Anggota komite eksekutif PSSI, Arya Sinulingga menanggapi komentar eks duta besar Polandia untuk Indonesia, Peter Gontha. Dalam unggahannya di Instagram pribadi miliknya, Peter Gontha menyebutkan kalau dirinya malu dengan keadaan timnas Indonesia yang sekarang.
Ia merasa malu karena timnas Indonesia saat ini diisi oleh banyak pemain keturunan. Peter Gontha menilai kalau hal tersebut tidak baik untuk keberlangsungan sepak bola Indonesia.
Dalam unggahannya ada delapan poin keresahan yang Peter Gontha rasakan. Soal isu banyaknya pemain keturunan, yang paling menyita perhatian adalah soal para pemain keturunan masih memegang paspor negara sebelumnya atau berpaspor ganda.
Menurutnya, dengan masih memegang paspor negara sebelumnya, ia yakin selepas beres di timnas Indonesia maka mereka akan kembali ke negara sebelumnya. Hal itu pun yang membuat Arya Sinulingga buka suara.
Arya Sinulingga menyayangkan apa yang sudah dilakukan oleh Peter Gontha. Pasalnya saat ini timnas Indonesia yang tengah didukung oleh masyarakat Indonesia justru diterpa isu yang tidak sedap.
“Kita ini bingung ya, ketika timnas kita berjuang hasilnya baik, membawa nama Merah Putih semuanya bersatu, rakyatnya mendukung, bisa dilihat tuh antusiasme rakyat juga besar gitu ya,” ucap Arya Sinulingga
Arya Sinulingga juga merasa bingung karena isu tersebut diangkat ketika timnas Indonesia tengah berprestasi. Oleh karena itu, Arya Sinulingga merasa kalau apa yang dikatakan oleh Peter Gontha merupakan bentuk untuk menggembosi timnas Indonesia.
“Karena timnas kita, Merah Putih kita bisa berkibar, rasa kebangsaan kita juga besar. Eh, ada aja orang yang berusaha menggembosi ya begitu,” kata Arya Sinulingga.
“Dan dengan isu-isu yang jelas kadang-kadang enggak jelas juga gitu ya. Kok bisa yang begitu masih terjadi,” sambungnya.
Arya Sinulingga menjelaskan kalau para pemain keturunan saat ini bukan orang asing untuk Indonesia. Mereka semua memiliki hubungan erat dengan Indonesia.
Tidak hanya itu, para pemain juga tentu memiliki paspor Indonesia yang seharusnya bukan menjadi persoalan. Prosesnya pun sudah sesuai dengan hukum negara dan hukum FIFA.
Pria berusia 53 tahun itu juga menekankan kalau jiwa nasionalis para pemain sangatlah tinggi. Terlihat ketika mereka membela timnas Indonesia.
“Yang pasti pemain diaspora itu mereka punya darah Indonesia. Bahkan ada bapak atau ibunya itu orang Indonesia orang Maluku, Manado, asli kok bisa mempertanyakan kebangsaan mereka?” kata Arya Sinulingga.
“Mereka sudah kita urus sesuai dengan hukum kita. Mereka mendapat kewarganegaraan kemudian mereka juga kita bawa ke FIFA untuk pindah federasi dari negara asalnya menjadi federasi ya Indonesia.
“Ada yang nanya-nanya tentang paspornya, yang pasti ketika masuk ke Indonesia dia pakai paspornya Indonesia ketika keluar dari Indonesia dia juga paspornya indonesia.”
Soal pengembangan usia dini, Arya Sinulingga mengucapkan bahwa saat ini sudah berjalan. Terbukti dari prestasi tim kelompok umur yang berhasil meraih prestasi.
Ia pun meminta kepada publik untuk tidak terbawa oleh isu yang dilemparkan oleh Peter Gontha. Sebagai warga negara Indonesia, dukungan kepada timnas Indonesia lebih penting dari isu yang ada.
“Sudahlah enggak usah buat isu berisi yang enggak bener kalau dibilang bahwa masalah pembinaan usia dini. Hey lihat, Timnas U-16 bertanding,” katanya.
“Lalu U-19 juara AFF artinya regenerasinya bagus. Timnas U-23 kita turun sampai ke semifinal, sampai ke Paris untuk play-off Olimpiade. Artinya tahapan dari muda ke senior ini berjalan.
“Jadi tolong kita bangga dengan Timnas kita bangga dengan Merah Putih jangan cari-cari alasan dan mengaburkan segala sesuatu yang sudah baik untuk bangsa kita,” tutupnya.
View this post on Instagram