Semen Padang sukses meraih kemenangan pertama mereka di Liga 1 2024/25. Tim yang baru saja promosi ke Liga 1 2024/25 itu sukses mengalahkan PSS Sleman di pekan ketiga dengan skor 1-0.
Satu-satunya gol untuk Semen Padang dicetak oleh Kenneth Ngwoke melalui eksekusi penalti pada menit keempat. Semen Padang sebetulnya bisa saja unggul dua gol, namun gol keduanya itu tidak dianggap setelah adanya pemeriksaan dari VAR.
Pelatih Semen Padang, Hendri Susilo mensyukuri hasil yang didapat oleh timnya. Apalagi kemenangan ini sangat penting karena dapat mengangkat motivasi pemain yang di dua laga sebelumnya mengalami kekalahan.
“Saya hanya berucap syukur alhamdulillah untuk pertandingan sore ini. Anak-anak menang dan membawa tiga poin ya. Itu spesial. Saya pikir itu alhamdulillah. Alhamdulillah,” kata Hendri Susilo setelah pertandingan.
Penampilan Kenneth Ngwoke di laga ini diakui oleh Hendri Susilo sangatlah penting. Terbukti selepas sang pemain digantikan karena cedera, permainan Semen Padang sedikit berbeda.
Semen Padang yang sebelumnya bermain menekan, intensitas serangannya menurun selepas Kenneth Ngwoke digantikan. Alhasil, mereka hanya bisa mencetak satu gol di laga tersebut.
“Ya kita tahu ya Kenneth juga termasuk key player kita, pasti dengan cederanya Kenneth kita juga mengubah taktikal juga. Untuk menahan gempuran-gempuran PSS.
“Tapi dalam hal ini anak-anak lebih tenang, lebih sabar menghadapi serangan-serangan yang bergelombang. Artinya lini belakang sabar, menunggu, dan untuk menyerang,” ujar Hendri.
Berkat kemenangan ini, Semen Padang berhasil naik ke posisi 12 klasemen sementara Liga 1 2024/25. Kendati begitu, manajemen Semen Padang ternyata masih belum puas.
Bahkan Hendri Susilo disebut-sebut terancam diganti oleh pelatih lain. Meskipun begitu, ia menyerahkan semuanya ke tangan manajemen.
Hendri Susilo justru enggan mengambil pusing soal posisinya yang terancam. Menurutnya, yang terpenting ia sudah melakukan pekerjaannya sebaik mungkin.
“Ya kalau itu opini mereka ya, manajemen. Tapi bagi saya apa yang ditampilkan anak-anak sudah sangat progresif. Artinya bisa menang, itu kan sesuatu.
“Artinya kalau manajemen mau evaluasi yang lain-lain itu saya kembalikan ke manajemen. Pada intinya saya siap A, B, dan C, sebagai normalnya pelatih,” pungkas Hendri.
Di sisi lain pelatih PSS Sleman, Wagner Lopes, menegaskan bahwa suasana internal timnya tidak mengalami masalah dan dalam kondisi yang baik-baik saja. Meski mengalami kekalahan tiga kali beruntun, hal tersebut tak merubah kondisi tim.
“Jadi saya pikir di dalam tim internal kami tidak ada masalah, semua pemain respek sama-sama, mencoba melakukan apa pun yang diminta di lapangan. Jadi tidak ada yang senang dengan hasil ini, tapi kita coba untuk memperbaiki penampilan.
“Apalagi kalau kita punya kesempatan dengan hal-hal kecil kita pasti selesaikan dengan gol,” kata Wagner Lopes.
Selain rentetan hasil buruk, masalah PSS Sleman juga harus menghadapi hukuman pengurangan tiga poin yang dijatuhkan Komite Disiplin PSSI akibat kasus pengaturan skor di Liga 2 pada 2018.
Hukuman yang dijatuhkan pun membuat situasi PSS Sleman jauh dari kata ideal. Eks pemain timnas Jepang itu menegaskan bahwa hal tersebut bukan menjadi penyebab dari hasil-hasil buruk yang didapat timnya.
“Itu bukan alasan. Kita harus lebih baik lagi ke depan. Fokus lebih, kita harus berani untuk main di lapangan.
“Itu tanggung jawab saya sebagai pelatih, ikut saja dalam lapangan, permainan milik pemain. Jadi kita sudah persiapkan tim, supaya mereka dapat ambil keputusan bagus untuk dapat lebih baik dalam pertandingan,” tutur pelatih asal Brasil itu
Wagner Lopes justru menilai faktor lain yang menjadi penyebab hasil buruk PSS Sleman adalah banyaknya pemain baru yang mereka datangkan. Banyaknya pemain baru itu membuat para pemain belum beradaptasi sepenuhnya dan chemistry antarpemain belum terbangun maksimal.
“Saat ini banyak pemain baru masuk ke PSS, mungkin belum dapat bermain lepas. Kita baru kenalan dengan pemain-pemain baru ini. Jadi latihan-latihan, kalau pertandingan berbeda, kita baru tahu kalau dia main di pertandingan baru ketahuan bagaimana permainannya,” tutur Wagner.
Hasil ini pun membuat PSS Sleman tetap menempati posisi terbawah klasemen sementara Liga 1 2024/25. Dari tiga pertandingan yang dijalani, semuanya berakhir dengan kekalahan yang membuat poin mereka belum berubah dan masih -3.
View this post on Instagram