Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong baru-baru ini melakukan wawancara bersama dengan media asal Korea Selatan yang ada di Indonesia, yakni KBS World Indonesian. Dalam wawancara tersebut banyak bahasan yang menarik sehubungan dengan dirinya dan timnas Indonesia.
Yang cukup menyita perhatian adalah soal kesetiaannya kepada timnas Indonesia. Pelatih berusia 53 tahun itu memutuskan untuk setia kepada timnas Indonesia meski sempat dirayu untuk menangani tim lain.
Shin Tae-yong mengatakan kalau dirinya sudah berpegang teguh kepada timnas Indonesia. Walaupun menerima bayaran lebih besar, namun hal itu bukan menjadi prioritas untuk dirinya.
Menurutnya, dibandingkan dengan tawaran dari tim lain yang lebih besar, ia memilih untuk menjawab kepercayaan orang lain yang diberikan kepadanya. Untuk itu, ia memilih tetap bekerja menangani timnas Indonesia.
“Sebenarnya, saya mendapat banyak tawaran. Dalam hal ini, saya tidak boleh mengkhianati kepercayaan mereka. Tentu saja ada tawaran yang lebih baik dari tempat lain.
“Tetapi dalam momen singkat itu, saya tidak boleh mengkhianati kepercayaan yang telah dibangun. Itu adalah filosofi hidup saya,” ungkap Shin Tae-yong, dikutip dari kanal Youtube KBS World Indonesian, Senin (19/8/2024).
Shin Tae-yong tak memungkiri cukup berat menangani timnas Indonesia. Namun, seiring berjalannya waktu, apa yang sudah ia kerkajakan ternyata mulai terlihat hasilnya. Buktinya peringkat timnas Indonesia terus meningkat di ranking FIFA.
“Dan selama 4 tahun 6 bulan ini, dua tahun pertama sangat melelahkan. Tapi saya sekarang mulai melihat hasil kerja keras itu. Dan kalau meninggalkan semua itu, sepertinya terlalu sayang dan bisa saja menyesal,” ucapnya.
Tidak hanya itu, ia juga memikirkan para pemain yang sudah begitu percaya kepadanya. Kedekatannya dengan pemain juga menjadi salah satu faktor ia ingin tetap bersama timnas Indonesia.
“Lalu, para pemain yag setia kepada saya seperti anak-anak saya sendiri akan selalu ada di pikiran saya. Walaupun tidak berbahasa yang sama, mereka sangat polos dan selalu mendengarkan saya dengan baik. Hal-hal seperti itu yang paling menyentuh saya,” jelasnya.
10 TIM
Dalam pernyataannya, terdapat 10 tim yang ingin mendapatkan tanda tangan Shin Tae-yong. Tim tersebut memberikan tawaran yang lebih baik, tetapi tidak menjadi sebuah perhitungan untuk dirinya.
Ia justru menyatakan sangat mudah memilih memperpanjang kontrak di timnas Indonesia. Pasalnya ia sudah sangat nyaman menangani timnas Indonesia dan tegas ingin memajukan sepak bola Indonesia.
“Sebetulnya uang bisa didapat dengan kerja keras, jadi saya tidak mengutamakan hal itu. Sekarang saya sudah menandatangani kontrak baru, jadi saya bisa mengatakannya.
“Ada sekitar 10 tim yang mengundang saya. Meski ada banyak sekali tawaran yang bagus itu tidak pernah saya memanfaatkan untuk bernegosiasi dengan PSSI sebagai persyaratan perpanjangan kontrak saya, karena sebelumnya kami hanya berbicara tentang bagaimana kita akan membangun masa depan.
“Ketika ada tawaran dari tempat lain pun, saya tidak goyah dan bisa memperpanjang kontrak bersama Indonesia dengan mudah,” katanya.
BERCANDA
Selama menangani timnas Indonesia, Shin Tae-yong ternyata punya cara jitu mendekatkan dirinya dengan para pemain. Meskipun terhalang oleh bahasa, tak membuatnya menyerah.
Eks pelatih timnas Korea Selatan itu punya beberapa cara agar hubungannya menjadi sangat dekat dengan pemain. Caranya dengan bercanda dan melakukan sebuah kegiatan yang dapat mendatangkan gelak tawa di dalam timnya.
“Karena saya tidak bisa berbahasa Indonesia, saya mendekati para pemain itu seperti adik saya. Bercanda dan bermain-main dengan mereka.
“Kontak fisik dengan kontak fisik seperti mencabut bulu telinga, mencubit, menusuk mata. Meski itu kelihatannya kasar, tetapi para pemain justru lebih suka ketika saya melakukan itu,” ucapnya.
Selain mendekatkan hubungan, lewat bercanda juga bisa mencairkan suasana agar tidak bosan dan selalu serius. Bahkan sesekali ia memasukkan unsur bercanda ketika suasana sedang serius.
Dari banyaknya pemain yang ada, Marselino Ferdinan menjadi pemain yang selalu bisa mendatangkan gelak tawa untuk tim. Ia pun berterima kasih kepada sang pemain karena sudah mendatangkan kebahagiaan di dalam tim.
“Mereka senang karena pelatih bercanda dengan mereka. Meskipun suasananya bisa dianggap sangat serius, mereka senang karena saya selalu bercanda dengan mereka. Saya juga tentu senang. Bahkan kami menari tarian bulgogi bersama di lapangan. Sangat lucu. Terutama Marselino,” imbuhnya.
“Meskipun sering saya marahi, tetapi dia (Marselino Ferdinan) selalu membuat suasana menjadi ceria. Jadi, saya berterima kasih kepada dia. Para pemain sangat menyukai hal-hal seperti itu, dan saya juga berpikir mungkin kedekatan ini yang membuat saya dan para pemain bisa menjadi satu,” tutupnya.
View this post on Instagram