Timnas Indonesia ditahan Tanzania dalam laga uji coba yang berlangsung di Stadion Madya, GBK, Senayan, Jakarta, Minggu (2/6). Kedua tim gagal mencetak gol sehingga pertandingan berakhir imbang tanpa gol 0-0.
Pertandingan sendiri berjalan cukup menarik karena kedua tim bermain menyerang. Hanya penyelesaian keduanya berjalan kurang baik sehingga tidak ada gol yang terjadi.
Pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong mengatakan kalau hasil bukan jadi patokan untuk dirinya. Ia menilai yang terpenting adalah gambaran performa pemain di atas lapangan.
“Memang seperti apa yang dibicarakan sebelumnya, hasil tidak begitu penting. Saya hanya ingin melihat keseluruhan kondisi pemain, fisik, dan juga lainnya,” kata Shin seusai laga.
Dari pantauannya, ada beberapa kekurangan dari timnya. Yang paling menonjol adalah komunikasi antar pemain yang tidak berjalan baik.
Shin Tae-yong berjanji akan memperbaiki semua kekurangan yang ada untuk persiapan di dua laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 menghadapi Irak dan Filipina.
“Saya juga akan mengevaluasi performa para pemain di laga tadi, termasuk soal sentuhan bola yang kurang dan komunikasi juga,” ucap pelatih asal Korea Selatan ini.
“Memang para pemain merasakan capek dan performa pertandingan juga masih kurang. Tetapi dengan selesai laga ini pastinya akan meningkat cepat dan baik,” sambungnya.
Ke depannya ia akan mempersiapkan timnya lebih baik lagi. Masih ada beberapa hari sebelum laga menghadapi Irak, Kamis (6/6) mendatang.
“Apalagi besok istirahat seharian, dan tanggal empat dan lima itu baru masuk periode conditioning, dan saya akan mempersiapkan tim lebih baik,” tegasnya.
PELATIH TANZANIA
Di sisi lain, Pelatih Tanzania Hemed Suleiman bersyukur timnya bisa menahan imbang timnas Indonesia di hadapan pendukungnya. Hasil imbang dinilainya cukup adil bagi kedua tim yang sudah bermain baik di laga tersebut.
“Alhamdilillah, bagi saya, ini adalah hasil yang adil karena ini adalah sepakbola terbuka. Kedua tim menyerang dan bertahan dengan baik,” kata Hemed.
Hemed tak menampik kalau timnya cukup tertekan dengan kehadiran suporter di dalam stadion. Beruntung Waziri Junior dan kawan-kawan berhasil mengatasi tekanan suporter tuan rumah.
“Babak pertama, kami memulainya dengan perlahan, namun ketika waktunya habis, kami menyesuaikan tekanannya. Kami tahu, kami bermain dengan tekanan. Banyak fansnya Indonesia, dan kami berusaha mengatasi tekanan tersebut,” sambungnya.
Lebih lanjut, Hemed mengakui pemainnya kurang terampil dalam memanfaatkan peluang. Namun, dia cukup puas dengan perjuangan pantang lelah dari pemainnya.
“Kami bermain bagus dalam 15 menit. Itu bagus. Bagi kami, kami memainkan beberapa peluang dan kami kalah. Kita sampai pada babak kedua. Kami tahu mereka bisa memberikan tekanan lebih besar, tapi kami sudah siap. Saya mengucapkan terima kasih untuk pemain saya. Banyak tekanan, terutama di zona pertahanan,” kata Hemed.
“Saya pikir kami telah gagal dalam hal itu. Kami memberikan begitu banyak peluang. Kami tidak menggunakan. Begitulah sepak bola.
“Jadi kami perlu kembali berlatih, mencoba menyelesaikan masalah, dan seterusnya. Dan menurutku itu akan lebih baik. Indonesia adalah tim yang bagus. Mereka terorganisir dengan sangat baik,” tutupnya.
ERICK THOHIR
Ketua Umum PSSI Erick Thohir menilai kualitas para pemain pelapis Timnas senior semakin baik. Terlihat di babak kedua di mana para pemain pelapis diturunkan oleh Shin Tae-yong.
“Dilaga uji coba tadi, semua pemain kita turun dan kita lihat kualitasnya mulai merata karena serangan ke Tanzania tidak kendur di babak kedua. Ini yang saya inginkan agar kita punya dua kali sebelas timnas senior yang benar-benar kuat,” ujar Erick Thohir.
Oleh karena itu, Erick Thohir tidak terlalu mempersoalkan hasil imbang yang diraih timnas jelang dua laga terakhir babak kuaifikasi Piala Dunia 2026 putaran kedua zona Asia. Timnas Indonesia sendiri akan menghadapi Irak pada 6 Juni dan lima hari kemudian, 11 Juni giliran Filipina akan menjadi lawan terakhir Asnawi Mangkualam dan kawan-kawan.
“Target utama adalah meraih tiga poin di dua laga terakhir itu sehingga kita bisa lolos ke babak ketiga bersama 17 negara Asia lainnya untuk berebut tiket Piala Dunia. Imbang lawan Tanzania saya ibaratkan masa adaptasi lagi bagi pemain untuk makin kompak,” lanjut Erick.
Erick Thohir menganalogikan hasil imbang itu sebagai periode warming up, sebelum tampil maksimal di laga sesungguhnya, seperti saat Timnas U23 menuju Piala Asia U-23 di Qatar lalu.
“Hal ini pernah kita alami sebelum Piala Asia U23 lalu. Kita kalah di ujicoba lawan UEA dan Arab Saudi. Tapi di turnamen sebenarnya, kita bisa kalahkan tim kuat seperti Australia Jordania, dan Korsel. Artinya, pasti ada hal yang bermanfaat dan diraih dari hasil imbang itu,” ujarnya.
Dalam laga uji coba melawan Tanzania yang menempati peringkat FIFA 119, timnas menurunkan seluruh pemain yang masuk line-up. Bahkan pemain yang jarang diturunkan, seperti Ferrari, Malik Risaldi, dan Dimas Drajat ikut berlaga, termasuk beberapa para pemain U-23 yang belum lama ini mencetak prestasi di Piala Asia U-23 Qatar.
View this post on Instagram