Pelatih Filipina, Tom Saintfiet mengaku sempat mendapat ancaman pembunuhan dari fans Indonesia. Ancaman tersebut datang usai beredar kabar kalau ia ingin membantu timnas Vietnam lolos ke babak selanjutnya.
Dengan kata lain, Tom Siantfiet akan mengalahkan timnas Indonesia di laga nanti. Jika melihat hal tersebut, sebetulnya perkara biasa karena sebagai tim ia tentunya ingin meraih hasil maksimal.
Namun hal tersebut berbeda dipandang oleh fans Indonesia. Dalam pandangannya sepertinya seakan Filipina ingin memberikan jalan untuk Vietnam.
Hal itu lah yang menjadi gejolak saat dirinya mendapatkan ancaman pembunuhan. Ia pun mengaku tidak nyaman dengan adanya hal tersebut.
“Saya mendapat banyak pesan dari fans Indonesia. Saya mendapat banyak ancaman pembunuhan dan itu tidak bagus.
“Saya tidak terbiasa dengan hal itu. Menurut saya, bagi orang-orang yang mengenal saya, saya adalah pelatih yang adil, dan mungkin ada semacam keliru penerjemahan,” kata Saintfiet dalam konferensi pers di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (10/6).
Tom Saintfiet lalu menjelaskan duduk perkara mengapa ada pernyataan demikian. Awal mulanya saat dirinya menjawab para jurnalis Vietnam di Hanoi.
Para jurnalis dari Vietnam bertanya soal peluang Vietnam lolos ke babak selanjutnya. Setelahnya, ia melontarkan jawaban yang menurutnya normal dikeluarkan sebagai pelatih.
“Setelah pertandingan melawan Vietnam, saya cuma mendapat pertanyaan soal Vietnam. Mereka bertanya soal peluang Vietnam,” ujarnya menjelaskan.
“Dan saya bilang, saya akan pergi ke Indonesia untuk memenangkan pertandingan, dan itu normal. Lalu saya bilang, kalau kalian mengalahkan Irak kalian bisa menang,” sambungnya.
Menurut pelatih yang pernah menangani sejumlah negara di Asia dan Afrika ini, menilai Filipina tak ada kaitannya dengan Vietnam dan Indonesia. Perjuangan kedua negara tentu saja ada di tangan masing-masing.
“Saya tidak ada hubungannya dengan Vietnam, tidak ada untungnya juga kalau Vietnam, yang lolos. Saya cuma peduli dengan Filipina. Saya mewakili Filipina,” ucapnya.
“Jadi ketika saya bilang saya ingin menang melawan Indonesia dan bilang bahwa Vietnam bisa lolos kalau mengalahkan Irak, saya tidak merasa ada yang salah dengan hal itu,” ungkapnya.
Pelatih asal Belgia ini sebetulnya sudah tahu betul kekuatan Indonesia. Bahkan ia tak menampik kalau timnas Indonesia menjadi kekuatan baru di Asia.
“Setahun terakhir, Indonesia berkembang pesat. Mereka punya banyak pemain baru dan skuadnya makin kuat,” katanya.
“Saya pun sebenarnya sudah lama memantau Indonesia. Kualitasnya memang makin bagus dan salah satu yang terkuat,” sambungnya.
Pelatih berusia 51 tahun ini baru saja ditunjuk jadi pelatih timnas Filipina beberapa bulan lalu, tepatnya pada Februari kemarin. Dibawah kendalinya, Filipina berubah menjadi tim yang cukup kuat.
Terbukti The Azkals hampir saja menahan menang dari Vietnam. Hanya mereka kecolongan di menit terakhir sehingga Vietnam bisa berbalik unggul menjadi 2-3.
Melihat kekuatan timnas Indonesia, Tom Saintfiet pun memasang target yang tak muluk-muluk. Hasil imbang sudah cukup untuk timnya, meski sepakbola tidak dapat diprediksi karena bisa jadi timnya yang menang.
Pertemuan Filipina melawan timnas Indonesia akan tersaji di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (11/6) mendatang. Laga tersebut pun menjadi laga terakhir di babak kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
“Saya respek dengan Indonesia, mereka favoritnya. Kami sudah kompetitif lawan Vietnam, maka hasilnya nanti jika seri dengan Indonesia itu fantastis dan kalau kami menang itu adalah keajaiban,” tutup Saintfiet.
View this post on Instagram