan menit berselang timnas U-23 Indonesia mendapatkan peluang emas melalui Marselino Ferdinan. Berawal dari permainan satu dua bersama Witan Sulaeman, Marselino Ferdinan melancarkan tendangan dari luar kotak penalti. Hanya tendangannya masih melebar dari gawang Guinea.
Pada injury time timnas U-23 Indonesia kembali mendapatkan peluang untuk mencetak gol. Namun, Rafael Struick telat beberapa detik saja untuk melakukan tendangan.
Rafael Struick sebetulnya sudah berdiri sendiri di dalam kotak penalti. Akan tetapi, saat akan menendang, bola lebih dulu dibuang oleh pemain Guinea sehingga momen mencetak gol hilang begitu saja.
Satu menit sebelum berakhir, Guinea yang mempunyai peluang mencetak gol. Berawal dari Nathan Tjoe-A-On yang melakukan kesalahan, pemain Guinea berhasil menendang bola dengan sempurna, beruntung maIh bisa ditahan oleh Ernando Ari.
Sampai babak pertama berakhir belum ada lagi gol yang terjadi. Guinea unggul satu gol dari timnas U-23 Indonesia.
Memasuki babak kedua Guinea bermain semakin menekan. Beberapa kali timnas U-23 Indonesia dibuat kewalahan oleh serangan dari Guinea.
Tim Garuda Muda sendiri bukan tanpa peluang, mereka juga beberapa kali mendapatkan beberapa kali kesempatan. Namun sentuhan akhir para pemain timnas U-23 Indonesia masih belum menghasilkan gol.
Pada menit ke-74 Guinea kembali mendapatkan penalti untuk yang kedua kalinya. Shin Tae-yong sempat melakukan protes keras sampai dirinya mendapatkan dua kartu kuning yang membuatnya diusir oleh wasit.
Beruntung penalti dari Ilaix Moriba gagal menjadi gol karena terbentur tiang gawang. Timnas U-23 Indonesia pun langsung mendapatkan motivasi lebih berkat gagalnya penalti dari Guinea.
Selepas itu, timnas U-23 Indonesia terus menekan Guinea. Hanya tidak ada gol yang berhasil diciptakan. Timnas U-23 Indonesia pun kalah dari Guinea dengan skor 0-1.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menyatakan perjalanan panjang dan pencapaian timnas U-23 selama Piala Asia U-23, hingga babak playoff Olimpiade 2024 Paris melawan Guinea U23 telah menasbihkan sejarah, sekaligus babak baru sepakbola Indonesia.
“Kita memang belum berhasil menginjak Olimpiade kali ini. Namun perjalanan panjang dan pencapaian yang ditorehkan para pemain, pelatih, dan ofisial timnas sejak Piala Asia, hingga playoff menunjukkan sepakbola kita punya kualitas untuk tampil di Olimpiade.
“Saya salut dan kita targetkan Olimpiade berikutnya. Terima kasih untuk perjuangan kalian,” ujar Erick Thohir.
“Saya sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk semua yang sudah mendukung. Seluruh pihak dan supporter yang sudah bahu membahu memperkuat Timnas baik secara langsung maupun melalui doa yang tak pernah putus.
“Terharu sekali melihat begitu besar antusiasme masyarakat Indonesia,” tambahnya.
Meski belum menembus Olimpiade di kesempatan ketiga ini, Erick Thohir tetap mempercayai pada program pematangan timnas yang mengandalkan kualitas talenta muda, pemain diaspora, dan training jangka panjang.
“Timnas ini punya generasi emas. Ada Witan Marselino, Rizki Ridho, Ernando, plus pemain diaspora. Lalu kita punya blueprint hingga 2045, dan kita konsisten lakukan training jangka panjang.
“Artinya program yang kita jalankan sudah on the track. Kita akan konsisten dan perbaiki yang masih kurang. Karena bagaimanapun, dengan pencapaian timnas U-23 [Indonesia] ini kita punya kebanggaan baru dan terbukti sepakbola makin menyatukan Indonesia,” jelas Erick.
Meskipun hasil ini bukan yang diinginkan oleh masyarakat Indonesia, tetapi perjuangan timnas U-23 Indonesia sudah sangat membanggakan. Mereka berhasil membanggakan Indonesia di kancah dunia.
Sempat mengguncang Asia dengan melaju sampai babak semifinal Piala Asia U-23 2024 dan menempati peringkat keempat, timnas U-23 Indonesia sudah membuktikan pada dunia bahwa mereka mampu bersaing.
Untuk itu, hasil ini sudah lebih dari cukup bagi sepakbola Indonesia yang tengah berkembang. Terima kasih banyak untuk perjuangannya para pemain timnas U-23 Indonesia, kalian sudah sangat membanggakan.
View this post on Instagram