Suatu hari di bulan Maret 2023, pelatih Basel Heiko Vogel memanggil salah satu beknya, Riccardo Calafiori. Ia merasa ada yang kurang pas dari performa bek asal Italia tersebut.
“Ricky, apakah kami ingin lebih meningkatkan kariermu?” tanya Vogel.
“Apa maksud anda coach?” ujar Calafiori balik bertanya.
“Rasanya kamu bermain di posisi yang salah,” jawab Vogel.
Momen itu dikisahkan kembali oleh Vogel kepada Sky Sports usai sang bek tampil cukup impresif di Euro 2024 bersama Italia.
“Saya kira, ia agak kurang cepat di posisi bek sayap kiri, terutama di level permainan tertinggi. Namun, untuk tampil sebagai bek tengah, kecepatannya sudah lebih dari cukup,” ujar Vogel melanjutkan kisahnya.
Terlepas dari buruknya performa Azzurri di Jerman 2024 (Gugur di babak 16 besar, kalah 0-2 dari Swiss), mencuatnya nama Calafiori setidaknya bisa menjadi pelipur lara.
Apalagi, lini belakang Italia memang tengah memasuki era baru setelah tak lagi diperkuat duo Leonardo Bonucci-Giorgio Chiellini. Di Euro 2024, Calafiori berduet dengan Alessandro Bastoni.
Nama Calafiori sendiri juga sebenarnya baru dipanggil masuk ke skuat Italia, hanya sekitar tiga pekan sebelum Euro 2024 dimulai. Nyatanya, ia sukses membayar kepercayaan mahal tersebut.
Menurut data statistik Sky Sports, Calafiori menjadi pemain Italia dengan jumlah menit bermain terbanyak (270 menit), balls recovered terbanyak (24 kali), distance covered terbanyak (34,76 km), dan pemain dengan top speed terbaik (32,5 km/h). Selain itu, ia juga mencatatkan persentase akurasi umpan 92,67% atau yang terbaik ketiga di antara rekan-rekannya.
Buah nyata dari beragam statistik bagus tersebut adalah sumbangsih assistnya untuk gol Mattia Zaccagni ke gawang Kroasia di laga penutup grup. Gol menit-menit akhir tersebut membuat kedudukan imbang 1-1 sekaligus meloloskan Italia ke babak 16 besar. Sayang di laga tersebut, Calafiori menerima kartu kuning yang membuatnya harus absen kontra Swiss di babak 16 besar.
Selepas Euro 2024, nama Calafiori makin seksi di bursa transfer. Setidaknya, ada tiga tim besar Eropa yang tertarik merekrutnya. Arsenal disebut-sebut sebagai tim yang paling serius, selain Juventus dan Real Madrid.
Media-media Inggris melaporkan bahwa Calafiori, melalui salah satu perwakilannya, Alessandro Lucci dari The World Soccer Agency, sebenarnya sudah menyatakan ketertarikannya untuk bergabung ke Arsenal.
Lucci juga disebut-sebut sebagai sosok yang paling sibuk dalam menjalin negosiasi dengan pihak Bologna dan Arsenal. Harga yang naik ke meja perundingan adalah 50 juta euro.
Masalahnya, ada beberapa detail seperti struktur pembayaran dan beberapa klausa yang belum berujung dengan titik temu. Bologna dikabarkan masih menanti tawaran yang lebih tinggi lantaran ada kesepakatan di kontrak Calafiori saat ini bahwa mereka harus membagi keuntungan ke Basel sebesar 50% dari hasil penjualan Calafiori.
Sebagai gambaran, Bologna memboyong Calafiori dari Basel dengan harga hanya 4 juta euro, jelang bergulirnya Serie A 2023/4. Dengan kata lain, harga Calafiori di pasaran sudah naik 10 kali lipat hanya dalam tempo satu musim.
Peningkatan harga itu juga tak lepas dari penampilan bagus Calafiori bersama Bologna musim lalu. Ia berhasil mengantar skuat Rossoblu finis di peringkat lima dan meraih tiket lolos ke Liga Champions 2024/25.
Dengan Calafiori sebagai salah satu pilar di bek tengah, Bologna juga cuma kebobolan 32 di sepanjang musim. Jumlah 32 kebobolan itu menempatkan mereka sebagai tim terbaik ketiga setelah tim peraih scudetto, Inter Milan (kebobolan 22 gol) dan tim peringkat tiga, Juventus (kebobolan 31 gol).
Dalam hal kebobolan tersebut, Bologna juga masih lebih bagus dibanding tim runner-up, AC Milan (kebobolan 49 gol) atau tim peringkat empat, Atalanta (kebobolan 42 gol).
Meski sudah berubah posisi menjadi bek tengah, naluri Calafiori untuk ikut membangun serangan tak sepenuhnya luntur. Buktinya, ia masih sanggup menyumbang lima assist untuk Bologna di Serie A musim lalu.
Jumlah lima assist itu juga mengantarkan Calafiori sebagai bek tengah dengan jumlah assist terbanyak di antara lima liga top Eropa musim lalu. Menyusul setelah Calafiori adalah Marcos Senesi (5 assist – Bournemouth), Reece Burke (4 assist – Luton), Alessandro Bastoni (4 assist – Inter), dan Mohamed Simakan (4 assist – RB Leipzig).
Kini, bola panas berada di tangan Arsenal. Jika manajemen The Gunners rela menaikan tawaran mereka ke Bologna, maka kesempatan publik Emirates Stadium untuk bisa menyaksikan Calafiori sebagai pemain anyar mereka rasanya tinggal masalah waktu.
View this post on Instagram