Nama Maarten Paes saat ini tengah ramai diperbincangkan oleh publik sepak bola di Indonesia. Kiper yang pernah berbaju FC Utrecht dan kini memperkuat FC Dallas ini menjadi amunisi terbaru timnas Indonesia.
Ia menjadi pemain yang paling dinantikan untuk berbaju timnas Indonesia. Selain penagalamannya, kebolehannya dalam menjaga gawang disebut-sebut menjadi sektor yang wajib diperkuat oleh pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong.
Namun, sebelum Maarten Paes boleh memperkuat timnas Indonesia, sebetulnya tim Garuda sudah punya kiper yang tengah abroad di Yunani. Pemain yang dimaksud adalah Cyrus Margono.
Cyrus Margono resmi menjadi warga negara Indonesia (WNI) sejak enam bulan lalu. Akan tetapi, masa depan penjaga gawang kelahiran Amerika Srikat itu hingga kini masih belum jelas.
Pada awalnya, Cyrus Margono menjadi salah satu calon penjaga gawang Timnas Indonesia, bersaing dengan kiper timnas Ernando Ari, Nadeo Argawinata, Adi Satryo, hingga Syahrul Tisna.
Sebelumnya ia merupakan pemegang paspor ganda, Amerika Serikat dan Indonesia. Ayahnya berasal dari Bali dan ibu berkebangsaan Iran.
Hanya, pemain jebolan New York Soccer Club dan Met Oval Academy itu terlambat menentukan kewarganegaraan hingga lewat usia 21 tahun. Dia harus melakukan permohonan ulang.
Cyrus Margono dengan rela menempuh jalur mandiri untuk mendapatkan kembali kewarganegaraan Indonesia pada 21 Maret lalu dengan didampingi staf ahli Kemenpora RI, Hamdan Hamedan. Sampai akhirnya Cyrus Margono pun akhirnya resmi kembali menjadi WNI.
Alih-alih dipanggil timnas Indonesia, ia justru sama sekali tak dilirik oleh Shin Tae-yong. Status tersebut tak serta-merta menjadikannya pilihan di bawah mistar timnas Indonesia.
Sampai saat ini Shin Tae-yong belum pernah memanggil Cyrus Margono. Dia bahkan tidak masuk dalam daftar timnas U-23 Indonesia saat berlaga di Piala Asia U-23 2024 lalu.
Pelatih asal Korea Seatan itu beralasan tak memanggil Cyrus karena kurang mengenal karakter dan kemampuan sang kiper. Meskipun Cyrus punya pengalaman di Eropa bersama Panathinaikos B, dia tak mau ambil risiko memilih pemain yang belum terlalu dikenalnya.
“Jujur saja saya belum lihat langsung permainannya, jadi saya tidak bisa bicara apa-apa,” ujar Shin Tae-yong. “Selain itu, tidak semua pemain menjadi WNI lalu bisa masuk skuad Timnas Indonesia,” tambahnya.
Keengganan Shin Tae-yong bisa dimengerti. Pasalnya, Cyrus Margono bukan kiper yang dia rekomendasikan untuk Timnas Indonesia. Berbeda dengan Maarten Paes yang merupakan pemain yang ia rekomendasikan.
Setelah melalui proses panjang, Paes pun akhirnya dipastikan bisa memperkuat tim Garuda pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, September mendatang.
Kedatangan Paes membuat perjalanan Cyrus Margono menuju Timnas Indonesia kian terjal. Apalagi dia kini berstatus tanpa klub setelah kontraknya dengan klub Yunani, Panathinakos, berakhir Juli lalu.
Kabar terakhir, pemuda 22 tahun itu diketahui menonaktifkan Instagram pribadinya akun dengan nama @cmargono setelah ditelusuri memang tak lagi bisa ditemukan.
Hal ini menimbulkan berbagai asumsi, termasuk soal Cyrus Margono yang kecewa tak kunjung dapat peluang membela Timnas. Apalagi jika melihat para pemain diaspora lainnya yang memperoleh status WNI, kini menjadi andalan skuad Garuda.
Pemain seperti Rafael Struick, Thom Haye, Justin Hubner dan yang lainnya selalu mengisi posisinya masing-masing di timnas Indonesia. Nasib lain justru harus diterima oleh Cyrus Margono.
Menjadi WNI jalur mandiri seperti Cyrus jika ingin dilirik pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong memang berliku dan harus ekstra bersabar. Hal yang utama adalah temukan dulu klub yang tepat, lalu tampil baik secara reguler untuk membuktikan layak mengenakan jersey timnas Indonesia. Semangat, Cyrus Margono!
View this post on Instagram