Timnas Indonesia mendapatkan kucuran dana segar dari Bank Mandiri setelah keduanya menjalin kerja sama untuk tiga tahun ke depan. Dalam tiga tahun tersebut, Bank Mandiri akan mengucurkan dana sebesar Rp 80 miliar setiap tahunnya.
Kepastian tersebut didapat dalam acara peresmian kerja sama antara Bank Mandiri dengan Garuda Sepakbola Indonesia (GSI) sebagai anak perusahaan dari PSSI. Peresmian tersebut digelar di Plaza Mandiri, Jakarta, Jumat (23/8).
Acara tersebut turut didahiri oleh beberapa petinggi dari PSSI dan Bank Mandiri. Ada Ketua Umum PSSI Erick Thohir, Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali, pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong, Direktur Utama PT GSI Marsal Masita serta Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi.
“Sejak awal kami konsisen mendukung perkembangan olahraga nasional untuk mampu bersaing di level internasional. Sekarang, Bank Mandiri hadir untuk mendorong timnas Garuda untuk melaju lebih tingi dalam membawa nama baik Indonesia,” ujar Darmawan Junaidi.
“Payungnya [durasi kerja sama] tiga tahun, tetapi setiap tahun akan kita evaluasi. Untuk tahap pertama kita akan memberikan Rp80 miliar, kepada tim nasional,” sambungnya.
Sementara itu, Erick Thohir menyatakan untuk membangun tim nasional Indonesia yang kuat memerlukan pembiayaan yang tidak sedikit. Atas dasar itu, Erick Thohir menyatakan bahwa PSSI tidak menutup mata dan terus membuka kesempatan kepada pihak swasta atau sponsor dalam skala besar yang ingin terlibat untuk menjadikan sepakbola Indonesia terbang tinggi.
“Dasar bagi PSSI adalah terus berkomitmen untuk tidak terus tergantung pendanaan dari pemerintah. Alhamdulillah, kami sudah mendapat bantuan dari pemerintah Rp 120 miliar untuk persiapan training camp jangka panjang timnas U-17, U-20 putri, senior dan lain-lain.
“Tapi dengan kebutuhan sekitar Rp 500 hingga 800 miliar pertahun untuk timnas saja, maka kita harus terbuka kepada sponsor. Atas dasar itu, saya mengapresiasi perhatian Bank Mandiri yang kini menjadi bagian penting di Timnas sepakbola kita,” ujar Erick Thoir.
Erick Thohir menambahkan, dukungan maksimal yang diperlukan timnas merupakan sebuah kewajiban yang harus disediakan PSSI. Harapannya dengan begitu performa tim ketika bertanding mampu memberikan yang terbaik.
“Contohnya, nanti saat timnas harus melawan ke Bahrain dan China di Kualifikasi Piala Dunia mendatang. Dengan jarak tempuh antar negara yang jauh dan waktu pertandingan ketat, mau tidak mau, PSSI harus mencarter pesawat. Ini bukan kemewahan.
“Dan tidak semua penerbangan timnas harus pesawat carter. Hal ini diambil agar pemain tidak kelelahan dan terhindar cedera. Untuk hal seperti itulah, kami harus andalkan sponsor atau pihak swasta. Tidak mungkin dari pemerintah,” lanjutnya.
Tidak ketinggalan, Shin Tae-yong pun turut buka suara terkait kerja sama yang terjalin antara GSI dan Bank Mandiri. Ia mengaku kalau kerja sama yang melibatkan bank merupakan hal yang baik karena timnas Korea Selatan pun menjalankan hal tersebut.
“Ini suatu kehormatan luar biasa bagi PSSI dan saya sendiri karena bisa bekerja sama dengan Bank Mandiri. Sama juga, federasi sepak bola Korea biasa bekerja sama dengan Bank Hana, sudah hampir 30 tahun bersama, mungkin kita juga bisa seperti itu,” ucap Shin Tae-yong.
“Kalau kita bisa lolos Piala Dunia dan mencatatkan prestasi baik di Asia, kita pasti bisa kerja sama jangka panjang dengan Bank Mandiri.
“Sebelumnya sempat ada kesulitan di PSSI, tetapi sekarang sudah membaik dan semakin baik dengan Pak Erick. Jadi saya minta tolong kepada bank Mandiri, berikan dukungan penuh dan percaya pada saya dan PSSI, untuk kemajuan sepak bola Indonesia,” jelasnya.
Timnas Indonesia sendiri dalam waktu dekat akan melakoni pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran ketiga melawan Arab Saudi (5/9) dan Australia (10/9). Pertandingan melawan Australia akan dihelat di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.
View this post on Instagram