Timnas U-20 Indonesia menggelar upacara hari kemerdekaan Indonesia yang ke-79. Upacara tersebut digelar di Stadion Madya, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (17/8/2024).
Para pemain dan staff pelatih terlihat begitu bersemangat untuk mengikuti upacara, tak terkecuali dengan sang pelatih Indra Sjafri. Pada upacara itu, Indra Sjafri bertugas sebagai pemimpin upacara.
Sementara kapten Kadek Agung menjadi komandan upacara dan Iqbal Gwijangge bertindak sebagai pembaca doa upacara. Ada juga empat pemain yang bertugas sebagai pembawa bendera Merah Putih, yakni Dony Tri Pamungkas, Ji Da-bin, Sultan Dzaky, Muhammad Ragil.
Upacara yang diikuti oleh 31 pemain itu berjalan cukup khidmat. Dimulai dari pukul 06.30 WIB, dan berakhir 15 menit berselang.
Indra Sjafri mengatakan kalau dirinya sengaja mengadakan upacara agar para pemainnya lebih termotivasi lagi saat membela tim Garuda Muda. Terlebih upacara dilakukan sebelum sesi latihan timnas U-20 Indonesia dimulai.
“Ya, sengaja sebelum internal game kita melakukan upacara bendera dan tentu bagi Timnas u-20 ini menjadi momentum untuk bisa menjadi motivasi untuk mengisi kemerdekaan menghadapi Piala Kualifikasi Piala Asia U-20 dan Piala Asia nanti di Februari,” kata Indra Sjafri.
Tim Garuda Muda sendiri memulai pemusatan latihan (TC) pada 11 Agustus. TC ini merupakan persiapan untuk Kualifikasi Piala Dunia U-20 2025.
Kualifikasi Piala Asia U-20 2025 akan berlangsung di Indonesia 25-29 September mendatang. Timnas Indonesia U-20 menjadi tuan rumah Grup F dan akan melawan Yaman, Timor Leste dan Maladewa.
TIDAK IKUT
Sebelum itu, timnas U-20 Indonesia akan terlebih dahulu mengikuti Seoul EOU Cup 2024 di Korea Selatan. Turnamen tersebut akan diikuti oleh tiga tim lainnya, yaitu Argentina, Thailand dan Korea Selatan.
Pada ajang tersebut, Indra Sjafri tidak akan membawa dua pemain timnas U-20 Indonesia yang tengah abroad. Keduanya adalah Jens Raven dan Welber Jardim.
Meski begitu, Indra Sjafri tetap akan mengusahakan keduanya ikut Kualifikasi Piala Asia U-20 2025. Saat ini PSSI dikatakan sudah menjalin komunikasi dengan klub dari keduanya.
“Mereka [Raven dan Welber] Ke Korea tidak [ikut], tapi nanti dipastikan di Piala Asia U-20 2025. Kami lagi diskusi dengan klub mereka,” kata Indra di Stadion Madya, Jakarta, Sabtu (17/8).
Setelah TC di Jakarta, rencananya timnas U-20 Indonesia akan menjalani pemusatan latihan di Korea Selatan hingga September nanti. Kadek Agung dan kawan-kawan baru akan berangkat ke Korea Selatan pada Selasa (20/8/2024).
“Kami bawa 30 pemain. Jadi kami bawa 30 dan berangkat tanggal 20 [Agustus] malam dan sebelum uji coba itu. Kita juga ada uji coba dengan tim Liga 4 mereka yang senior tanggal 24,” kata Indra.
Selain enggan mengganggu kegiatan Jens Raven dan Welber Jardim di klubnya, Indra Sjafri juga tidak ingin timnya terlalu berpaku kepada keduanya. Ia ingin tanpa satu atau dua pemain, timnya tetap dapat bermain baik.
“Jadi, kalau untuk tim usia muda saya selalu punya prinsip tidak bergantung dengan satu pemain. Mungkin, senior sudah permanen pemain-pemainnya,” katanya.
“Ini tidak ada Jens Raven, kita cari yang lain. Tidak ada Arkhan Kaka, kita cari yang lain, karena memang kita harus memperbanyak jumlah pemain yang ada di Timnas Indonesia U-20,” sambungnya.
JENS RAVEN
Sebelumnya Jens Raven menjadi buah bibir di masyarakat Indonesia. Naluri mencetak golnya yang bagus dinilai sangat dibutuhkan oleh timnas senior mengingat para penyerang timnas senior selalu kesulitan mencetak gol.
Namun, keinginan masyarakat ternyata tidak disetujui oleh Shin Tae-yong. Pelatih asal Korea Selatan itu tidak akan gegabah untuk mempromosikan Jens Raven ke timnas senior.
Menurutnya, Jens Raven yang masih sangat muda, harus terus berusaha yang terbaik di timnas U-20 Indonesia terlebih dahulu. Baru jika sang pemain sudah lebih berkembang, maka timnas senior terbuka lebar untuknya.
Menanggapi hal tersebut, Indra Sjafri ternyata sependapat dengan Shin Tae-yong. Ia juga menilai ada baiknya pemain tidak dipaksakan untuk naik kelas, dan harus menunggu sampai sang pemain sendiri ingin terus berkembang baru bisa ke timnas senior.
“Sama, saya (dari) 2013 sudah punya (prinsip), lebih bagus buah itu matang di pohonnya, itu lebih oke. Daripada kita nanti terlalu memaksakan untuk mereka bermain di senior,” ujarnya.
“Maka oleh sebab itu, FIFA ada Piala Dunia U-17, mereka matang di sini, dia naik ke U-20, mereka matang di situ, baru ditempa oleh pelatih Timnas senior coach Shin Tae-yong di U-23 dan senior. Jadi, tahapan itu yang kita sinergikan,” tambahnya.
TIGA PEMAIN ABROAD
Soal persiapan di Kualifikasi Piala Asia U-20 2025, Indra Sjafri menyebutkan dirinya sudah mengajukan tiga nama pemain ke PSSI untuk segera dipindahkan status warga negaranya menjadi warga negara Indonesia. Ketiga pemain tersebut adalah Tim Henri Victor Geypens, Hinoke Mauresmo Johannes, dan Dion Wilhelmus Eddy Markx.
Saat ini ketiganya masih memegang passport Belanda. Itu artinya ketiganya membutuhkan proses naturalisasi sebelum bisa berbaju timnas Indonesia di ajang resmi.
“Tidak bisa, belum bisa (ketiga pemain ikut uji coba di Korea Selatan), karena kami ingin uji coba di Korea Selatan kami manfaatkan dengan benar-benar untuk uji coba kualifikasi Piala Asia U-20 2025,” jelasnya.
Sebelumnya ketiga pemain tersebut sempat bergabung membela timnas U-20 Indonesia di ajang Toulon Cup 2024 di Prancis. Ajang tersebut secara tidak langsung menjadi sebuah trial untuk para pemain keturunan sebelum namanya diajukan untu dinaturalisasi.
Setelah dinilai layak, akhirnya ketiganya pun diajukan oleh Indra Sjafri untuk dinaturalisasi oleh PSSI. Namun meski akan dinaturalisasi, ketiganya belum bisa kembali membela timnas pada laga uji coba di Korea Selatan pada September mendatang.
“Beda dengan Toulon, kita mengakomodir mereka untuk bahan kita evaluasi pemain naturalisasi yang akan kita rekomendasikan ke PSSI. Jadi, makanya waktu Toulon kita memberikan kesempatan, walaupun mereka belum punya paspor Indonesia,” ujarnya.
View this post on Instagram