Borussia Dortmund bertekad tidak sekadar menjadi pelengkap penderita di final Liga Champion 2023-24 yang akan digelar di Wembley pada Sabtu (1/6) petang nanti. BVB siapkan kejutan sebagai underdog di hadapan unggulan utama, Real Madrid.
Dortmund sulit menampik fakta bahwa lawan lebih diunggulkan. Madrid berjaya di La Liga dan siap menyandingkan gelar domestik itu musim ini dengan trofi ke-15 di Liga Champion.
Dortmund sendiri terseok-seok di Bundesliga setelah hampir juara musim lalu. BVB hanya finis di peringkat kelima, meski masih bisa berlaga di Liga Champion musim depan karena jatah tambahan berkat koefisien UEFA.
Wembley juga pernah memberikan kenangan buruk buat Die Borussen. Dortmund kalah di final terakhir mereka pada 2013 dari rival senegara, Bayern Munchen. Akan tetapi, musim ini mereka bersiap memberikan kejutan besar.
“Kami siap bersaing di level tertinggi. Mungkin sangat sulit kalau 10 kali bermain menghadapi Madrid. Mustahil jika bermain 34 kali. Namun, kalau mengurainya untuk satu pertandingan, sebuah final, segalanya bisa terjadi,” ucap pelatih Dortmund, Edin Terzic, seperti dilansir ESPN.
“Jelaslah mereka favorit. Kami tidak peduli. Kami juga tidak diunggulkan saat melawan Atletico atau Paris,” lanjut Terzic yang menjadikan pelatih Madrid, Carlo Ancelotti, sebagai anutannya.
Ya, Die Borussen menggoreskan hasil mengejutkan ketika menjungkalkan Atletico Madrid di perempat final yang ketat. Aksi ciamik Dortmund berlanjut di semifinal. Terzic menyajikan kemahirannya mengolah taktik sehingga pasukannya mampu dua kali menang 1-0 atas PSG yang ditangani pelatih yang membawa Barcelona meraih treble, Luis Enrique.
Kejutan serupa siap mereka berikan di barat laut London.
View this post on Instagram
“Kami tidak berniat tampil di final. Kami ingin menang di final. Itulah sasaran kami. Kami tentu senang berada di sini, tapi kami ingin menang di Wembley atas Real Madrid untuk mengangkat trofi,” lanjut pelatih berusia 41 tahun yang pernah menjadi asisten pelatih Slaven Bilic di Besiktas dan West Ham itu.
Jalan yang ditempuh Die Schwarzgelben atau Si Hitam-Kuning menjungkirbalikkan banyak perkiraan di Wembley nanti sangat mungkin dengan aksi bertahan. Terzic bahkan menyatakan bahwa ketangguhan defensif memberikan timnya peluang untuk juara musim ini.
“Kami merupakan tim dengan clean sheet terbanyak di kompetisi ini. Kami perlu menjaga lawan sejauh mungkin dari gawang. Kami tidak berada di titik tertinggi ketika kebobolan banyak gol pada September, tapi sudah berbeda jauh sekarang dan telah memperlihatkan bahwa kami siap bertarung untuk trofi,” pungkas Terzic.
Kemantapan pertahanan Si Hitam-Kuning bisa dilihat dari statistik musim ini. Menurut ESPN, Dortmund memuncaki daftar dalam hal tekel, sapuan, dan merebut bola di antara kubu-kubu yang lolos ke fase gugur.
Dengan taktik BVB itu, perpanjangan waktu sampai adu penalti mungkin akan mewarnai duel ini.