Bayer Leverkusen meneruskan sensasi mengesankan mereka di ajang domestik. Setelah memastikan gelar Bundesliga untuk pertama kali dalam sejarah, Bayer04 mematri titel ganda usai menang final DFB-Pokal pada Sabtu (25/5). Jangan lupa, mereka benar-benar tak terkalahkan di Jerman musim ini!
Kuasai Pembuka
Moral tim Leverkusen disebut sedikit banyak terganggu akibat kekalahan di final Liga Europa dari Atalanta. Kekalahan itu mengakhiri torehan 51 partai tak terkalahkan di semua kompetisi. Akan tetapi, mereka berkesempatan melampiaskannya di final Piala Jerman ini.
Die Werkself menunjukkan kualitas tingginya di Olympiastadion. Catatan mengilap sebagai klub pertama yang tidak terkalahkan di Bundesliga bukan pepesen kosong dari Leverkusen.
Produktivitas tinggi hasil aliran permainan apik terlihat lagi di Berlin. Florian Wirtz sudah mengirimkan ancaman di bagian awal duel di Berlin ini dengan tusukan dan tembakan.
Pada menit ke-16, gempuran Leverkusen berbuah. Granit Xhaka melepaskan tembakan melengkung jarak jauh untuk membuka skor.
Keunggulan tidak membuat klub asal North Rhine-Westphalia itu mengendur. Namun, hanya kans Xhaka yang menjadi gol dari empat tembakan ke gawang yang dilepaskan Bayer04 di babak pertama ini. Sampai turun minum, Leverkusen mengukir 73% penguasaan bola.
Merah Buah Tekanan
Kaiserslautern hanya finis tak jauh dari zona relegasi dari divisi 2 Bundesliga. Namun, Die Roten Teufel atau Si Iblis Merah bukan lawan yang mudah dipatahkan.
Lautern, klub divisi 2 pertama yang mencapai final sejak MSV Duisdurg pada 2011, tertinggal di bagian awal paruh pertama. Akan tetapi, klub dari Rhineland-Palatinate itu memberikan kesulitan buat jawaran baru Bundesliga dari awal sampai akhir babak pertama.
Iblis Merah besutan Friedhelm Funkel itu mencoba menekan Leverkusen sejak awal duel di Berlin ini, terutama di lima menit pertama. Daniel Hanslik membuat percobaan pertama untuk kiper kapten Lukas Hradecky.
Bek Bayer04, Odilon Kossounou, menjadi korban tekanan Lautern. Baru tiga menit duel berlangsung, sang bek mendapat kartu kuning. Semenit sebelum waktu normal paruh pertama usai, Kossounou menerima kartu kuning kedua untuk tekel cerobohnya terhadap Boris Tomiak.
Tetap Dominan
Daya seimbang dalam menyerang dan bertahan menjadi kelebihan menawan Leverkusen musim ini. Ditimpali mental juara yang kental, Klub Perusahaan ini bisa berkali-kali lolos dari kejaran lawan.
Pelatih penuh sensasi musim ini, Xabi Alonso, memasukkan Josip Stanisic dan Amine Adli menggantikan Patrik Schick dan Jonas Hofmann saat interval antarbabak. Pilihan itu berbuah tetapnya dominasi Leverkusen walau kalah jumlah pemain.
Di paruh kedua, Die Werkself masih mampu membuat 57% penguasaan bola. Mereka dapat pula membuat enam percobaan dengan satu tembakan ke sasaran. Lautern juga membuat satu shot on goal lewat Ragnar Ache, tapi masih dapat dikuasai Hradecky.
Bayer04 mendapat peluang dari dua pemain pengganti, Adli dan Stanisic. Saat berubah mengandalkan serangan balik, jagoan baru Jerman itu hampir menggandakan keunggulan lewat Jeremie Frimpong.
Pergantian cerdik kembali dibuat Alonso dengan memasukkan Piero Hincapie. Leverkusen dapat mempertahankan keunggulan tipisnya sampai akhir duel pamungkas ini.
View this post on Instagram
Perlu Lepas
Gelar Piala Jerman ini merupakan yang kedua milik Leverkusen setelah 1992-93. Yang jelas, gelar ganda dengan ukiran tidak terkalahkan di Bundesliga maupun DFB-Pokal ini membuat Leverkusen menghasilkan sensasi luar biasa musim ini.
“Kami cepat-cepat menganalisis siapa yang bisa kami ganti. Kami tampil baik dan menciptakan sejumlah peluang bagus, tapi yang terpenting adalah keyakinan tim. Mereka siap bertarung dengan 10 pemain dan memenanginya,” ucap Alonso kepada ARD seperti dikutip AFP usai laga.
Selanjutnya, Leverkusen siap berpesta. “Kami perlu menikmatinya. Kami perlu melepaskan tekanan dari sepanjang musim ini,” lanjut pelatih yang memilih bertahan di BayArena seraya menolak pendekatan Liverpool dan Bayern Munchen itu.
“Saya butuh lebih banyak waktu untuk mencerna. Ini merupakan musim impian. Luar biasa rasanya bisa merayakan di sini. Kami layak meraih gelar ganda. Kami perlu menikmatinya. Saya libur kerja besok,” tutur Alonso.